Hai hai hai..
Balik lagi...
Udah ah skip aja..HAPPY READING.
-----Saat Vano akan menaiki tangga ia teringat akan perkataan uncle nya mungkin ia kan membelikan Acha anjing tak mungkin juga ia membelikan sapi yang ada nanti tanaman habis di makan nya.
Ia membuka handphone nya mencari petshop dan Yaps di dekat sini ada mungkin sekitar 20 menit an. Sementara Acha tertidur dia mungkin akan membeli anjing kesukaan Acha.
Sesampainya di sana Vano dapat melihat banyak nya hewan dari yang berbulu samapai yang bersisik tapi ia terpaku dengan sepasang puppy kecil yang saling menjilati satu sama lain. Mungkin Acha akan suka dengan mereka.
"Mau cari apa mas?" Sapa ramah mbak mbak penjaga.
"Saya adopsi ini mbak" ujar Vano seraya menunjuk kedua anjing kecil itu.
"Owh silakan isi datanya dulu mas"ujar mbak penjaga. Vano mengangguk lantas menandatangani data data pengadopsian. Setelah selesai tinggal pembayaran nya saja. Dan tidak lupa ia membeli kandang beserta makanan nya.
"Total nya 8.330.000" ucap kasir nya. Vano mengeluarkan blackcard nya.
"Terimakasih telah belanja di petshop kami" ucap mbak kasir seraya menyerahkan bill dan menyatukan tangan nya di depan dada. Vano hanya mengangguk lantas mengangkat kendang. Lalu keluar untung saja dia membawa mobil.
20 menit kemudian ia sampai di rumah nya sebelum turun ia mengikat masing masing harness pada collar di kedua anjing kecil berbeda jenis kelamin itu.
Saat akan naik ia mendengar suara isakan tangis acha membuatnya bergegas naik tapi puppy kecil ini belum belajar bagaimana naik tangga. Vano mengikat Harness pada tiang pagar tangga.
Lalu mulai lari ke atas dan membuka kamar hal pertama yang ia lihat adalah Acha yang sedang di tenangkan oleh Bi Sumi.
Mendengar suara pintu terbuka membuat kedua wanita berbeda generasi itu menoleh Acha yang melihat Vano langsung berteriak histeris.
"VANO..hiks" Acha merentangkan tangan nya ingin di peluk Vano. Vano berjalan cepat ke arah Acha dna memeluk istri kecil nya ini erat. Bi Sumi sudah izin kembali ke dapur.
"Stts.. udahh nggak papa, nanti tenggorokan nya sakit stts.. Vano punya kejutan buat Acha" ucap Vano yang membuat tangisan Acha terhenti.
"Apa Vano..srutt" tanya Acha seraya menyedot ingus nya kembali masuk.
" Tapi Acha makan dulu terus minum obat" tutur halus Vano kepada Acha. Acha terlihat kembali murung.
" Ya udah kita liat kejutan nya tapi sambil makan oke?" Tawar Vano yang di angguki lemah Acha.
"Oke tutup mata dulu dong, nanti kalo Vano udah bilang buka berarti boleh buka mata"ujar Vano seraya mengangkat Acha ke gendongan nya ala koala.
Sedangkan acha sudah menutup mata nya dengan menenggelamkan wajah nya pada bahu Vano dan kedua tangan nya berpegangan erat di leher Vano.Saat sudah berada tangga samar-samar Acha mendengar suara gonggongan anjing kecil.
Mendengar hal itu dirinya semakin di buat penasaran.Saat sudah berada di bawah dirinya merasa di turun kan dari gendongan nya.
"Buka mata, sayang" ujar Vano lembut seraya mengusap rambut Acha.
Saat membuka mata ia melihat hewan kesukaan nya di depan mata ia. Mata nya berbinar dan terdengar pekikan kecil dari mulut mungil itu seraya berjalan ke arah binatang lucu tersebut.
"Akhh.... Lucu Acha suka, wahh hahaha" girang Acha saat Vano mulai melepaskan harness pada coller anjing itu. Kedua anjing itu lantas kegirangan seperti mengajak bermain Acha.
"Seneng hmm?" Tanya Vano seraya duduk di depan acha memangku salah satu anjing. Acha mengangguk antusias.
"Acha seneng banget... Makasih Vano"
Muachh...
Jawaban yang dia sertai kecupan basah di bibir Vano. Membuat senyuman Vano mengembang. Melihat hal itu dirinya mengacak rambut Acha pelan.
"Iya sama sama.. sekarang makan yah" tawar Vano susah susah dia membeli hewan peliharaan tadi jika ujung nya Acha tak mau makan ya percuma saja.
Melihat anggukan dari istri nya yang hanya sibuk bermain dengan kedua hewan itu membuat Vano lega.
"Bi.. tolong bawa bubur nya sama obat yang di beli mang ujang" tutur Vano sedikit berteriak pada bibi di dapur.
"Sayang.. kita pindah duduk yuk" tawar Vano sedangkan sang empu hanya menghiraukan panggilan dan tetap bermain dengan kedua anjing itu.
Merasa tak di hiraukan Vano langsung mengangkat tubuh Acha dengan menyelipkan tangan nya di ketiak Acha membuat gadis itu cemberut.
"Ihh Vano....turunin ihhh" melas Acha tapi Vano tetap menggendong nya berjalan ke arah ruang keluarga. Sedangkan kedua anjing kecil itu berlari mengikuti mereka. Vano menurunkan Acha di sofa.
"Duduk, diem" tegas Vano lalu mulai mengangkat kedua anjing kecil tersebut. Lalu datang bibi membawa nampan yang berisi mangkuk bubur dan piring kecil dengan obat dan segelas air putih.
"Ini den.. bubur nya, cepet sembuh yah nona" ujar bi Sumi lalu berpamit ke dapur kembali.
"Aa.." eja Vano seraya membuka mulut nya memperagakan dan di balas oleh Acha masuk lah sesuap bubur tersebut.
"Vawno tau nggak, Acwha uwdah kasih nawma tau ke mwereka" beritahu Acha di sela sela makan nya.
"Di telen dulu" Ujar Vano seraya membenarkan baju Acha yang miring memperlihatkan tali bra nya. Setelah Acha menelan makanan nya baru ia berceloteh kembali.
"Ini nama nya Boba" Acha mengangkat puppy dan mengangkat satu kaki nya isyarat 'halo'. Puppy tersebut adalah yang cewek.
--------
Hai..
aku udah upload supaya kalian nggak terlalu di gantungin sama aku..Aku dapat support dari temen temen aku supaya lebih semangat nulis nya.
Jadi aku juga minta supportnya yh..Jangan lupa vote, follow, share yh...
Babay...
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI FIGURAN POLOS
Fantasy"kamu nggak boleh deket deket sama dia" ucap Vano. entah mengapa dia merasa tersaingi oleh laki laki itu. "Tapi kan Karel baik, Acha suka"ucap Acha dengan wajah cemberut nya yang menambah kadar keimutan nya. Dan itu membuat Vano ingin mencubit pipi...