delapan

5.4K 333 0
                                        

Seperti yang dikata Vali sewaktu berjalan menuju kantin. Askal pulang ke rumah orang tuanya. Sesampainya dikediaman Javera, Askal disambut para pelayan. Seperti biasa, Bibi Nia selaku pelayan pribadi Askal menyambutnya. Bibi Nia sudah menganggap Askal seperti cucunya sendiri karena dirinya telah merawat Askal sejak kecil.

"Bibi Nia apa kabarmu. Aku sungguh merindukan masakanmu. Bibi tau masakan Vali sangat menyiksaku bibi, huwaaa" Askal bergelayut manja dilengan Bibi Nia.

"Haha tuan muda, baiklah bibi nanti akan membuatkan makanan kesukaan tuan muda," Askal yang mendengar itu langsung berbinar

Ekhem

Atensi mereka teralihkan oleh deheman seseorang. Dilihatnya oleh Askal ternyata ibunya. Ibunya turun dari tangga menuju Askal. Bibi Nia mengundurkan diri untuk membuatkan mereka minuman.

"Mama," Ucap Askal memeluk ibunya.

"Dasar anak nakal. Apa kau merepotkan Vali,hm" ibunya mengusap kepala Askal.

"Tidak, yang ada Vali hanya membuatku seperti pelayannya,ma."

"Hahaha, begitu ya. Baiklah ayo temui ayahmu. Kurasa di juga rindu pada anak manisnya ini," Askal menuju ruang kerja ayahnya.

Tok tok tok

"Masuk," ucap seseorang dari dalam.

"Papa," Askal masuk menuju meja ayahnya.

"Oh Askal putra papa, kemarilah" Ayahnya merentangkan kedua tangannya.

Askal memeluk ayahnya "Apa kabar nak,"

"Tidak baik, karena papa tidak mengirimi Askal uang lagi,"

"Haha, bukankah kau sendiri yang minta agar menjadi mandiri,hem."

"Ya tapi setidaknya papa masih mengirimi aku uang," Askal mengerutkan bibirnya.

"Hahaha, tabunganmu kan masih ada gunakan itu," ayahnya mengelus rambutnya.

"Papa... Uangku lama kelamaan menipis karena Vali jarang mengeluarkan uangnya," Askal mendongakkan kepalanya.

"Yah, kurasa tidak apa,"

"Hmph, papa malah membela keponakan papa daripada anaknya sendiri," Askal menghentakkan kaki pergi meninggalkan ayahnya menuju kamarnya.

__________

"Hai ga, kau menunggu lama?"

"Tidak, cepatlah kau mau apa."

"Hehehe, baiklah langsung saja. Maukah kau membantu dia belajar,"

__________

Tok tok tok

Kriet

"Sayang, ayo turun kita makan dulu,"

"Sayang, ayahmu hanya menggodamu saja,"

"Askal, ayolah nak. Jika kamu tidak mau bangun ya sudah besok mama tidak akan mengajakmu berbelanja," mendengar tawaran terakhir ibunya Askal menyibakkan selimutnya.

"Baiklah Askal makan. Tapi bukan berarti Askal sudah memaafkan papa," kemudian mereka berdua menuju meja makan. Disana sudah terdapat ayahnya sedang duduk meminum kopi. Karena Askal masih marah pada ayahnya tentu saja dia abaikan.

Mereka bertiga makan dengan tenang tanpa ada yang berbicara satupun. Setelah setelah makan ayah Askal menyuruh Askal datang menemuinya setelah dirinya selesai mencuci piring. Askal memang dari kecil sudah dibiasakan untuk mencuci piring dan memasak sendiri. Walau dirinya dimanja tidak lupa dirinya juga diajari mandiri. Setelah Askal menyelesaikan pekerjaannya dia menemui ayahnya.

Voment

sorry guys if i made a lot of mistakes  😔





TBC.

What Is ThisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang