note penting dibawah!!
• ――――――――― • ✴ • ――――――――― •
"HA YOONBIN!"
Yoonbin yang tadinya baru saja duduk di sofa ruang tengah setelah pulang dari urusan perusahaan langsung tersentak kaget dan berusaha menetralkan detak jantungnya.
Karena Jihoon tiba-tiba masuk ke dalam rumahnya dengan tatapan penuh amarah.
"Kenapa?" tanya Yoonbin kebingungan.
"LO NYEMBUNYIIN JUNKYU DI RUMAH INI?"
Yoonbin terbata-bata, hendak menjawab namun bingung. "Enggak―"
"LO GAK USAH BOHONG! BERAPA KALI GUE BILANG KALO GUE GAK SUKA ORANG BOHONG?!" teriak Jihoon lagi.
"Ji, kamu kenapa tiba-tiba dateng langsung marah-marah?"
"Kamu!" Jihoon menunjuk Yoonbin yang kini sudah berdiri di hadapannya dengan raut wajah sedikit panik. "Jawab jujur sama gue. Lo nyembunyiin Junkyu kan?"
"Darimana kamu dapet kabar begini?"
"Gak penting gue tau darimana!! Lo sembunyiin dimana cowok itu? LO SEMBUNYIIN DIMANA, HA YOONBIN!!"
"AKU GAK NYEMBUNYIIN DIA!" balas Yoonbin berteriak, kedua tangannya terangkat meremat sisi badan Jihoon. "Kamu yang harusnya aku tanya! Dateng-dateng langsung marah-marah, aku capek!"
"YA KALO LO GAK SEMBUNYIIN PELACUR ITU GAK MUNGKIN GUE MARAH-MARAH―"
"PARK JIHOON!"
"APA SIH? GUE SALAH? DIA HAMIL―"
"STOP, JIHOON!!!"
Jihoon menghentikan teriakan, berakhir dengan napasnya yang naik-turun akibat berteriak terlalu kencang.
Bukan hanya Jihoon. Yoonbin yang dalam keadaan lelah pun ikut tersulut emosinya. Dia kelepasan berteriak karena benar-benar marah dengan ucapan Jihoon tadi.
"Lo jahat, Ben." Jihoon mengusap air matanya yang jatuh secara kasar. "Kalian berdua jahat. Disaat gue milih buat jatuh sama lo, lo malah pergi sama dia."
"Kenyataannya gak gitu, Jihoon..." sanggah Yoonbin berusaha membuat pola pikir Jihoon berubah tentangnya.
"Lo jahat! Lo jahat! Lo jahat! Kenyataannya emang begitu! Lo mau nikahin dia, kan?! Gue salah dimana?!! Jelasin, brengsek!!"
"Enggak, Ji. Enggak..."
"CEPET JAWAB PERTANYAAN GUE!! LO GAK SERIUS SAMA HUBUNGAN INI?!!"
"GUE EMANG BARU JADI PACAR LO SELAMA DUA MINGGU INI!! TAPI TOLONG, APA GUE BENER-BENER SEENGGAK BERHARGA ITU DI MATA LO?!!" teriak Jihoon hingga suaranya serak.
"SUSAH PAYAH GUE TERIMA LO DI HIDUP GUE!! TERUS LO MAU PERGI SAMA DIA??! LETAK KESALAHAN GUE DIMANA HAH?!!"
"GUE YANG SALAH UDAH TERIMA LO!! GUE YANG SALAH!! GUE EMANG PANTES GAK DIHARGAI SAMA SIAPAPUN!!"
Mata Jihoon memerah, disertai dengan air mata yang terus jatuh tanpa berniat berhenti dari kedua kelopak matanya.
Ia hanya bisa menangis saat Yoonbin menariknya kedalam pelukan. Tak memberontak. Jihoon hanya diam dan mengeluarkan tangisnya di dada Yoonbin.
KAMU SEDANG MEMBACA
be with me; harukyu [✓]
Fanfiction[completed] ❝Cukup turutin apa kata gue, dan duit bakal ngalir ke lo terus tiap butuh. Deal?❞ ❝Deal.❞ warn! bxb harukyu enthu haru!dom kyu!sub homophobic?go away! © astereash