Chapter 3

885 120 51
                                    

Aluna menatap sinis pria yang ada di hadapannya saat ini, begitu pula dengan pria itu. Regan tengah menatap datar gadis itu, dengan tatapan mata keduanya tidak bersahabat sama sekali.

Jika orang lain yang melihat, pasti akan merasakan aura permusuhan diantara keduanya.

Tapi tidak dengan si putri kecil bernama Natha.

"Pa, kenalin ini guru aku di sekolah. Namanya Miss Aluna" Regan mengalihkan pandangan dengan menatap ke arah sang putri sekilas.

Beberapa detik kemudian, mengalihkan lagi ke arah Aluna.

"Kamu sudah makan sayang?" Bukannya menanggapi sang anak, dia malah mengalihkan pembicaraan dengan bertanya.

Tapi tatapannya tidak lepas dari perempuan yang di gadang sebagai guru baru anaknya itu.

Natha menggeleng."Natha baru aja mau makan sama Bunda, Pa" Saut gadis itu polos.

Regan mengernyit.

Bunda?

Sedangkan Aluna membelalakkan kedua matanya dan gugup setengah mati.

Hadduh, kenapa Natha sebut-sebut Bunda dihadapan om-om itu sih? Batinnya menjerit.

Aluna terkadang merasa bingung sama Tuhan, dunia ini begitu luas, tapi kenapa dia harus di pertemukan lagi dengan laki-laki sombong ini dan apa itu tadi-----lelaki itu Ayah dari bocah semanis Natha?

What the--------

"Bunda?" Tanya Regan dengan mengernyitkan dahinya heran.

Natha mengangguk dengan raut wajah tanpa dosa."Hmm, Miss Aluna kan udah jadi Bundanya Natha mulai hari ini"

Kedua mata Aluna dan Regan terbelalak lebar. Bahkan mata bulat laki-laki itu seperti ingin keluar sekarang.

Regan menatap tajam Aluna, sedangkan yang di tatap masih terkesima dengan penuturan gadis kecil itu.

Ini anak beneran kobarin api permusuhan antara gue sama bapaknya nih. Ucap Aluna dalam hati.

"Bunda ya?" Regan berdiri, lalu menelisik tubuh Aluna dari atas sampai bawah.

Aluna yang ditatap seperti itu tiba-tiba merasa bingung. Ada yang salah kah sama penampilannya saat ini?

"Kenapa anda ngeliatin saya kaya gitu?" Tanya Aluna sedikit sewot.

Aluna agak sanksi dengan tatapan Regan yang menurutnya seperti om-om pedofil.

Regan terkekeh sinis."Mimpi kamu ketinggian" Ucapan pria itu membuat Aluna mengernyit bingung.

"Mimpi??? Ketinggian? Siapa?" Regan berdecih.

"Kamu lah"

What???

Gue? Mimpi??

"Hah? Maksudnya?" Regan mencebik."Kamu itu jangan ketinggian kalo mimpi. Mau jadi Bundanya Natha dan jadi istri saya? In your dream" Ucap laki-laki dewasa itu sedikit ketus.

Dih, kepedean tuh aki-aki. Umpat Aluna dalam hati.

"Mohon maaf nih ya om, sekedar informasi aja, saya tidak menyukai om-om seperti anda" Sautnya santai bahkan terkesan mengejek.

Regan terdiam."Saya juga milih-milih imam om. Akhlaknya harus baik, tutur katanya juga harus sopan, dan yang pasti gak ketuaan kaya om" Sontak ucapan gadis itu membuat Regan tiba-tiba menjadi kesal.

"Kamu!!" Geramnya dengan gigi gemelatuk.

Aluna menatap Regan dengan tatapan menantang, gadis itu mencodongkan tubuhnya menghadap ke arah Regan dengan tegak.

MAS DUDA - PCY X IYA [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang