°°°
"A-ada apa... Kau memanggilku?"Megumi bertanya sementara Sukuna tidak menghiraukannya, dan memijat-mijat pangkal hidung miliknya.
Suasana terasa canggung, ditambah, mereka hanya duduk berdua sementara Okkotsu bersenda gurau dengan Inumaki di dalam bersama dengan Maki dan Shoko.
Sukuna hanya menghela nafas kasar, dan sesekali ia mengedarkan pandangannya ke sembarang arah sambil menghisap rokok dengan satu kaki yang diangkat di kursi.
"Kau... merokok?" Megumi berbasa-basi.
"Seperti yang bisa kau lihat." jawabnya sedikit ketus, dan itu sedikit menyakiti Megumi.
"A-ah, begitu..." balasnya sambil memainkan jari-nya. Ia tidak tau harus memberikan respon seperti apa.
"Mengapa kau bekerja? Bukankah seharusnya kau bersekolah?" tanya Sukuna membuka pembicaraan.
"...aku harus. Kalau tidak aku tidak akan bisa bersekolah." jawabnya.
"Bagaimana dengan kedua orangtuamu?"
Tidak ada jawaban, tetapi cukup dengan itu saja Sukuna sudah bisa menerka-nerka Jawabannya.
"Fushiguro-senpai-"
"Apa kau marah padaku?" tanya-nya memotong ucapan Sukuna.
"Eh? Tidak tidak, jangan salah sangka. Aku hanya kesal karena tiga hama itu." Jelasnya sambil menunjuk Okkotsu, Maki dan Shoko kedalam market tanpa menoleh.
"...Apa benar? Aku tidak melarangmu untuk marah kepada-ku kok, apalagi setelah kejadian tadi siang, harusnya kau kesal dan marah kepadaku yang menolak bantuanmu. Maaf-ya...", ujarnya sambil menunduk.
Sukuna yang terasa canggung-pun akhirnya memadamkan Api pada Rokok-nya, dan merubah cara duduknya agar terlihat sopan.
"Aku tidak bisa marah kepadamu, Fushiguro-senpai.", jawab Sukuna dengan nada berat-nya, namun terdengar lembut ditelinga.
Megumi reflek mendongak-kan Kepala-nya, dan menatap Sukuna dengan penuh tanda tanya.
"Fushiguro-senpai,...... apa kau tidak mengingatku?" tanya Sukuna.
"A-apa maksudmu? Bagaimana bisa aku mengingatmu sedangkan kita baru bertemu hari ini di Sekolah..." jawab Megumi dengan wajah yang terlihat kebingungan.
"Hahaha, jadi kau benar-benar tidak mengingatku ya?" tanya Sukuna untuk memastikan dan dibalas dengan gelengan dari Megumi.
"Sungguh? Roti dengan Sekotak Susu dan sebotol Air serta sebuah syal di tujuh tahun yang lalu, kau tidak mengingatku?"
"Tidak, Sukuna." jawabnya terdengar singkat, jelas dan padat.
"...yah, aku sudah mengira kalau kau tidak mengingatku. Lagipula waktu itu hanyalah pertemuan singkat kita di Musim dingin."
7 𝒚𝒆𝒂𝒓𝒔 𝒂𝒈𝒐 . . .
"Kau anak sialan! Berani-berani-nya kau mencuri! Dasar tidak tau sopan santun, bocah brengsek, anak buangan! Sadarlah dengan posisi-mu!" bentak seorang Pria tua sambil memukuli Bocah berkulit coklat yang sedang meringkuk.
Dia adalah Ryomen Sukuna saat berumur 9 tahun.
"Ma-maafkan aku paman..." ujar Anak itu sambil menangis.
"Hei! Hentikan!"
Sukuna yang saat itu terbaring lemah melihat seorang Anak kecil yang datang, tetapi ia tidak bisa melihat jelas siapa orang tersebut. Yang ada dipikirannya saat ini hanyalah bagaimana caranya agar ia bisa makan untuk bertahan hidup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fushiguro || The Lost Boy [SukuFushi]
RomanceJangan lupa untuk follow dan nantikan fanfic fanfic lain buatanku ya! Terimakasih✨🙇🏻 !Warn! [BoyxBoy area!] Hanya kisah cerita seorang Pria bernama Fushiguro Megumi yang tanpa sengaja membuat Ryomen Sukuna, sang Adik Kelasnya, jatuh cinta padanya...