Setelah mendengar kabar mengenai berita pesawat jatuh, Aluna langsung bergegas ke bandara guna memeriksa nama-nama penumpang yang berada di pesawat tersebut.
Dengan mengendari mobilnya, Aluna menangis dan berdoa dalam hati semoga Bian tidak termasuk di dalamnya. Entah kenapa, Aluna berharap Bian tidak jadi berangkat hari ini dan memberikannya kejutan atas keputusan lelaki itu.
Aluna benar-benar berharap, meskipun harapan itu tipis sekalipun.
Drrtt
Drrtt
081298990××× is calling..
Klik
"H-halo" Jawabnya dengan suara parau.
"Na?"
Deg
Jantung Aluna seakan terhenti saat mendengar suara itu.
Pikiran-pikiran buruknya semakin merangsek ke dalam otaknya.
"Aluna?-----"
"Y-ya bu----" Jawab Aluna terbata.
Rasanya Aluna ingin menabrakan mobilnya ke bahu jalan tol saat ini juga.
"Ikhlaskan Bian, Na---------nama Bian ada di daftar penumpang-----hiksss-----"
Deg
Deg
Deg
"Bu-------" Panggil Aluna lirih.
Tidak ada jawaban di sebrang sana.
"Aluna dalam perjalanan kesana. Ibu sama Tama tunggu Aluna disana ya---maaf bu----"
Sesak rasanya.
"Iya Na--Ibu juga minta maaf ya?"
Runtuh sudah pertahanan Aluna saat ini. Aluna menutup mulut dengan kedua telapak tangannya, menangis tanpa suara.
Ya Allah--mimpi ini terlalu buruk untuknya.
Istighfar Aluna. Ini bukan mimpi.
"Maafin Bian, nak----Bian sangat mencintai kamu, Na. Maafin Bian---hikssss----"
Aluna memutus sambungan telponnya begitu saja. Kini gadis itu menangis, meraung dari dalam mobil, memukul dadanya yang kian semakin menyesakkan.
"Kenapa kamu tinggalin aku, Mas? Kamu janji hanya pergi sebentar. Kenapa jadi gini?" Lirihnya sambil terisak.
"Aku cinta kamu Mas Bian. Maafin aku--"
***
Brakk
Regan mendongak saat suara pintu terbuka dengan kasar."Lo udah liat berita hari ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MAS DUDA - PCY X IYA [ END ]
Random[END] Regan Alvian Baskara Duda beranak satu dengan ketampanan bak Dewa Yunani. CEO Perusahaan properti dan juga cukup dikenal oleh masyarakat seluruh negeri karna sering wara-wiri di televisi. Queenzie Renatha Putri semata wayang Regan Alvian Bask...