Hai readers...
HAPPY READING.
------Siang harinya kedua pasutri tersebut sedang
Berada di taman belakang mereka duduk di gazebo yang tersedia di sana. Para sahabat mereka sudah pulang setelah sarapan.Acha duduk dengan paha sebagai bantalan Vano. Acha mengelus surai hitam kecoklatan milik suaminya.
"Vano.. Acha mau punya hewan" ucap nya dengan mata berbinar.
"Emang nya kamu mau hewan apa hmm?" Tanya Vano suara nya terendam karena wajah nya ia tenggelam kan di perut Acha.
"Mau guguk"ucapnya memelas. Membuat Vano mendongak menatap Acha dari bawah.
"Kamu nggak takut di gigit? Kamu kalo di gigit bisa jadi zombie loh" Vano menakut nakuti karna tidak mungkin mereka memelihara anjing.
"Ih.. serem, yaudah deh nggk usah" pasrah Acha meski tak rela padahal ia sangat menginginkan nya.
"Ganti aja yah" bujuk Vano.
"Ya udah, Acha mau sapi" ucap nya bersemangat. Membuat Vano membelalakkan matanya kenapa harus sapi biasa nya para wanita akan meminta kelinci,kucing nah ini sapi.
"Heh.. nanti taro mana Acha" tolak Vano halus. Membuat Acha menggerutu
"Dari tadi semua nggak boleh, udah Acha ngambek dulu" ucap nya bersendekap dada dan berdiri. Spontan kepala Vano yang berada pada pahanya terbentur kayu gazebo.
Acha berlari kedalam rumah, Vano yang meringis langsung mengejar Acha yang sudah tidak berada di taman.
Vano berlari ke kamar atas tapi nihil Acha tak ada disana. Vano mencari di area dapur dan ruang tamu tak achanya tak ada. Tiba tiba ia mendengar seseorang sedang tertawa di area depan. Spontan Vano berlari kecil ke arah depan.
Vano melihat Acha yang terbahak bahak entah mentertawakan apa. Ia mengalihkan pandangannya yang membuat Acha tertawa ternyata disana terdapat penjual es krim yang melakukan tebak tebakan dengan sang pembeli. Jika bisa menebaknya akan di beri eskrim gratis.
"Kamu mau cobak?" Ucap Vano yang memeluk Acha dari belakang. Perumahan mereka termaksud elite tapi juga tak jarang para pedagang kaki lima lewat.
Acha kaget tiba tiba ada yang memeluknya tapi ia seketika tau itu Vano.
Acha membalas dengan menganggukkan kepalanya cepat.
"Ayok cobak" ajak Vano sambil menarik tangan Acha lembut.
"Bang mau cobak dong" ucap Vano datar.
"Iya Acha mau cobak" seru Acha."Nih pertanyaan nya neng" ucap kang penjual eskrim dan mereka mengangguk.
"Harimau hanya ada di?" Ucap kang eskrim. Padahal kalo di teliti lagi pertanyaan akan berbeda.
"1 orang 1 kesempatan neng"
"Acha tau, di hutan lah bang" tetapi kang eskrim malah terkekeh.
"Salah neng, yang betul di depan. Kan saya tanya huruf H nya ada di mana?" Jawaban kang eskrim membuat Acha melongo tetapi berbeda dengan Vano meski terkejut wajah datarnya tak memberikan kesan apa apa.
"Mas nya mau cobak juga?" Tawar kang eskrim. Acha mengangguk semangat padahal yang di tanya Vano.
"Boleh bang"
"Hewan hewan apa yang hurufnya ada dua"
Tanya kang eskrim.Seketika Vano mendapat jawaban yang menurut nya pasti betul.
"Udang" jawab Vano. Membuat sang pedagang tertawa.
"Bener"
"Yeayyy" pekik Acha padahal yang menang kan Vano. Vano mengacak rambut Acha yang menunggu pedagang itu membuat kan 1 cone eskrim."Nihh neng eskrim nya" ucap kang eskrim. Tiba tiba Acha mengeluarkan uang berwarna hijau kepada pedagang tersebut.
"Ehh... Nggak usah neng kan gratis" jelas kang eskrim.
"Enggak bang, nggak papa ambil aja sekalian kembalian nya, suami Acha masih banyak uang nya, iya kan Vano?" Tanya Vano memastikan. Vano mengangguk
"Iya bang ambil aja" ucap Vano.
"Makasih ya mas" ucap kang eskrim Vano hanya mengangguk dan mulai memasuki pagar rumah nya.Saat mereka sudah berada di dalam Vano mulai menarik Acha untuk duduk di pantry Acha hanya menurut.
"Kata nya aja tadi ngambek sekarang malah makan eskrim yang aku dapet" ceplos Vano yang membuat Acha menatap tajam Vano bukan membuat marah tetapi malah semakin membuatnya terlihat imut.
'shit ngapain keceplosan sih' batin Vano.
" Nih ambil aja, acha nggak mau" ucapnya sambil memberikan cone yang sudah tak tersisa eskrim nya.
"Acha mau main aja" ucap acha dengan suara merajuk. Vano glagapan kenapa ia bisa keceplosan.
"Eh..eh.. gimana kalo main pakek hp aku" tawar Vano. Dan Yap itu membuat Acha menatap Vano.
"Vano punya mainan apa emang" tanya Acha dengan menggaruk pipinya.
"Ya kamu tinggal dwonload aja nih" ucapnya sambil memberikan hp nya yang sedari tadi berada di saku.
"Tapi kita main di kamar aja yuk sambil tiduran" lanjut Vano mengajak. Sambil menarik Acha ke atas.
Pada saat sudah berada di kasur Vano mulai tidur di atas paha Acha. Acha membuka handphone Vano. Lalu terdengar suara
Welcome to mobile legend..
Vano melotot hancur sudah akun yang ia pertahankan sejak SMP.
"Hihihi.. manusianya lucu hehe..." Acha cekikikan sendiri. Tak lama terdengar ocehan kesal Acha.
"Ish..kok pada nyakitin sih Acha sih, kasian tuh manusianya" kesal Acha.
"Gak tau ah.. nggak ada yang seru" kesal Acha seraya mematikan handphone Vano padahal game belom selesai.
---------
Hai gimana bagus nggk?Maaf ya baru up. Habis pulsek soalnya
Babayyy
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI FIGURAN POLOS
Fantasia"kamu nggak boleh deket deket sama dia" ucap Vano. entah mengapa dia merasa tersaingi oleh laki laki itu. "Tapi kan Karel baik, Acha suka"ucap Acha dengan wajah cemberut nya yang menambah kadar keimutan nya. Dan itu membuat Vano ingin mencubit pipi...