Ramein komen dong sekalian kasih tau kalo ada typo atau apa, sepi banget :[
• ------------ • ✴ • ------------ •
Pusing.
Mual.
Kedinginan.
Tiga kata yang mungkin cukup mendeskripsikan keadaan Junkyu saat ini.
Sepanjang pelajaran, ia tak bisa fokus dan terus-terusan meremat ujung seragamnya dengan maksud menahan rasa mual di tubuh. Keringat dingin bercucuran di pelipisnya.
Kepalanya ia sandarkan pada dinding, menggigit bibirnya kuat-kuat. Ya tuhan, dirinya ingin muntah.
Tidak Junkyu, kamu harus bisa.
Tubuhnya duduk dengan tegak di atas kursi, berusaha menulis beberapa inti pelajaran yang guru berikan di papan tulis.
Ini hanya mual karena Junkyu yang tak makan beberapa hari ini, bukan karena hal lain. Pasti.
Nanti sepulang sekolah, ia akan mengeceknya ke dokter.
• ------------ • ✴ • ------------ •
"Kamu sendirian?" tanya dokter Yoona.
Junkyu tersentak, buru-buru ia duduk tegak dan tersenyum tipis pada dokter cantik itu. "Iya, dok. Tadi temen saya mau temenin, tapi katanya lagi ada urusan sama mamahnya. Jadi saya sendirian."
Im Yoona mengangguk, menghembuskan napasnya pelan, duduk di kursinya sembari membaca isi keterangan penyakit Junkyu.
Ah tidak tidak, bukan penyakit.
Bahkan mungkin lebih dari itu.
"Kamu tahu tentang male pregnant?" ujar dokter Yoona pelan.
Junkyu diam. Ia hanya mampu menatap Yoona dengan tatapan kosong, bahkan tak bereaksi apapun saat Yoona beralih mengusap punggung tangannya.
Tahu, Junkyu tahu itu.
Male pregnant bukannya hal yang mustahil terjadi di zaman ini, namun masih jarang ditemui di kalangan masyarakat.
Tapi, mengapa dokter Yoona mengatakan hal tersebut?
"Bukan, kamu gak sakit karena asam lambung yang naik. Awalnya saya berpikir seperti itu juga, tapi saya sedikit aneh saat mendengar gejala yang kamu alami. Jadi... saya memutuskan untuk memeriksa sesuatu di tubuh kamu..."
Suara dokter Yoona terasa begitu jauh ditelinga Junkyu. Tanpa Yoona harus melanjutkan perkataannya, Junkyu sudah tahu apa yang terjadi di dalam tubuhnya saat ini.
"Dan saya dapat mengatakan..." Yoona mengangkat tangannya, mengusap pipi putih Junkyu agar pemuda tersebut sadar dari lamunan, "bahwa kamu tengah mengandung."
Dan rasanya, dunia Junkyu berhenti di detik itu juga.
Seluruh isi pikirannya terpecah. Male pregnant? Mengandung? Saat ini ia tengah mengandung? Ada sesosok nyawa lain di tubuhnya?
Begitu banyak pertanyaan yang menyeruak masuk ke dalam otak Junkyu. Puluhan, ratusan, atau bahkan ribuan pertanyaan yang tak bisa ia jawab sendirinya.
Mengapa... dari banyaknya dosa yang Junkyu lakukan, mengapa ia harus menerima cobaan yang seberat ini?
"Nak, coba lihat saya," panggil wanita tersebut pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
be with me; harukyu [✓]
Fanfiction[completed] ❝Cukup turutin apa kata gue, dan duit bakal ngalir ke lo terus tiap butuh. Deal?❞ ❝Deal.❞ warn! bxb harukyu enthu haru!dom kyu!sub homophobic?go away! © astereash