Seonghwa kira Mingi udah kelas tiga SMP dilihat dari tinggi badannya yang menjulang, tapi ternyata anak itu baru kelas satu SMP. Ini naik kelas dua sih. Tapi tetep aja, Seonghwa agak kaget. Bahkan tingginya Mingi lebih dari bosnya. Bisa gitu ya.
Sekarang Seonghwa lagi nunggu namanya Mingi dipanggil. Dia duduk sama Mingi di ruangan yang isinya para ibu-ibu yang juga ngambilin rapor anaknya pasti.
"Mingi, calonnya abangmu ya?" tanya ibu-ibu yang duduk di sebelah kiri Mingi.
Seonghwa senyum kikuk. Dari tadi dia ngerasa diperhatiin terus. Emang ada yang salah ya? Bajunya nggak kebalik kok, tatanan rambutnya juga nggak terlalu mencolok.
Enggak kok, Hwa, kamu terlalu cantik makanya jadi pusat perhatian:(
"Igi nggak tau, Tan, hehe."
Syukurlah Mingi milih jawaban itu. Emang ada kalanya jawaban nggak tahu justru lebih tepat daripada ngasal jawab yang nggak pasti.
Rapor udah di tangan. Seonghwa sempet lihat-lihat sebentar tadi nilainya Mingi. Bagus kok, Mingi masuk peringkat sepuluh besar. Tapi kenapa oknumnya malah murung gitu.
"Mingi mau es krim nggak? Ayo kakak beliin."
Mereka mampir ke kedai eskrim yang nggak jauh dari sekolahnya Mingi. Seonghwa ngelihatin Mingi makan es krim, dia diem-diem senyum. Ngelihat Mingi gini, Seonghwa jadi inget masa kecilnya. Tiap abis ambil rapor pasti dijajanin ayah ibunya, meskipun cuma jajanan jalanan.
"Kak Seonghwa?"
"Hm, iya kenapa?"
"Temenin Igi ketemu mama papa ya."
****
Taksi yang mereka naikin berhenti, di area pemakaman.
Dari pertama kali masuk ke rumah Hongjoong, pertanyaan yang selalu ada di otak Seonghwa akhirnya kejawab sekarang. Tentang siapa dan di mana keberadaan orang tua anak-anak lucu itu.
Dua nisan berdampingan, Mingi jongkok di tengah-tengahnya. Seonghwa ikut naburin bunga, sementara Mingi mulai ngomong.
"Ma, Pa, Igi udah naik kelas. Nilai Igi emang nggak sebagus Kak Yeosang, tapi semoga bisa bikin mama sama papa bangga. Igi kangen Ma, Pa."
Seonghwa nggak tega lihat Mingi mulai netesin air mata, dia terus ngerangkul bahu Mingi sambil ditepuk-tepuk pelan.
****
"Mamaaaaaaa!"
Seonghwa baru ngebuka pintu, dan Wooyoung langsung lari-lari nyamperin. Kayak ditungguin anak pulang ya.
Seonghwa nggak tahan buat nyubit pipi gembulnya Wooyoung. "Hei, San nya mana?"
"Yagi main keleta thama dedek."
Wooyoung ngait kelingkingnya Seonghwa, satu lagi ngait kelingkingnya Mingi diajak ke ruang tengah di mana ada San, Jongho, sama Yunho yang jagain adek-adek nya sambil baca buku tebel.
"Eh Kak Seonghwa nanti masih di sini kan? Belum mau pulang kan?" Yunho nanya sambil nutup bukunya.
"I ... ya."
Yunho langsung lega. Dia terus berdiri, masukin buku yang dibaca tadi ke tasnya. Seonghwa baru sadar, bajunya Yunho rapi banget.
"Aku mau keluar sebentar Kak, ketemu temen."
"Oh iya, tenang aja kakak masih di sini kok."
"Kak Yunho, Mingi ikut."
Kalo Jongho nempelnya sama Yeosang, beda lagi sama Mingi yang nempelnya sama Yunho.
KAMU SEDANG MEMBACA
Job | joonghwa
FanfictionTentang Seonghwa yang punya 3 pekerjaan sekaligus dengan satu bos yang sama. Warning! bxb non baku joonghwa/seongjoong started : 08/10/2021 finish :