19. Suicide

5.6K 831 271
                                    

saya lagi galau, dan jadilah chapter abal-abal ini

• ---------------- • ✴ • ---------------- •

"Junkyu, ini apa?"

Junkyu tersentak, ia yang baru saja masuk ke dalam apartemen seketika membeku kala melihat Haruto yang sedang memegang sebuah kertas.

Kertas pemeriksaannya.

Kertas yang membuktikan bahwa Junkyu saat ini tengah hamil.

"I-itu..." Junkyu terbata-bata, wajahnya pucat karena takut.

"JAWAB!"

Haruto melempar kertas-kertas itu ke arah Junkyu, membuatnya berterbangan dan berakhir berserakan di atas lantai.

"B-bukan punya a-aku!" Junkyu memberanikan diri untuk menjawab.

"Terus? Punya siapa?" tanya Haruto tanpa ekspresi, hanya datar.

Junkyu menggigit bibirnya, tangannya menjalar untuk memeluk perutnya sendiri. "P-punya temen-"

"SIAPA TEMEN LO YANG PUNYA NAMA KIM JUNKYU?! SIAPA?!"

"IYA ITU PUNYA AKU, KENAPA?! GAK TERIMA?!" Junkyu balas membentak, mengerahkan seluruh tenaganya dan sakit hati dalam diri.

Raut wajah Haruto berubah mengeras, mengusak rambutnya sendiri hingga berantakan.

Semua yang telah ia susun menjadi rusak. Junkyu hamil, berarti seluruh rencana Haruto hancur lebur. Ini tak seharusnya terjadi.

Haruto mengangkat wajah, menatap Junkyu yang sudah memandangnya penuh ragu. Bukan, Junkyu menatapnya dengan pandangan takut sekaligus tajam.

"Berapa lama umurnya?"

Junkyu mendesis pelan, "7 minggu."

Sudah lama, tapi kenapa Haruto tidak menyadarinya?

"Gugurkan anak itu."

"Gak bakal."

Haruto menatap Junkyu marah, berjalan mendekat pada lelaki cantik itu dengan langkah besar.

Junkyu bergerak mundur, berusaha menyembunyikan perutnya agar tak bisa Haruto lihat dan lukai.

Tidak. Junkyu sudah memutuskan untuk mempertahankan anak ini. Dan dengan cara apapun, Junkyu harus melindunginya.

"GUGURKAN ANAK ITU!" bentak Haruto keras.

"AKU BILANG GAK BAKAL! DIA ANAK KAMU!"

"Oh, bukti darimana kalau itu anak gue? Ada tes DNA? Gak ada kan?" Haruto menggertak.

Haruto menunjuk tepat di hadapan wajah Junkyu. "Bisa aja itu anak lo sama cowok itu? Lo ngaku-ngaku itu anak gue karena mau pertanggungjawaban aja kan?"

"JAGA OMONGAN KAMU―"










PLAK!!!










"Berani bentak gue?"

Junkyu mengusap air mata secara kasar, memegangi pipinya yang memerah karena bekas tamparan Haruto.

Brengsek.

"Oke, kamu gak mau tanggungjawab sama anak ini, 'kan?"

Junkyu bangkit, berdiri tegak di hadapan Haruto yang masih menatapnya penuh amarah.

be with me; harukyu [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang