Chapter 8

781 113 36
                                    

Aluna memikirkan permintaan Regan beberapa hari lalu saat lelaki itu menemuinya secara pribadi dan meminta dirinya untuk bersedia menjadi guru les private Natha, putrinya.

Penawaran yang di berikan oleh lelaki itu cukup fantastis untuk kelas mengajar sebagai mentor anak SD.

"Saya akan berikan 10 juta per bulan untuk anda, kalau anda bersedia menjadi guru pribadi putri saya" Ujar pria dewasa itu congkak.

Aluna sangat membenci kesombongan lelaki itu ketika berbicara.

"Atau mau lebih? Saya bisa memberikannya"

Aluna mengusap wajahnya secara kasar.

Wanita itu tidak munafik, tawaran yang di berikan oleh Regan sangat-sangat menggiurkan.

"Ah--tau lah"

"Kenapa lu, Na?"

Aluna mendengus dengan bibir mengerucut ke depan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aluna mendengus dengan bibir mengerucut ke depan."Gak tau!" Sautnya sewot.

Airin mengernyit."Dih--PMS lu?"

Bibir Aluna mencebik."Ck!! Gak!!" Airin hanya menggedikan bahunya acuh. Rekannya ini memang aneh dan  mood swing sekali.

"Ehh-Na, Na. Lo tau gak sih kalau Regan Alvian Baskara itu sekarang jadi penyumbang dana terbesar di sekolah kita?" Seru Airin heboh.

Mendengar nama itu disebut, Aluna tiba-tiba menjadi murung.

Kenapa sih duda itu selalu aja berada di sekitarnya? Heran.

"Gak tau" Sautan Aluna membuat Airin mencubit lengan gadis itu dengan sedikit kencang.

"Kesel deh gue. Dari tadi lo gue ajak ngomong sautannya gak tau gak tau melulu, ck!!"

"Sakit Rin. Merah loh ini------"

"Biarin. Abisnya lo ngeselin sih" Aluna memutar kedua bola matanya malas.

"Gue serius. Lo tau kan Regan Alvian Baskara? Pengusaha yang berstatus duda plus kaya raya dan masih hot-hot summer itu?" Riangnya.

Aluna hanya melirik rekannya itu jengah.

Ganteng? Kaya? Hot? Ck!! Yang bener itu om-om galak, suka ngatur dan kaku!! Kulkas 2 pintu aja kalah dinginnya. Ck---kenapa gue jadi mikirin tuh Om-om duda itu sih?!!! Kesal Aluna membatin.

"Gue gak peduli Rin" Saut Aluna cuek.

Airin berdecak kemudian berdiri sambil berkacak pinggang."Padahal kalo lo tau tuh duda sekaya apa, pasti mau sih gebet tuh pengusaha"

"Kaya doang kalo akhlaknya gak ada dan minim banget bahkan mungkin minus, ya buat apa? Gak bisa di banggain juga" Saut Aluna enteng.

Regan di mata Yuna gak ada bagusnya sama sekali.

"Emang aneh lo tuh-----" Airin kembali mendudukkan dirinya lagi ke atas kursi.

Kini badannya sedikit bersandar ke pinggiran kursi dengan sebelah tangan menyanggah."Gue denger-denger juga, anaknya Pak Regan itu sekolah disini. Makanya tuh duda mau jadi donatur sekolah kita, Na"

MAS DUDA - PCY X IYA [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang