Hai readers...
HAPPY READING.
--------Eghhhh....
Mata gadis itu terbuka. Ia merasa asing dengan tempat ini. lalu ia mencoba duduk pusing menyerang hingga ia memegang kepalanya. Dia Ica.
"Dimana ini?" Tanya nya entah pada siapa.
Ica tak sengaja melihat kaca di atas nakas.Mata nya membelalak bagaimana bisa dirinya kembali. Tapi ia bersyukur bisa kembali bertemu orang yang sangat ia rindukan.
Tapi tak berselang lama kantuk menyerang nya hingga ia berada di taman yang indah. Tiba tiba ada yang menepuk pundaknya. Ica kaget dengan apa yang di lihatnya. Orang di depannya adalah author dari novel tersebut.
"Hai, aku tau kamu kaget kan" sedangkan Ica hanya bengong menatap orang didepannya. Author- Vivi yang melihat itu sadar.
"Kamu tau kenapa aku bawa kamu kesini" tanya Vivi. Ica hanya menggeleng kan kepala nya.
"Aku adalah Acha yang asli, aku hanya mengarang kisah. Tapi aku memang ingin kau mengisi bagian dari novelku"
Penjelasan dari Vivi membuat Ica terbengong. Membuat mulutnya terbuka seperti mengatakan 'hah?!'.
"Ya aku ingin kau mengisi novel ku meski hanya sebuah figuran polos" mohon Vivi.
" Tapi bagaimana bisa aku kembali" tanya Ica.
"Kau bisa kembali jika kau dapat membuat semua pemeran merasakan akhir bahagia"Kening Ica mengkerut. Tapi ia lantas menganggukan kepalanya.
"Baiklah, aku akan mengirimu kedunia novel-" tapi ucapan Vivi terpotong karena Ica menyahuti nya.
"Tapi ica ingin bertemu mama" pinta Ica." Baiklah aku akan memberimu sampai nanti malam hari karna kau harus melanjutkan peran mu" ucap lantang Vivi.
Ica pun mengangguk meski hanya beberapa jam tapi tak mengapa itu sudah cukup.Tiba tiba ia terseret masuk ke sinar terang. Perlahan tapi pasti mata itu terbuka. Hingga tak lama suara pintu terbuka mengalihkan perhatian nya.
Cklek.....
"ICA"
Jerit Dhea melihat anak nya sudah sadar. Lantas ia berjalan cepat ke arah brangkar.
Ica yang sudah melihat sang mama tersenyum lebar dan membuka tangannya untuk segera memeluk Dhea.Dhea menerima uluran tersebut. Mereka berpelukan sekitar 5 menit lamanya.
"Nak, ada yang sakit? Atau kau mau apa?" Tanya Dhea.
"Minum ma..." Dengan suara serak nya.Lantas Dhea memberikan minum yang memang tadi ia beli di kantin rumah sakit. Setelah membantu Ica meminum mereka berbincang bincang Sampai tak sadar bahwa Ica belum di cek kondisinya.
Tapi hari mulai gelap Ica teringat bahwa waktu nya sudah hampir habis.
"Mam.. ica pingin peluk mama" manja Ica. Dhea lantas memeluk sang anak.
"Ica sayang mama" ungkap Ica.
" Mama juga sayang sama ica melebihi sayangnya Ica ke mama" pelukan semakin erat. Hingga Ica menutup mata.~~~~
Mata gadis itu terbuka hal pertama yang ia lihat adalah langit langit putih. Hingga ia melihat Vano yang tertidur dengan duduk dan tangan nya sebagai tumpuan.
Acha mengelus Surai hitam kecoklatan milik suaminya. Vano yang merasa ada yang menyentuhnya. Ia lantas mengangkat kepalanya.
" Sayang kamu udah bangun? Kamu mau apa? Mau minum? Atau ada yang sakit?" Tanya Vano beruntun. Membuat Acha tertawa.
"Vano kalo tanya satu satu dong.." tawa nya menjadi kekehan. Membuat Vano tersenyum melihat, ia bersyukur dapat melihat tawa Acha kembali.
" Vano kita dimana?" Tanya Acha sambil melihat sekitar. Karna ini tidak seperti rumah sakit.
"Kita dirumah" jawab nya sambil mengusap tangan Acha lembut. Tapi Acha tak paham kenapa di rumah. Rumah siapa?
"Kamu jangan sakit lagi ya, aku benci liat kamu kesakitan" lirih Vano.
"Acha nggak sakit kok, liat nih" ucap nya sambil menunjuk otot lengan kecilnya.
"Iya deh, tapi lain kali kalo kemana mana harus izin dulu" ucap Vano lembut tapi terdapat ketegasan di sana.
"Iya, kita di rumah siapa?" Ucap Acha.
"Di rumah kita lah" jelas Vano.
"Hah?" Beo Acha.
"Sejak kapan kita punya rumah?" Tanya Ica."Udah dari dulu, kamu dulu pingin nya tinggal di apart jadi rumah ini cuma di isi pelayan" jelas Vano. Acha hanya beroh ria saja.
Saat Acha akan beranjak dari kasur, tiba tiba tubuhnya melayang. Vano menggendongnya dengan bridal style.
"Vano.. Acha bisa jalan" rengek Acha.
Sedangkan Vano hanya mendengar kan nya saja.
" Kita mau kemana?" Tanya Vano.
" Emm..kita nonton TV yok" Vano lantas menuju ruang tamu.Vano mendudukkan dirinya membuat Acha berada di pangkuan nya. Lantas ia mengambil remote dan menyetel TV tersebut hingga menampilkan botak kembar.
Acha fokus melihat tanyangan tersebut. Sedangkan Vano lebih fokus pada Acha tiba tiba ia teringat saat Acha kecelakaan.
Flasback on
Tubuh Acha terpental jauh. Vano yang melihat tubuh Acha akan terpental pun lantas berlari dan memeluk Acha dari belakang dan menjadikan dirinya sebagai perisai supaya Acha tak terkena aspal.
Karna sebab itulah Acha tak merasakan sakit sama sekali. Tapi Acha tak sadarkan diri. Vano khawatir lantas menggendong Acha kedalam mobil dan membawanya pulang biar dokter pribadi nya yang datang kesana.
"Bagaimana dok?" Tanya Vano khawatir.
"Nona tidak apa apa, ia hanya syok hingga pingsan" Vano lega mendengar nya."Kapan Acha sadar dok?" Tanya Vano.
" Mungkin besok karna pengaruh obat"
"Baiklah terima kasih dok"
" Sama sama, kalau begitu saya pamit pulang" Vano hanya mengangguk.Flasbak off.
Tiba tiba bunyi bel membuat pasutri itu menoleh.
-------
Hai maaf baru up.
Author ada ujian.See you
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI FIGURAN POLOS
Fantasia"kamu nggak boleh deket deket sama dia" ucap Vano. entah mengapa dia merasa tersaingi oleh laki laki itu. "Tapi kan Karel baik, Acha suka"ucap Acha dengan wajah cemberut nya yang menambah kadar keimutan nya. Dan itu membuat Vano ingin mencubit pipi...