tujuh belas

2.5K 153 4
                                    

"Ha? Hanya gara-gara masalah sepele seperti itu dia menampar Askal? Serius?" Ucap Zio dengan dramatis. Memang satu anak ini hidupnya penuh kedramatisan jadi harap maklum.

"Hm, nyatanya seperti itu. Memang sejak aku bertemu dengan gadis itu dia memang memandangku sengit. Ntahlah apa masalahku dengan dia bahkan aku tidak mengenal dia. Gadis dengan makeup tebal, hahahaha. Oh iya, Ega, paman memintaku untuk menyuruh kau ke rumah nanti sore pukul 4." Ega hanya mengangguk. Dalam hatinya berkata ada apa dengan ayah Askal ini tumben sekali dia menyuruhku kesana. Karena seingatnya perjanjian dia untuk mengajar Askal telah usai.

Kini Ega dan Askal berada di mobil Ega. Ya tentu saja mobil hadiah dari hasil mengajarnya. Jika ditanya apakah Ega tidak ditanyai ketika ia pulang memakai mobil padahal awalnya dia menggunakan bus jawabannya adalah tentu saja. Untung Ega bisa mengatasinya jika tidak pasti dirinya disuruh mengembalikannya. Oo jangan harap!! Mobil impian Ega hilang begitu saja.

Didalam mobil kecanggungan ada diantara mereka lebih tepatnya Askal. Walau dirinya dan Ega sudah lumayan dekat tapi tetap saja aura yang dikeluarkan Ega membuat Askal sesak dan mungkin muak. Askal sangat tidak menyukai ini suasana sunyi seperti hatinya. Askal ingin berteriak kepada Ega bahwa dirinya tidak ingin ada kesunyian disini. Ingin main ponsel tapi baterainya habis, ingin mengobrol tapi dirasa dirinya dan Ega tidak mungkin sefrekuensi. Oh tuhan lebih baik Askal tadi bersama Vali atau mungkin memesan taksi online.

"Jadi," bukan Askal yang berbicara melainkan Ega yang membuka obrolan. Ega tau orang disampingnya ini sedang mencari cara untuk memecahkan keheningan dimobil yang mereka tumpangi ini.

"Ha?"

"Kau pernah bertemu Rosa?" Askal menaikan satu alisnya. Rosa? Siapa dia? Apakah penting bagi dirinya? Oh ayolah apakah Askal harus menghafal seluruh nama murid di sekolahannya.

"Rosa Cathlyna."

"Tidak.  Aku tidak kenal dan tidak peduli," jawab Askal acuh tak acuh. Seperti yang dibilang tadi Askal tidak peduli.

"Tapi kau sudah pernah dita-"

"OHH.... AKU INGAT!!! JADI SI SIALAN ITU BERNAMA ROSA!! KAU MENGENALNYA BUKAN?? KAU KAN PACARNYA MANA MUNGKIN TAK KENAL!! JADI?? KAU AKAN MEMINTAKU UNTUK MEMINTA MAAF PADANYA BEGITU?" Ega terlonjak kaget dengan tiba-tiba Askal yang berteriak seperti itu.

"Apa? Pacar? Aku tidak memiliki." Askal memicingkan matanya melirik ke arah Ega. Sejujurnya Askal percaya saja jika gadis itu bukan pacarnya pasalnya masa iya tipe Ega seperti itu.

"Hah sudahlah, lebih cepat aku sudah mengantuk."

~tbc~

Kali ini pendek ya gess soalnya gue lagi stres menjelang gila keknya dan maaf kalo banyak typo dan kurang bagus oke!!! Thanks for reading my story ෆ╹ .̮ ╹ෆ

What Is ThisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang