BAGIAN 13

6.2K 431 2
                                    

Hai readers..

HAPPY READING.
------

Di pagi hari yang sedikit mendung ini. Kedua pasutri tersebut sedang bersiap siap untuk berangkat ke sekolah. Padahal jam sedang menunjuk kan angka 06.10

Mereka memang sengaja berangkat sepagi ini karena mereka akan sarapan di sekolah.
Dan tentunya menghindari bisikan bisikan dari para murid.

Dan benar saja saat mereka sampai di parkiran masih sepi. Acha turun dari sepeda
Sport milik Vano. Lalu menyerahkan helm kepada Vano yang asik mengacak rambutnya.

Lantas Vano menerima dan segera turun dari motor nya. Mereka berjalan melewati koridor sekolah yang sepi tak menunggu lama mereka langsung menuju kantin.

Mereka duduk di pojok kantin lalu Vano memesan makanan sedangkan Acha menunggu dengan menompang wajah nya dengan kedua tangan dan kaki yang di ayun kan.

Vano datang dengan satu piring nasi goreng dengan satu botol ditangan nya.

"Cepet dimakan" seraya meletakkan makanan di depan Acha. Lalu ia duduk di sebelah Acha.

"Kok satu?" Tanya Acha.

"Kamu aja yang makan, aku nggak laper" jawab Vano sambil membenarkan anak rambut Acha.

"Kalo Vano nggak makan Acha juga nggak makan" ucap nya cemberut dengan bersendekap dada dan memalingkan wajah nya.

Vano lantas mengambil sendok dan menyuapkan sendok ke arah Acha. Tapi Acha malah menutup rapat mulutnya.

"Ayo makan Acha, kamu mau perut kamu marah kayak dulu" ucap Vano menakut nakuti.

"Tapi Vano makan juga" melas Acha.

"Iya, kita sepiring berdua" ucap Vano sambil membuka mulutnya saat menyuapkan sesendok nasi itu ke mulut Acha.

Lalu Vano juga menyuapkan untuk dirinya. Memang ia tak lapar tapi karna Acha tak apalah.

"Ekhem..."

Deheman tersebut membuat pasutri itu menoleh.

"Pagi pagi udah uwu aja" sindir Kevin. Yang tiba tiba duduk di depan Acha.

"Tau.. serasa dunia milik berdua yang lain mah ngontrak" timpal Satria yang berjalan ke arah mereka. Saat duduk ia langsung mencomot gorengan di atas meja. Hanya mereka berdua karna Nathan sedang menjemput sang pujaan hati.

"Ganggu Lo" gertak Vano. Acha hanya mengerjap polos.

"Hai.. dedek gemes" sapa Kevin yang langsung mendapat pelototan dari Vano. Membuat Kevin menyengir.

"Hai juga Minions" sapa Acha. Membuat Satria menahan tawanya sedangkan Vano terkekeh pelan. Sedangkan yang disapa kaget.

"Tasya Lo kok panggil gue gitu" tanya Kevin dengan memendam kejengkelan nya.

"Kan nama Kevin itu Kevin sama kayak film yang tadi malam Acha tonton" jelas Acha. Satria yang tidak kuat menahan tawanya langsung mentertawakan Kevin yang bermuka masam.

Kevin memandang tajam lalu pandangan nya tertuju pada gigi Satria yang terdapat sisa cabe.

Membuat Kevin mendapat ide jail nya.

"Ehh.. Sat tuh ada cewek lewat" ucap Kevin sambil menunjuk 2 siswi yang lewat di meja mereka.

Dengan semangat 45 Satria berdiri dari duduknya lalu menghadang cewek tersebut lalu menggombalinya.

"Eitss.. adek manis. Mau kemana mending ke hati Abang" seraya tersenyum manis membuat kedua siswi tersebut menahan tawanya.

"Kenapa? Abang manis iya tau" pedenya dengan menyisir rambut nya menggunakan tangan nya. Sedang para sahabat Satria terkekeh geli.

"Nggak kak, tapi maaf di gigi kakak ada cabe" ucap adek kelas tersebut lalu melenggang pergi meninggal kan Satria yang terbengong lalu sadar dengan cepat ia mengeluarkan handphone yang berada di sakunya.

Acha dan Kevin tertawa terbahak bahak sedangkanh Vano hanya terkekeh.

"Sialan Lo Kevin" Kevin sedikit merendahkan tawanya.

"Karma lo" maki Kevin.

"Sialan itu apa?" Tanya Acha penasaran.

"Hah?" Linglung kedua nya. Sedangkan Vano menatap tajam keduanya.

"Sialan itu emh.. ganteng, iya sialan itu ganteng" jelas Kevin yang dia setujui anggukan oleh Satria.

"Oh.." Acha ber oh riah sambih mengangguk kan kepalanya tanda mengerti.
"Berarti Vano sialan banget yh" lanjutnya Acha membuat kedua nya meringis.

Kring...kring...

Bel berbunyi membuat kedua makhluk receh tersebut selamat.

"Ehh Al gue duluan yah, udah bel" gugup Satria yang langsung berdiri dan berjalan sedikit cepat.

"Iya gue juga" ucap Kevin sambil mengejar satria.

"Mereka takut telat yah" heran Acha.

"Kamu nggak boleh ngucapin kata itu lagi yah" pengertian Vano lalu menarik acha menuju kelas.

-------

Pendek?
Maaf ya..
Author lagi capek masih ada urusan.
Aku mau kasih penyampaian.

Vote 100

Jangan lupa vote yh..

Babay...

TRANSMIGRASI FIGURAN POLOS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang