06. Junkyu's brother

7.8K 1K 112
                                    

Wony baik kok disini, jangan su'udzon ya sama kembaran ku 😥

• ---------------- • ✴ • ---------------- •

"Jihoon."

Jihoon menghentikan pergerakannya, melirik Junkyu sekejap lalu kembali merapikan meja dan memasukkan buku ke dalam tas.

Junkyu yang merasa diacuhkan lantas bertanya lagi. "Kita perlu bicara-"

Jihoon membanting buku tulisnya ke atas meja. Mata sipitnya menatap Junkyu kesal.

"Bicara apa lagi? Gak ada yang perlu dibicarakan," jawab Jihoon sarkas.

"Ada. Gue gak suka kita berantem gini, jadi ayo kita ngobrol."

"Ngobrol apasih?" Nada suara Jihoon mulai naik. "Gue sibuk. Harus ngelatih anak-anak ekskul hari ini. Pulang sana sama si Haruto."

Jihoon menarik resleting tasnya dengan gerakan cepat. Ia pergi dengan tergesa karena teman-teman satu ekskulnya sudah menunggu di ruang musik.

Tidak menunggu sebenarnya. Mereka mungkin akan lebih senang jika Jihoon telat dan tak jadi berlatih. Itu hanya alibi agar Jihoon bisa pergi meninggalkan Junkyu.

Disisi lain, Wonyoung menghampiri Junkyu dengan mata yang menatap fokus pada Jihoon di pintu kelas. Gadis itu menyentuh bahu Junkyu pelan.

Jelas Junkyu kaget. Lha wong tadi cuma ada dia sama Jihoon, kok tiba-tiba muncul Wonyoung.

"Pulang sama aku aja ya? Gak usah sama si Jihoon, gak setia temen dia," omel Wonyoung sebal.

"Kamu bukannya dijemput supir?"

"Lagi sibuk anter mamah, jadi aku pulang sendirian hari ini." Wonyoung merangkul Junkyu akrab. "Kamu pulang sama si Haruto itu ya?"

"Kayaknya enggak deh. Ada kerkom soalnya."

Mereka berdua mulai beranjak meninggalkan kelas yang kosong. Seram juga lama-lama berada di kelas itu. Horor.

Dahi Wonyoung berkerut. "Baejin bilang gak jadi kan? Keluarganya ada acara kalo gak salah," gadis itu mengingat-ingat perkataan Jinyoung tadi siang.

"Masa sih?" tanya Junkyu kaget.

"Coba cek grup kelas, kayaknya tadi Jinyoung ngabarin disana," suruhnya pada Junkyu yang langsung menurut membuka ponsel.

Ah iya, Jinyoung mengabari mereka tadi. Katanya kerja kelompok mereka akan diundur sementara karena keluarga Jinyoung ada acara. Mungkin akan jadi esok atau lusa.

Wonyoung yang kebetulan dapat melihat isi ponsel Junkyu seketika mengangguk-angguk. Kan benar apa yang dia katakan.

Junkyu mengantongi ponselnya kembali. Ia menghela napas pelan.

"Kenapa?" tanya Wonyoung aneh.

Junkyu ini terlihat seperti banyak sekali masalah. Yang dia perhatikan sejak duduk bersama Junkyu adalah dia selalu menghela napas atau memijat kepalanya pusing.

Bingung saja. Masih anak SMA kok sudah banyak sekali masalah.

"Pusing, Won."

"Mau minum? Atau kamu pusing dalem artian lain?"

"Dua-duanya. Kepala pusing sama otak juga pusing."

Wonyoung tertawa kecil. Ia mengantongi kedua tangannya dalam saku jaket, berjalan riang di koridor sekolah. "Pasti pusing gara-gara tugas fisika ya?!" terka Wonyoung.

Sebenarnya bukan karena itu.

Tapi untuk membuat Wonyoung senang, maka Junkyu membalasnya dengan anggukan lesu.

be with me; harukyu [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang