04. Bibirku atau Rokok?

11.1K 1.2K 319
                                    

Nyebut lo padaan, judulnya aja udah begitu... /glng glng tk hbis pkir

•••

Jam sudah menunjukkan pukul dua siang ketika murid-murid sekelas Junkyu mulai berhamburan keluar kelas. Jam pulang.

Tak lain halnya dengan Junkyu dan Jihoon yang sedang berjalan beriringan menuju gerbang sekolah. Mereka sedang berjalan sembari memakan jajanan yang dibeli di kantin.

Katanya Jihoon akan pulang menaiki mobil bersama dengan teman-teman satu ekskulnya. Jadi Junkyu mungkin akan pulang bersama Haruto atau naik bus.

"Haruto udah nelpon?" tanya Jihoon, ia kemudian memasukkan roti ke dalam mulutnya.

"Udah, katanya lagi jalan kesini."

Jihoon mengangguk-angguk. "Jadi gue jalan duluan ya? Anak-anak yang lain udah pada nunggu."

"Oh? Emangnya gak jadi latihan di ruang musik?" Junkyu memiringkan kepala.

"Engga. Anak ekskul musik yang udah senior pada mau lomba. Jadi kami yang masih junior ini terpaksa ngungsi kerumah orang buat latihan."

Giliran Junkyu yang mengangguk. Tangannya terangkat untuk menepuk pundak Jihoon. "Semangat! Nanti gue traktir boba deh!"

"Serius?"

"Iye, lagi banyak duit gue."

"Asikk, sekalian pabriknya ya?"

"Ngelunjak lo, babi."

"Terserah gue dong, ngok."

Habis itu Jihoon buru-buru lari, hampir dilempar botol Aqua sama Junkyu yang udah melotot.

Sekarang Junkyu sendirian. Jihoon sudah pergi lebih dahulu ke parkiran.

"Dadah Junkyu, jangan lupa boba yaa."

"Si babi."

Jihoon melambaikan tangannya dari dalam mobil, disusul dengan kaca mobil yang terbuka dan menampilkan beberapa anggota ekskul musik. Mereka semua melambaikan tangan pada Junkyu.

Sedangkan Junkyu hanya tersenyum tipis, agak kesal karena ditinggal.

Sehabis Jihoon dan rombongannya pergi, Junkyu kini berjalan sendirian menuju gerbang sekolah. Bibirnya mengomel ini itu dengan mulut yang tak berhenti mengunyah.

Lapar.

Gaya Junkyu saat ini agak melokal. Dengan seragam sekolah yang dikeluarkan dan jaket yang diikat di pinggang, lalu tas yang hanya disandang satu bahu dan tangan yang penuh makanan.

Mirip seperti anak sekolah biasa, tapi auranya lebih waw. Holkay berkedok sugar baby.

Sstt, diam-diam saja oke.

"Kyu, gak pulang?"

Junkyu menoleh, oh Jinyoung.

"Ya ini mau pulang. Lo? Nunggu supir? Atau jalan kaki?" Junkyu balas bertanya.

"Nunggu ayah, sekalian ayah mau makan siang," jawabnya. "Lo jalan kaki ya?"

"Gak sih, dijemput suami."

"Hah?"

Alis Junkyu naik-turun. "Suami gue, Presdir SkyHigh."

"Halu lo, rupa Presdir ntu aja kaga tau kok dah ngaku-ngaku suami." Lelaki berkepala kecil itu mendorong Junkyu main-main agar menjauh darinya.

"Dih, kaga percaya ya lo," Junkyu menunjuk wajah Jinyoung. "Liat ya, nanti pasti ada kabar kalo Presdir mereka nikah sama gue. Menganga lo nanti."

"Dalam mimpi." Jinyoung lagi-lagi mendorong Junkyu hingga anak itu hampir jatuh. "Dah lah, nyesel gue temanan sama orang sawan kek lo. Mending gue jajan pop ice."

be with me; harukyu [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang