dua puluh

1.8K 79 9
                                    

"Kalian tadi meributkan apa? Aku yang mendengar adu mulut kalian saja pusing apalagi para maid dirumahmu." ucap Vali.

"Para maid libur selama 3 hari. Dan itu bukan masalah besar sih sebenarnya hanya Ega saja yang membesar besarkan masalah." Vali menggulirkan matanya "Apa dia amnesia? Padahal suaranya sendiri yang keras."

"Terserah. Oh, hampir saja aku lupa." Val mengeluarkan sebuah undangan dari tasnya dan mengulurkannya pada Askal.

"Apa ini?" Tanya Askal "Baca sendiri jangan manja" Vali berdiri menuju kasir untuk membeli minuman. Tidak lucu bukan jika mereka sudah duduk dikafe tapi tidak membeli apapun jadinya Vali membeli minuman karena memang dirinya juga haus dan sedikit lapar.

"Apa maksudnya ini? Siapa Gio? Rosa? Ah ntahlah aku pusing aku sepertinya akan pingsan." "Plak"  "Aww aww, kau... Kau tega melakukan kekerasan padaku?? Sungguh tega." Dramatis sekali Askal ini padahal Vali hanya menampar pipi Askal itupun tidak keras.

"CK, dramatis sekali seperti perempuan."

"Hey,, sembarangan. Aku ini laki laki tulen memilik batang."

"Hm terserah... Oh seperti yang tertulis dikertas itu aku akan pergi ke acara birthday party nya Rosa dan kau harus ikut denganku tanpa bantahan!!" Baru saja dirinya akan menolak namun di dahului terlebih dulu oleh Vali jelas mau tak mau Askal menurut.

"Ya,"

"Bagus, anak pintar muachh" Vali merangkul dan mengecup seluruh wajah Askal sampai sang empunya memberontak.

"Ssshh, menjauh dariku iwhh menjijikkan" Askal menggosokkan tangan dipipinya dengan kasar. Sungguh menggelikan bagi Askal mendapatkan perlakuan seperti itu dari sepupunya.

Cukup lama mereka berada di cafe itu lalu kemudian Vali mengajak Askal berbelanja bulanan karena di apartment Vali kulkasnya sudah mulai kosong hanya tinggal beberapa buah dan susu. Sejujurnya jika boleh Askal lebih memilih pulang dan tidur di kasurnya tapi ya mau bagaimana lagi sang ratu sudah memberi titah kepada bawahannya mau tak mau harus menurut.

"Askal, menurutmu Ega orangnya seperti apa?" Tidak ada angin tidak ada hujan tiba-tiba seseorang menanyakan pendapatmu tentang seseorang yang belum sepenuhnya kamu kenal bukankah itu membingungkan? Sama halnya dengan Askal yang tiba-tiba dihadiahi pertanyaan seperti itu oleh Vali. Bingung ingin menjawab seperti apa.

"Biasa saja. Dia baik walau kadang mengesalkan."

"Itu saja?"

"Lalu kau berharap aku menjawab apa? Dia tinggi,tampan, baik hati, rajin dan apalagi?"

"Biasa saja kalik, aku kan hanya bertanya karena Ega sekarang menurutku berbeda." Askal melirik sengit Vali.

"Beda apanya? Dia masih sama menyebalkan seperti awal bertemu." Batin Askal.

"Tidak ada bagiku."

"Ya sudah. Ah, aku mengingat sesuatu 3 hari setelah ulang tahun Rosa, Ega akan berulang tahun. Kau akan memberi hadiah apa untuk dia?"

"Jangan bertanya padaku. Aku yakin mama pasti akan memberikan hadiah yang luar biasa untuknya tunggu saja."

"Kau tidak ingin memberi sesuatu?"

"Entahlah." Askal mengendikan bahunya lalu mendahului Vali entah pergi kemana.

Askal ternyata menuju kedai permen kapas dan meninggalkan Vali sendiri di supermarket tersebut. Bisa ditebak bahwa Vali sekarang sedang uring-uringan karena dia tidak bisa menemukan Askal dimanapun bahkan Vali telpon tidak Askal angkat.



Woy woyyyy aiem kambek haha😍

Sssttttt,. Maaf ya luama sangat ngga update karena gada ide,malas, dan tentunya kerja hehe😘

Jangan marah yach para readerskuh muachhhhh(⁠〃゚⁠3゚⁠〃⁠)

Maaf kalo ga nyambung walau dikit ini otak udah mentok soalnya gada asupan buat ide huhu༎ຶ⁠‿⁠༎ຶ

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 07, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

What Is ThisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang