04 | Happines?

1.8K 244 17
                                    

°°°
Megumi melihat jarum Jam yang menunjukkan pukul 6 pagi, ia memutuskan untuk berjalan santai karena Kelas masih ada waktu satu jam lebih sebelum kelas dimulai.

Baru saja ia keluar dari area Apartemen Rumah-nya, ia langsung dibuat terkejut oleh kumpulan Pria bersetelan Jas yang berdiri di sisi Kanan maupun kiri-nya Megumi.

Ia melihat kesana kemari kebingungan karena ia tidak ingin terlalu percaya diri, atau bisa disebut 'kepedean' karena mereka berbaris dan berdiri di sisi kanan dan kiri-nya.

Namun ia melihat seseorang yang tidak asing di Mata-nya, Maki Zenin.

Megumi menangkap seorang Maki Zenin menunggu-nya dengan bersetelan Jas dan sebuah rokok di jari-nya sambil membuka-kan pintu Mobil.

Megumi dengan wajah yang terlihat gugup, perlahan berjalan mendekat kearah Maki Zenin.

"Ma-maki-san? Apa yang kau lakukan disini?" tanya Megumi.

"Menurutmu?" balas Maki sambil melirik kearah Pintu mobil yang terbuka.

Megumi mengerti, hanya saja ia berpura-pura untuk tidak mengerti. Yah, hanya untuk memastikan sih.

"Hahhh, maksudku, masuklah kedalam mobil. Kami akan mengantarkanmu kesekolah." jelasnya.

"A-aku tidak bisa-"

"Eits, tidak ada penolakan. Mau kau masuk sendiri atau kudorong kau masuk secara paksa?" potong Maki menyengir tipis.

Megumi yang terasa canggung akhirnya hanya bisa menerima, toh sesekali pikirnya. "Ba-baiklah, maaf merepotkan." ujar Megumi sambil memasukki Mobil mewah bermerek Rolls Royce bertipe Phantom.

Saat Megumi memasuki mobil itu, ia reflek melakukan pencarian di Ponselnya tentang harga mobil yang ia tumpangi, dan hasilnya membuat Megumi meringis.

Megumi meringis, mengapa? Dirinya meringis karena mengetahui harga dari Mobil yang ia tumpangi saat ini lebih mahal dari biaya sewa apartemennya selama setahun, eh? Tidak tidak, SEPULUH TAHUN.

"Gila." ucapnya secara tidak sadar.

"Hm? Siapa yang gila?" tanya Maki sambil mengendarai Mobil.

"Harga Mobil ini, gila." jawab Megumi frontal.

"AHAHAHAH, Mobil ini bahkan belum mencapai 0,1% dari seluruh kekayaan miliknya." celetus Maki yang hanya dibalas dengan Wajah tanpa ekspresi milik Megumi.

Keduanya sempat terdiam karena mati topik, lalu tiba-tiba muncul satu pertanyaan di Otak Megumi.

"Anu, Maki-san. Bolehkah aku menanyakan satu hal padamu?" tanya Megumi.

"Hm? Memangnya apa yang ingin kau tanyakan?" ucap Maki balas bertanya.

"Sukuna itu orang yang bagaimana?"

Maki mengernyit. "Hm? Entahlah, jujur aku sendiri bingung ingin mendeskripsikannya bagaimana. Namun dia adalah Orang paling mengerikan yang pernah kutemui," jawab Maki.

"Tapi aku kaget ketika melihatnya tunduk padamu. Ia bahkan bersikap lembut padamu, aku kaget karena aku tidak pernah melihat dirinya selembut itu pada siapapun. Bahkan pada Wanita sekalipun." ucap Maki terdengar serius.

Yah, Megumi tidak mengelak sih. Karena kemarin saja ia sepenuhnya diperlakukan lembut dan secara hangat oleh Sukuna.

"Tapi kenapa aku?"

"Aku tidak bisa menjawab itu karena aku tidak tau. Terima kasih dan sama-sama," jawabnya tersenyum miring menatap Megumi.

"...Maki-san."

Fushiguro || The Lost Boy [SukuFushi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang