19 | Official

1.2K 150 23
                                    


***
"Choso-san, a-apa kau akan membawaku menemui Sukuna?" tanya Megumi memastikan.

"Kau sudah mengulang pertanyaan yang sama sebanyak 10 kali, kau ingin aku mengulang berapa kali lagi? Seratus?" cetus Choso.

"A-ah, itu hanya... jika memang benar, lebih baik tidak usah, lebih baik bawa aku kembali ke Rumahku saja, a-aku tidak ingin merepotkan Sukuna lagi..." ujar Megumi.

"Merepotkan omong-kosong, setiap kami  berkumpul saja ia selalu membahas nama-mu, aku sampai bosan sialan." celetuk Choso.

"Tidak, mau bagaimanapun juga aku pasti merepotkan, mohon bawa aku kembali ke rumahku saja, kalau tidak bisa ga-"

Megumi tersadar, ia hampir saja mengatakannya. "bisa apa? kenapa kau tidak melanjutkan perkataanmu tadi?" tanya Choso.

"a-ah, ti-tidak ada apa-apa..." kata Megumi berbohong kepada Choso, dan Choso menyadarinya dari ekspresi Megumi.

CKIIIT

Megumi tersentak karena Choso tiba-tiba menghentikan Mobilnya tiba-tiba. "Cho-choso-saann??" 

"Kau berbohong?" tanya Choso menatap tajam Megumi. "Ti-tidak! Aku mengatakan yang sejujurnya kok..." jawab Megumi.

"Jujur." paksa Choso dengan penuh penekanan.

"Aku tidak mengatakan kebohongan, ayolah. Su-sudah ya? aku... turun-" Choso tiba-tiba menancap gas Mobilnya kecepatan penuh, tidak perduli Megumi yang ketakutan. "Cho-Choso-san! Pelan-pelan!"

Tetapi Choso tidak memberikan respon apapun, ia hanya terdiam sembari menyetir Kendaraan beroda 4 miliknya dengan kecepatan penuh menuju ke Rumah Sukuna agar Megumi tidak dapat turun dari mobilnya.

Megumi yang tersentak hanya bisa menggenggam ponselnya kuat kuat karena takut pada Choso yang berkendara dengan ugal-ugalan.

****

"Satoru! Bagaimana bisa kau membiarkan anak itu pergi hah?! Apa kau tidak-" 

"Maaf, aku lengah." potong Satoru menatap Naobito sinis seolah-olah ia tidak serius berkata maaf dengannya.

"Apa maksud- kau brengsek tidak tau diri! Kau itu dibua-"

"Oleh keluargaku? Aku tau itu, terima kasih telah mengingatkanku akan hal itu, Kakek Tua sialan." potong Satoru lagi. Ia sengaja membuat 

BUGH!

Sebuah pukulan keras melayang ke Pipi Kanan Satoru hingga membiru, dan ia hanya terdiam menatap sinis Naobito seolah-olah ia menyepelekan hal tersebut. "Cari Megumi sampai dapat, dan bawa ia ke hadapanku, kau punya waktu satu bulan sampai saat itu." ucap Naobito.

"Bagaimana jika aku menolak?" tantang Satoru.

"Akan kubuat ia merasakan hal yang sama seperti apa yang 'dia' rasakan." jawab Naobito.

Satoru terdiam, ia sedikit membelalak-kan kedua mata-nya lalu menatap Naobito heran. "Kau gila, mau sampai kapan kau terus-terusan memperlakukan ia seperti itu? Toji yang salah, bukan Megu-"

DOR!

Naobito yang sudah tersulut emosi, menarik pelatuknya lalu menembakkan peluru ke Lutut Kanan Satoru. "Aku tidak menerima bantahan lagi, laksanakan apa yang kukatakan atau kau akan merasakan akibatnya." ujar Naobito melangkah keluar dari Rumah Satoru, meninggalkan Satoru dengan keadaan kaki yang terluka.

Satoru hanya menghela nafas kasar karena dongkol dan merasa kesal atas apa yang terjadi padanya. Ia sedang dalam keadaan yang linglung alias kebingungan dan tidak tau harus melakukan apa.

Fushiguro || The Lost Boy [SukuFushi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang