BAGIAN 6

10.6K 790 6
                                    

Hai readers.

HAPPY READING
---------

"Gue bilang lepasin gue" bentak seorang laki laki. Sedangkan sang wanita tetap kekeh mengaitkan lengannya di tangan laki laki itu.

"Ihh..aku kan mau sama kamu" rengek wanita itu.
"Gue bilang lepasin, sebelum gue dorong Lo, Zea" ucap laki laki itu penuh penekanan. Benar dia Zea.

"Udah deh Ze.. lagi pula Nathan nggk mau sama Lo" ucap Kevin. Sedangkan Acha yang sedari tapi melihat kaget ternyata itu Nathan.

Zegara Nathan Bratadipta. Ia adalah pemeran utama novel.

"Nggak aku mau sama kamu" rengek Zea.
"Oke kalo itu mau Lo" ucap Nathan. Yang membuat semua orang disana kaget karna Nathan menerima Zea tapi keterkagetan itu menambah karna Nathan langsung mendorong Zea.

Bruk...

Tapi Zea tidak merasa kan sakit pada badan nya lantas ia membuka mata ternyata Zea jatuh di atas tubuh Acha. Ya Acha yang sedari melihat mulai berjalan ke belakang Zea tepat sebelum Zea di dorong.

"Zeaaa"

Suara menggelagar Vano mengisi kesunyian di kantin. Lantas ia menghampiri nya dan membantu Zea yang sedang membantu menduduk kan Acha. Sedangkan Acha hanya  menahan tangis nya sambil menunduk, sungguh perih di siku nya.

"Kamu nggak papa kan? Ada yang saki? Kita ke UKS sekarang" ucap Vano beruntun sedangkan Acha tak menjawab ia menahan tangis yang akan segera keluar.

Vano yang menyadari itu lantas mengangkat tubuh Acha menggendongnya koala. Ia akan membawanya ke UKS. Sedangkan sahabat Vano hanya speacles dengan kejadian ini. Sedangkan Zea sudah tidak ada situ, Zea memang pergi setelah membantu Acha duduk.

Berbeda dengan Acha, gadis itu sudah Berada di UKS dan duduk di pangkuan Vano mengahadap dada kekar suaminya. Hingga suara Vano membuat Acha menangis.

"Nangis aja" ucap lembut Vano.
"Huaaa....sakit Vano...hiks..hiks.." pecah Acha.

"Mana yang sakit? Hmm" pengertian Vano.
"Ini..hiks.." meski sambil sesenggukan ia menunjuk siku nya yang lecet. Itu membuat rahang Vano mengeras kalo saja Acha tak butuh sandaran nya mungkin ia sudah menghajar nya.

"Ya udah aku obatin dulu" ucapnya sambil mengangkat Acha supaya duduk sendiri. Saat ia berdiri hendak mengambil p3k. Tangan nya di di cekal oleh Acha.

"Tapi mau sambil makan keju" rengek Acha.
"Habis obatin ini ya" ucap Vano sambil mengusap rambut Acha lembut.

"Nggak mau, mau nya sekarang" rengek Acha disertai nada merajuk di akhir kalimat.
"Ya udah kamu tunggu bentar ya, aku ke kantin" membuat senyum Acha mengembang lantas Vano keluar dari UKS.

Tapi tak lama pintu UKS di buka tapi bukan Vano yang masuk melainkan Zea. Zea mendekat ke arah Acha yang sedang menatap nya polos. Zea duduk di sebelah Acha.

"Sya.. emm" gugup Zea.
"Zea mau ngapain ke sini, mau main sama Acha tapi Acha nya lagi sakit jadi nggk bisa main lain lagi aja" ucap Acha tak melunturkan senyumnya.

"Nggak gue mau em.. em.. mintamaaf" ucap Zea cepat di akhir kalimat nya. Sedangkan Acha heran kenapa Zea minta maaf.

"Kenapa Zea minta maaf"

"Ya karna gue Lo jadi kayak gini"lirih Zea

"Ini kan bukan gara gara Zea. Zea sendiri jatoh kan, ini tuh gara gara Nath.. Nath.."

"Nathan" koreksi Zea.

"Iya gara gara ketan" cengingiran Acha.
" Nathan...Acha" Zea menggantin panggilan nya menjadi Acha. Acha sendiri tak keberatan.

"Iya itu deh pokoknya" kesal Acha.
"Tapi-.."

Ceklek....

Pintu UKS terbuka menampilkan Vano yang membawa kantong keresek tentunya isinya titipan dari sang pujaan hati.

"Ngapain Lo disini" tanya Vano dengan nada dingin.

" Nggak gue cuma mau minta maaf" jelas Zea.

"Iya Vano ih.. mana keju Acha" sambil menadahkan tangannya. Dengan mengerjap polos. Lalu Vano memberikan keju yang sudah ia buka kan pembungkusnya. Lalu menarik tubuh Acha di samping nya untuk mengobati luka Acha.

"Gue duluan yh" pamit Zea.
"Iya besok besok kita ke kantin bareng yh" ajak Acha. Sedangkan kan Vano hanya sibuk membersihkan luka Acha.

"Acha kamu kenapa temenan sama dia sih" ada raut ketidaksukaan pada Vano. Ia bukan membenci Zea tapi ia hanya tak suka dengan  perilakunya. Padahal Zea anak baik baik.

"Emang kenapa? Ihh.. kan Acha mau temenan sama Zea" teguh Acha.
" Ya udah terserah kamu aja" pasrah Vano.
"Ini udah.. mau pulang apa tiduran disini" lanjutnya.

"Kan belom bel sekolah"
" Nggak papa ntar aku izinin"
"Emang boleh?" Tanya Acha dengan mengerjapkan polos.
"Nggak ada yang larang" lantas Vano langsung menggendong Acha bridal style.
(Betul kan tulisan nya)

Mereka tiba di parkiran. Vano meletakkan Acha di samping kursi pengemudi. Lalu ia berputar untuk ke kursi pengemudi. Tak menunggu waktu lama mobil itu melaju sesuai rata rata.

Tibalah mereka di parkiran apartment. Saat Acha akan turun tangan nya di hentikan oleh Vano.

"Tunggu aku bukain" sambil melepaskan self belt nya. Acha hanya menurut tak lama Acha akan turun tiba tiba tubuhnya melayang.

" Ihh Vano Acha kan mau jalan" kesal Acha.
Vano tak menghiraukan nya dia tetap jalan menuju lift dan memencit nomor lantainya.

Saat lift sudah terbuka tiba tiba lift menampilkan seseorang yang membuat Vano mengeraskan rahang nya.

"Tasya"

----------
Hayoloh siapa?
Maap yah baru up..

Author ada kepentingan.

Makasih udah baca..
Seeyou

TRANSMIGRASI FIGURAN POLOS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang