°°°
"Orang penting? Penting bagaimana?" tanya Megumi."...maaf, aku tidak bisa menjawab itu karena aku tidak tau." balas Nanami.
Megumi hanya mengangguk pelan, tidak ingin memaksakan kehendaknya untuk bertanya lebih lanjut tentang apa yang tidak diketahui oleh Nanami.
Lalu keduanya masuk ke dalam suasana hening, tidak ada yang berniat untuk memulai pembicaraan lagi diantara mereka berdua. Yah, Megumi dan Nanami adalah orang yang realistis.
'Kalau tidak ada topik yang bagus untuk dibicarakan ya diam saja'
Bukannya mencoba agar terlihat dingin, namun memang begitulah faktanya, daripada membuat topik secara asal-asalan dan berakhir canggung.
Suasana hening bertahan selama 30 menit, dan selama 30 menit itu juga hanya Angin yang berhembus di Malam Hari-lah yang menginterupsi keduanya.
Dan suasana Hening itu usai ketika Nanami membuka mulutnya. "Hei, apa kau tidak memiliki sesuatu yang ingin ditanyakan kepadaku?" tanya-nya.
"Ada, tetapi aku hanya tidak ingin mengganggumu dengan pertanyaan pertanyaanku. Lagipula kau juga masih ada banyak hal yang harus dikerjakan bukan? Aku tau menjadi salah satu bagian dari Ketua itu tidaklah mudah." balasnya dengan tidak bertenaga, SEPERTI BIASANYA.
Nanami berpikir sesaat, lalu akhirnya ia memutuskan untuk menutup Laptop bermerek miliknya tersebut dan memasukkannya kedalam Tas.
Nanami menarik nafas sejenak dan menghembuskannya. "Kalau kau memang memiliki pertanyaan yang ingin ditanyakan, tanya saja. Akan kujawab semampuku," ucap Nanami.
Megumi berpikir sebentar, memang benar kalau ada beberapa pertanyaan yang mengganggu di pikirannya, namun ia bisa melihat tatapan Nanami yang seolah-olah meyakinkan dirinya bahwa tidak apa-apa untuk bertanya.
"Apa benar tidak apa-apa?" tanya Megumi memastikan dan dibalas dengan sebuah anggukan pelan dari Nanami.
"Itu-apa kalian,... pernah membunuh-orang?" tanya Megumi frontal.
"Pernah." jawab Nanami tanpa pikir panjang.
Megumi yang sedikit terjengit, langsung merubah ekspresi Wajah-nya menjadi agak gugup entah kenapa, mungkin karena ketakutan.
"Kau tidak perlu takut, insting membunuh kami hanya berlaku kepada Orang yang bermasalah dengan kami. Kami juga memberikan layanan bagi mereka yang membutuhkan bantuan kami." jelas Nanami membuat Megumi menghela nafas lega.
"...kalau begitu, Nanami-san-"
"Panggil aku Nanami saja, kedudukanmu sekarang sudah jauh diatasku. Aku bahkan bisa memanggilmu Boss juga kalau kau mau," potong Nanami.
"Ah! Jangan!- lagipula bukankah umurmu delapan tahun lebih tua daripada-ku?" tanya Megumi sedikit menyentak.
Nanami sesaat memberikan ekspresi datar ketika Megumi menyentaknya, lalu tertawa renyah.
"Lalu, kau ingin bertanya apa tadi?" tanya Nanami melanjutkan perbincangan keduanya.
"Itu... menurutmu, Sukuna itu Orang yang seperti apa?" cetus Megumi tanpa pikir panjang.
Nanami yang kebingungan ingin menjawab apa, terdiam sejenak untuk memikirkan jawabannya. "Sejujurnya aku sendiri kurang tau karena aku baru menjabat sebagai ketua selama dua tahun, namun dia adalah Pria yang paling mengerikan dan menyeramkan yang pernah kutemui." ujar Nanami.
"Jawaban yang sama seperti Maki-san," ujar Megumi membatin.
"Namun, dia juga Pria yang baik. Tapi meskipun begitu, ia tetap bisa memberikan intimidasi yang berlebih saat ia berlaku hangat, kecuali kepada dirimu", ucap Nanami.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fushiguro || The Lost Boy [SukuFushi]
RomanceJangan lupa untuk follow dan nantikan fanfic fanfic lain buatanku ya! Terimakasih✨🙇🏻 !Warn! [BoyxBoy area!] Hanya kisah cerita seorang Pria bernama Fushiguro Megumi yang tanpa sengaja membuat Ryomen Sukuna, sang Adik Kelasnya, jatuh cinta padanya...