• ------------ • ✴ • ------------ •
Sejujurnya Junkyu benar-benar mengalami perubahan yang lumayan besar.
Setiap pagi ia tak pernah absen untuk ke kamar mandi, menghabiskan waktu sampai 2 jam dan keluar dengan wajah pucat pasi.
Lalu Junkyu lebih suka pada pakaian yang tebal dan hangat. Kebiasaannya yang selalu memakai kaos juga hilang, sekarang ia selalu memakai sweater di rumah atau Hoodie tebal saat keluar rumah.
Kemudian Junkyu semakin sensitif dengan bau makanan. Ia yang awalnya begitu menyukai sup daging, sekarang akan muntah-muntah. Bahkan hanya dengan melihatnya saja.
Sudah beberapa kali ia ditegur oleh guru agar tidak bolos kelas dengan alasan pergi ke kamar mandi. Guru-guru protes dengan nilai Junkyu yang agak menurun dan cenderung tak fokus dalam pelajaran.
Untuk hari-hari biasa tak apa. Tapi ini sudah menjelang ujian, murid-murid kelas unggulan harus tetap fokus dan lebih ekstra dalam belajar akan mendapat nilai yang membanggakan sekolah.
Lomba juga semakin bermunculan. Olimpiade contohnya. Banyak guru yang menawarkan pada murid kelas unggulan agar mengikuti olimpiade, dari tingkat kota, provinsi, hingga nasional.
Dan sama halnya dengan Junkyu.
Ia bersama beberapa murid kelas unggulan lainnya tengah berkumpul di ruang guru karena panggilan dari kepala sekolah langsung.
Ada sekitar delapan murid dari berbagai angkatan. Dari kelas sepuluh ada dua, dari kelas sebelas ada dua, dan dari kelas dua belas ada empat orang.
Junkyu lumayan mengenal mereka. Seperti Yedam dan Eunsang dari kelas 11 MIPA 1, Jaemin dan Eric dari 12 IPS 1. Dan dari kelas 10 ada Junghwan dan Sunoo.
Sedari tadi Junkyu menahan pusing dan mual, ditambah perut bagian bawahnya yang terasa nyeri. Rasanya Junkyu ingin kabur cepat-cepat.
"Pak, boleh dicepetin gak? Kelas saya lagi ada ulangan," ujar Yedam sedikit tidak enak.
"Oh iya iya, kita tunggu satu orang lagi—"
"HADIR PAK!!!"
"BUSET, SANTAI NAK!"
Pintu didobrak dari luar, menampilkan seorang Park Jihoon yang datang dengan napas ngos-ngosan.
Sampai-sampai kepala sekolah kaget.
"Kenapa telat?! Kan saya suruh datang jam 10 pas!"
Jihoon buru-buru membungkuk dalam. "Maaf, pak! Saya dicegat guru buat ambilin minum di kantin tadi."
"Alasan,"
"Terimakasih."
Kepala sekolah mendelik. Ia bangkit, mengambil setumpuk kertas-kertas di atas mejanya.
"Intinya aja sih. Kalian saya minta untuk mengikuti olimpiade yang melawan anak sekolah sebelah. Sebentar saya sebutkan, jangan ada yang menyahut."
"Park Jihoon 12 MIPA 2, Olimpiade Biologi."
"Kim Junkyu 12 MIPA 2, Olimpiade Fisika."
"Na Jaemin 12 IPS 1, Olimpiade Sosiologi."
"Son Eric 12 IPS 1, Olimpiade Geografi."
"Dan dari kelas sebelas..."
Nama-nama mereka dibacakan satu persatu. Hingga akhirnya selesai dengan nama Kim Sunoo.
Sementara Junkyu hanya berdiri di tengah-tengah sebelas orang tersebut, hatinya merasa tidak nyaman sedari tadi.
Feeling-nya buruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
be with me; harukyu [✓]
Fanfiction[completed] ❝Cukup turutin apa kata gue, dan duit bakal ngalir ke lo terus tiap butuh. Deal?❞ ❝Deal.❞ warn! bxb harukyu enthu haru!dom kyu!sub homophobic?go away! © astereash