Chapter 24

1.5K 98 21
                                    

Warning!!

⚠️⚠️⚠️

🔞🔞🔞

Chapter ini mengandung konten 21++
Bagi kalian yang belum cukup umur atau masih bocil, di harapkan untuk minggir!!!

Part ini akan aku private-unprivate tanpa batas waktu yang di tentukan!!

Enjoy!!

***

Siang ini, gedung Hotel milik keluarga Baskara tengah ramai karena telah berlangsungnya acara resepsi pernikahan sang pewaris tunggal.

Banyak para tamu undangan yang hadir, baik itu dari relasi kerja atau pun keluarga besar dari kedua pihak sang mempelai.

Aluna menghembuskan nafasnya secara kasar, karena sedari selesai akad, gadis itu sudah sibuk meladeni banyaknya para tamu, untuk mengucapkan selamat.

"Rame banget yang dateng." Gumamnya lirih.

Regan langsung menoleh ke arah istri. Istri yang sedari akad membuatnya terkagum-kagum akan kecantikannya.

Masha Allah----akhirnya resmi juga ia meminang gadis pujaannya.

Tangan kirinya terulur guna memijat tengkuk leher sang istri dengan lembut."Harap maklum ya, temen Mama banyak. Keluarga dan rekan-rekan aku juga lumayan, jadi----ya kita nikmati aja, oke." Aluna mengangguk lesu.

Gadis itu benar-benar merasa lelah.

"Bunda~~~" Gadis kecil bergaun peach itu berlari mendekat, menghampiri kedua orang tuanya yang tengah menjadi sepasang raja dan ratu di hari spesial mereka saat ini.

Aluna sontak berdiri karena khawatir putrinya akan terjatuh,"hey---jangan lari nak." Ucapnya lembut.

Gadis kecil itu memeluk leher Aluna saat Aluna mensejajarkan tubuhnya dengan setengah berjongkok.

"I love you." Gumam gadis kecil itu berbisik di telinga Aluna.

Aluna tersenyum tipis, mengelus punggung belakang sang putri yang sedang terisak dalam dekapannya.

Regan segera menghampiri istri dan putri kecilnya itu,"anak Papa kenapa, hm?" Tanyanya

Lelaki itu ikut mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh sang anak dan juga istrinya.

Pemandangan itu banyak diabadikan oleh beberapa tamu dengan kamera ponsel mereka masing-masing, karena keluarga baru itu begitu terlihat menggemaskan.

Natha menoleh ke arah sang Ayah, dengan kedua mata yang berlinang dengan air mata.

Regan terkejut, jelas. Namun merasa lucu secara bersamaan.

"Natha lapar, Papa~~~~" Rengek gadis itu, langsung berpindah memeluk leher sang Ayah.

Aluna dan Regan saling melirik, hingga keduanya tertawa kecil.

Ada-ada saja, pikir mereka berdua.

"Kalau lapar ya makan atuh, sayang."

Putrinya itu tidak menyahut. Yang terdengar malah isakan kecil di telinga pria itu.

"Makan bareng Bunda, mau?"

Gadis kecil itu menoleh, lalu mengangguk dengan cepat,"mau mau mau." Regan menggeleng.

Dasar anak manja, batinnya.

"Bunda sekarang punya Papa loh. Kamu jangan ganggu." Regan dengan sengaja menggoda putri kecilnya itu.

Natha memberengut, gadis itu kembali memeluk leher sang Ayah, menyembunyikan wajahnya di sela ceruk leher milik Ayahnya.

MAS DUDA - PCY X IYA [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang