sembilan

4.7K 274 1
                                    

Askal menuju ruang tamu menemui ayahnya. Sayup sayup dirinya mendengar suara orang yang sepertinya ia kenal.

Deg

Askal dan orang itu beradu pandang. Askal tidak bisa berkata-kata. Orang itu orang ia kenal berada didepannya. Orang yang lebih tinggi darinya. Orang yang sudah lama tidak bertemu dengannya. Orang yang selalu mengusilinya.

"Aiden,"

"Askal, lama tak jumpa," pemuda itu merentangkan tangannya. Askal berlari memeluknya.

"Aiden, mengapa kau tak pernah mengabariku,huh. Kau tau aku sangat merindukanmu"

Aiden mengelus rambut Askal "Maaf, kau tau aku harus menggantikan ayahku diperusahaan,"

"Oh... Uhm-"

"Ekhem, kalian berbincang-bincang lah dulu papa harus ke kantor ada pertemuan penting,"

"Baik paman/papa" ayah Askal pergi meninggalkan dua orang yang sedang melepas rindu.

_______

"Maaf pak saya terlambat,"

"Tidak apa duduklah cepat," kemudian orang itu menuju kursinya.

"Tumben kau terlambat Val," ucap orang dibelakangnya Vali.

"Yah, sopirku tadi harus mengantar sepupuku dan kebetulan juga bannya bocor jadi harus ke bengkel terlebih dulu,"

"Oh begitu... Oh ya Val, apakah kau jadi meminta bantuan dia untuk sepupumu itu?" Orang itu menunjuk ke arah seseorang yang duduk tak jauh darinya

"Yaa begitulah,"

"Dan dia mau? Kita mengenal dia lama Val, kurasa dia dan sepupumu akan sulit untuk akrab"

"Kalau itu kurasa iya. Tapi bagaimana lagi, aku sangat menginginkan mereka bersama,Ar" Arkam menggelengkan kepalanya. Memang temannya ini sangat menginginkan sepupunya bisa bersama dengan Ega. Menurutnya jika sepupunya bersama dengan Ega itu sudah terjamin keamanannya.

_________

Askal dan Aiden kini mereka berdua berada dipusat perbelanjaan. Aiden kini tengah memilih baju. Dan Askal sendiri juga sedang memilih Hoodie di counter sebelahnya Aiden. Hampir satu jam mereka berdua menghabiskan waktu berbelanja dan lihatlah barang bawaan mereka, dua tangan Aiden penuh dengan tas belanja lebih tepatnya barang belanjaan milik Askal. Aiden hanya membeli beberapa stel pakaian dan itupun ia minta dijadikan satu tas saja.

Setelah puas berbelanja mereka menuju salah satu kafe dekat pusat perbelanjaan. Didepan cafe bertuliskan "Lotus Cafe" . Kafe ini adalah kafe langganan Askal jadi para pegawai sini sudah paham dengan menu pesanan yang akan Askal pesan. Askal dan Aiden duduk disebelah pojok didekat jendela. Mereka berbincang-bincang banyak hal sampai tidak menyadari bahwa hari sudah mulai petang. Aiden memutuskan untung pulang karena sudah mulai gelap.

Aiden mengantarkan Askal sampai di depan pintu rumah. Askal menawarkan ingin mampir atau langsung dan Aiden memilih langsung pulang saja. Karena jujur dia sangat lelah dan juga masih ada pekerjaan yang harus dia selesaikan.

Maaf kalau kurang bagus karena ini first time buat beginian😔🙏
Dan tentunya kurang panjang karena aku juga ga ada cukup waktu luang. Pulang kerja aja malem dan libur hanya weekend itupun pasti ada kerjaan.

Follow juga ig @frizyc_

What Is ThisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang