empat

8.4K 522 0
                                    

Jam pelajaran telah usai,mereka semua meninggalkan sekolahan. Begitupula dengan Askal dan Vali. Mereka menuju apartemen sederhana mereka yang terletak tidak jauh dari sekolahan mereka.

"As, tolong kau pergi ke minimarket. Tolong kau beli minyak,telur dan roti tawar," Askal yang sedang asik bermain ponsel menoleh ke arah Vali

"Eeeh, mengapa aku?" Jawab Askal sembari meletakan hp nya disaku celana,

"Karena aku sekarang sedang ada urusan. Jadi tolong, Askal Javera putranya Jhon Javera dan Emely Anston. Ku mohon yaa," Vali memberikan tatapan puppy eyes nya

"Ergh, baiklah baik dan jangan gunakan tatapan menjijikan mu itu. Dan juga mana uangnya?," Askal menyodorkan tangannya. Vali diam sejenak. Kemudian dia,

"Aaah, temanku sudah menungguku jadi pakai uangmu dulu.  Dah Askal," Vali berlari meninggalkan Askal sendiri,

"Hah,selalu saja aku yang terbodohi oleh iblis itu," batinnya

Askal menuju minimarket dekat apartemen mereka. Sesampainya disana dia menuju tempat yang akan dia cari. Setelah selesai dia selesai memilih barang yang dia butuhkan, dia menuju kasir. Namun sebelum dia menuju kasir dia berhenti di tengah makanan ringan. Tentunya dia akan mengambil banyak Snack untuk persediaan dirumah. Setelah semuanya beres, barulah dia menuju kasir. Setelah selesai membayar kini dia kembali menuju rumah.

Dirinya memang jalan kaki karena selain dekat, dia juga sedang menghemat uang. Setelah kemarin ayahnya memutuskan tidak mengirimi uang lagi padanya dengan alasan "Bukankah kau sendiri yang mengatakan bahwa ingin mandiri, jadi aku dan ibumu sudah sepakat tidak akaan mengirimi mu uang lagi" yah, salahkan saja dirinya yang terlalu bodoh ini. Ditengah perjalanan pulangnya dirinya melihat seseorang yang dia kenal sedang bernyanyi dipinggir jalan. Perlu diakui bahwa suaranya memang enak untuk didengar, jadi dia mendatangi kerumunan tersebut. Tidak masalah waktu kini kian petang asal dirinya bisa mendengar orang itu bernyanyi. Toh, siapa yang akan menculiknya, walau dia cantik dan bodoh tapi untuk urusan seperti itu dia pandai bela diri.

"Permisi... Permisi... Beri aku jalan," Askal menerobos kerumunan itu dengan berdesak-desakan. Setelah dirinya berhasil masuk dan berdiri tepat didepan orang itu, dirinya sangat terkesima dengan kharisma dan suara orang itu.

"Wow, ternyata orang ini pandai bernyanyi dan ohh, permainan gitar yang bagus," batinnya

Orang itu yang awalnya sedang fokus menyanyi kini menyadari ada sepasang mata yang melihat dirinya dengan berbinar. Kemudian dia berhenti bernyanyi dan berkata,

"Maaf semuanya. Saya rasa cukup sampai disini, saya lanjutkan besok. Terimakasih," kemudian orang orang disekitar membubarkan diri mereka. Askal yang menyadari mereka bubar terlihat bingung. Pasalnya sepertinya lagu yang orang itu nyanyikan belum selesai, kenapa mereka bubar. Disaat Askal ingin pergi, orang itu memanggilnya.


Voment ⭐
Like and share ✅

Maaf ya kalau ada kesalahan, soalnya aku masih amatir😭🙏

What Is ThisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang