• ------------ • ✴ • ------------ •
Sabtu pagi, Junkyu memilih untuk pergi berjalan-jalan dibandingkan masuk ke sekolah.
Sebenarnya Junkyu hanya tidak ingin bertemu dengan pelajaran informatika yang agak menyebalkan. Mereka harus bolak-balik ruang komputer dan itu sangat repot, tentu Junkyu tidak mau.
Lagipula, dia sudah bisa menggunakan laptop. Apa gunanya dengan pelajaran informatika yang membuat kepalanya pusing?
Jadi karena itu, Junkyu akhirnya pergi ke mall sendirian menggunakan motor Scoopy yang seperti sudah menjadi milik Junkyu. Ia pergi tanpa izin lebih dahulu pada Haruto, pun lelaki itu tak bisa dihubungi.
Alasan Junkyu berjalan-jalan tak lain dan tak bukan adalah ingin melepas jenuh di pikirannya. Sekalian ingin menghirup udara segar. Beberapa hari ini kepalanya pusing dan terus mengurung diri di kamar. Mungkin itu sebabnya tubuh Junkyu agak lemas.
Dengan bermodalkan jaket berwarna biru tua milik Haruto dan topi hitam, Junkyu akhirnya sampai di mall yang berjarak lumayan jauh dari rumahnya.
Kalau mall yang di dekat rumah, takutnya Haruto bisa saja melacak keberadaannya. Junkyu tak ingin itu terjadi.
Junkyu meninggalkan ponselnya di rumah, jadi ia hanya membawa diri, kunci motor, dan beberapa lembar uang. Karena niatnya adalah untuk melepas jenuh, bukan berbelanja.
Keadaan mall sedang sepi, mungkin karena ini masih pagi dan kemungkinan akan ramai sore nanti. Disepanjang jalan, yang Junkyu temukan hanya restoran-restoran yang makanannya berharga fantastis, dan sisanya adalah toko pakaian atau aksesoris saja.
Junkyu bukanlah tipe orang yang suka berbelanja hal tak penting. Dia itu orangnya tak boros karena sedari kecil ia sudah harus mengelola keuangan yang jumlahnya memang tak pernah banyak. Kebutuhan pun pas-pasan, asalkan cukup dan terpenuhi. Lalu sisanya akan ia tabung untuk biaya pengobatan sang adik atau mungkin untuk membeli makanan keinginannya.
Dikatakan miskin, ya tidak miskin juga. Kalau berkecukupan? Itu malah kata yang mustahil. Ia bukanlah orang yang berkecukupan, bahkan untuk makan saja masih sulit dan terkadang ia harus menahan lapar dua hari sangking tak ada uang.
Hidup Junkyu yang dahulu berbeda jauh dengan yang sekarang. Sekarang ia memiliki black card dan gold card untuk kebutuhannya. Bahkan bukan berkecukupan, ini sudah lebih dari itu semua. Ia bisa membeli apapun yang ia inginkan, mungkin untuk empat bulan kedepan..
Empat bulan sebenarnya adalah waktu yang tidak lama. Tidak terasa ia sudah sebulan lebih tinggal bersama Haruto, lalu dua bulan, tiga bulan, empat bulan, lima bulan, dan kontrak mereka habis. Mereka akan hidup seperti orang asing sesuai perjanjian.
Waktu akan terasa singkat jika kita menikmatinya, percayalah.
Junkyu berhenti berjalan didepan sebuah toko, Starbucks. Antriannya pendek, banyak yang memilih duduk dan bersantai dibandingkan mengantri. Jadinya antrian tidak begitu panjang.
Hm... baiklah, mari kita beli minumannya. Berhubung Junkyu sedang ingin meminum kopi.
Secara tiba-tiba suasana hatinya menjadi baik.
"Junkyu?"
Disaat ia tengah menunggu minuman, seseorang menepuk bahunya singkat. Mau tak mau Junkyu harus berbalik meski suasana hatinya berubah buruk karena bertemu dengan orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
be with me; harukyu [✓]
أدب الهواة[completed] ❝Cukup turutin apa kata gue, dan duit bakal ngalir ke lo terus tiap butuh. Deal?❞ ❝Deal.❞ warn! bxb harukyu enthu haru!dom kyu!sub homophobic?go away! © astereash