°°°
"Cepat beritahu aku dimana dia." tegas Gojo.Gojo mengeraskan rahangnya dan mengepalkan Tangannya dengan kuat, mencoba menahan untuk tidak memukul Anak didiknya yang sedang berdiri sejajar di hadapannya saat ini.
Ya, Gojo dan Sukuna keduanya memiliki tinggi yang sama.
"Heum~ bagaimana kalau aku tidak mau memberitahu-mu? Lagipula apa sangat diharuskan seorang Guru mengetahui dimana muridnya berada?~" goda Sukuna membuat Gojo semakin jengkel bukan main.
"Tentu saja harus! Toh namanya saja Murid simpanan! Ups." celetuk Mai melewati Gojo dan Sukuna dan masuk kedalam kelas
"Astaga~ kau tidak boleh seperti itu Mai~ bagaimanapun juga Megumi adalah Teman sekelasmu, ahahahaha."
"Entah kenapa ingin sekali rasanya aku memukul Wajahnya sekarang." gerutu Sukuna membatin.
"Astaga Satoru-sensei~ aku selalu menganggapnya Temanku kok. Kau juga mengetahuinya bukan? Su~ku~na~?" ujar Mai.
Suasana mulai tidak kondusif, Sukuna memutuskan untuk melangkah pergi tanpa menghiraukan kedua MAKHLUK tersebut.
Baru beberapa langkah, tiba-tiba saja ia dihalang oleh Gojo yang menatap tajam kearahnya.
"Kau tau kan kalau posisi-mu disini adalah seorang Murid?" tanya Gojo.
"Gak tau tuh." Jawabnya santai sambil mengorek telinga.
"Dimana sopan santun-mu?" tanya Gojo.
"Gak tau." jawab Sukuna yang membuat Gojo semakin kebakaran Jenggot.
Gojo terdiam, dan tiba-tiba ia memutuskan untuk membiarkan Sukuna, ditambah lagi Bel sudah berdenting tepat setelah Sukuna berkata GAK TAU.
°°°
Bel berdering pertanda bahwa Kelas telah usai, para Murid berhamburan keluar kelas untuk kembali ke Rumah masing-masing.Kecuali Sukuna.
Ia saat ini sedang menunggu seseorang di depan Gerbang Sekolah untuk diajak bicara, dan orang itu adalah Kamo Noritoshi. Sukuna mungkin baru beberapa hari di Sekolah ini, namun ia tidak tahan mendengar Megumi dijuluki Jalang.
Ya, simple-nya, Sukuna ingin bertanya kepada Kamo mengapa Megumi dijuluki sebagai Jalang.
Jam baru menunjukkan pukul 2, Sukuna tidak perlu terburu-buru untuk pulang kerumah. Yah, walaupun jauh di dalam lubuk hati-nya ia merindukan Megumi yang statusnya masih sebagai Senior atau Senpai-nya daripada Kekasihnya.
Uhuk.
Sukuna terus menunggu, menunggu, dan menunggu Kamo yang sedari tadi belum ia lihat keluar melewati Gerbang Sekolah. Kalau tiga puluh hingga satu jam sih ia tidak masalah.
Namun yang jadi masalah adalah sekarang sudah pukul 5 sore, yang berarti Sukuna sudah menunggu selama tiga jam.
Tiga puluh menit hingga satu jam sih tidak masalah baginya, namun... Ini tiga jam.
Ia mendesah kasar dan sesekali menggaruk Kepala frustasi karena lelah menunggu Kamo.
Sampai beberapa saat kemudian Orang yang ia tunggu-tunggu muncul.
"Sukuna?? Darimana saja kau???" tanya Kamo dengan tatapan penuh pertanyaan.
"Aku yang seharusnya bertanya seperti itu, bodoh. Kau kemana saja? Aku sudah menunggu-mu selama tiga jam lebih kau tau," gerutu Sukuna.
"Dan aku juga menunggu-mu di Lapangan Basket bersama yang lainnya, bodoh!" ucap Kamo yang dibalas tatapan datar dari Sukuna.
Sukuna mengerjapkan kedua Mata-nya beberapa kali sampai akhirnya ia menggaruk-garuk tengkuk karena merasa bingung. "Club ini aktif setiap hari apa saja? Maaf karena aku tidak datang, aku tidak tau." ucap Sukuna terdengar sopan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fushiguro || The Lost Boy [SukuFushi]
RomanceJangan lupa untuk follow dan nantikan fanfic fanfic lain buatanku ya! Terimakasih✨🙇🏻 !Warn! [BoyxBoy area!] Hanya kisah cerita seorang Pria bernama Fushiguro Megumi yang tanpa sengaja membuat Ryomen Sukuna, sang Adik Kelasnya, jatuh cinta padanya...