03. Makan

10K 1.3K 159
                                    

"Dan mengubah cara ku memandang dunia, meski lewat luka."

•••

Jam baru menunjukkan pukul 1 siang, matahari sedang bersinar terik-teriknya di atas kepala. Membuat beberapa manusia enggan untuk berpergian karena hari yang begitu panas.

Tapi tidak dengan Junkyu yang kini sedang mengendarai motor Haruto untuk ke mall. Dia nekat pergi karena ingin membeli bahan-bahan di rumah dan berjalan-jalan sejenak.

Ya jika kalian bertanya apa yang terjadi tadi pagi, jawabannya tidak ada.

Haruto belum ingin berbuat lebih jauh terhadap Junkyu. Jadi ia hanya mencium bibir Junkyu hingga bibir merah itu berdarah dan memberikan tanda disekitaran bahu Junkyu. Hanya itu.

Lalu dia pamit untuk keluar hingga sore. Haruto memberikan satu kunci motor miliknya kepada Junkyu jika anak itu bosan berada di apartemen, dan ternyata dia benar-benar bosan.

"Hartono brengsek, bibir gue sakit anjing, mana bahu gue dah kek digigitin anjing rabies. Panas banget make jaket sama masker gini," gerutunya lagi-lagi ketika sudah sampai di swalayan.

Junkyu ini tipe-tipe orang yang malas memakai masker karena panas. Dia sangat tersiksa jika harus memakai masker guna menutupi bibirnya yang terluka.

Untung saja Haruto masih memiliki akal untuk tidak memberi tanda di lehernya. Jika saja dia memberikan tanda di leher, sudah habis Haruto dipukulinya.

"Ih anjing, mahal banget coklat segini harganya 2.400 won. Biasanya juga cuma 800 won."

"Idihh, jambu sekecil-kecil gini harganya sampe 2.000 won? Mending gue metik sendiri dah."

"Ya Tuhan, susu kok harganya makin mahal. Disuruh perah sendiri kali ya?"

"Bangsat, itu siapa sih yang naruh gula di rak obat nyamuk? Keracunan orang bisa-bisa."

"AAAAAA CHEESECAKE!!!"

"Mahal bener anjim, 10.000 WON SEKECIL INI? MENDING GUE BUAT SENDIRI!"

"M-maaf kakak, jangan teriak-teriak y-ya... M-mengganggu kenyamanan..."

Seorang perempuan yang bisa diduga sebagai pekerja di swalayan itu menegurnya. Dia terlihat takut-takut untuk berbicara.

Junkyu berkedip cepat, ia menatap ke sekeliling nya. Orang-orang melihatnya aneh, bahkan ada seorang wanita paruh baya yang menutupi wajah anaknya.

be with me; harukyu [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang