Achtundzwanzig.

1.2K 130 24
                                    

"Kak Soobin lagi di RS."

"Siapa sakit?" sahut Taehyun, dari arah dapur.

"Kak Eunbi," jawab Beomgyu. "Dah siap lahiran katanya."

Taehyun menghampiri Beomgyu yang kini sedang sibuk dengan ponselnya di sofa tamu flat miliknya. Beomgyu yang merasakan kehadiran yang lebih muda pun mendongak, lalu tersenyum kecil tatkala netranya melihat pemuda itu membawa dua cangkir dengan asap tipis mengepul di atasnya. Beomgyu lalu meletakkan ponsel miliknya di sisi kiri sebelum mengambil cangkir yang disodorkan Taehyun padanya.

"Aku belum belanja bulanan, jadi cuma ada teh aja."

"Gak papa, ini dah cukup. Makasih ya, Hyun." Beomgyu pun menyesap pelan tehnya sebelum membelalak dan mengibaskan tangannya yang tidak memegang cangkir di depan lidah, kepanasan. Taehyun terkekeh pelan dan menggeleng.

"Pelan-pelan, Kak. Air mendidih itu yang dipake buat tehnya."

"Thelhat," protes Beomgyu, dan kembali meminum tehnya dengan lebih hati-hati.

"Kamu yakin sofa cukup Kak? Tidur di kamar aja, aku yang di sofa. Ada yang mau dikerjain juga, jadi keknya bakal begadang."

Bus yang dinaiki Beomgyu setelah menyelesaikan shift malamnya mogok di area yang minim akan kendaraan umum yang beroperasi di malam hari. Bus itu merupakan bus terakhir yang melewati kawasan apartemennya. Melihat sekelilingnya Beomgyu menyadari bahwa ia berada di daerah flat Taehyun berada, hanya butuh berjalan kaki beberapa menit. Hingga setelah sekian menit berpikir panjang, Beomgyu akhirnya memutuskan untuk menelpon yang lebih muda.

"Masih suka gak tidur semalaman?" tanya Beomgyu, yang dibalas Taehyun dengan kedikan bahu. "You know that's not good for your health, don't you?"

"Kamu dulu juga suka gitu, buktinya sekarang masih sehat aja."

"Heh." Beomgyu memberengut tidak suka, sedangkan Taehyun hanya tertawa pelan sebelum meniup dan menyesap tehnya. "Lagi pelan-pelan berubah nih. Kamu juga, jangan nyakitin diri sendiri. Hidup masih panjang, jangan pikun duluan."

"Emang kalo begadang jadi pikun?"

"Gak tau, iya kali? Kan kamu yang suka baca info trivia gitu kok tanya aku."

"Yee, kan kamu yang nyeletuk barusan Kak."

Beomgyu hanya tersenyum, dan gantian dirinya yang mengedikkan bahu. "Terlepas dari bener atau gak, itu tetep gak baik buat kamu. Kurang-kurangin ya."

"Iya, iya."

"Tidur lampunya gak mati aja kayak Kak Soobin gak bagus, gimana kamu gak tidur sama sekali."

Taehyun mendengung, menyimak. "Mmm. Kak Soobin beneran udah bisa ya tidur dalam gelap sekarang?"

"Cuma kalo tidurnya bareng Kak Yeonjun kayaknya," jawab Beomgyu. "Katanya kalo ada lampu tidur juga udah bisa, cuma masih tetep panik aja kalo kebangun."

Taehyun diam tidak menjawab dan memilih untuk kembali menyesap tehnya. Sesekali ia melirik Beomgyu yang dengan heboh menyesap teh miliknya dan meringis karena kepanasan. Taehyun meletakkan cangkirnya di meja sebelum menyelipkan kedua tangannya di bawah paha.

"Kak."

"Hmm?"

"You're going to be alright, right?"

Beomgyu mengangkat pandangannya, bingung. "Maksudnya?"

"Ah ya iyalah ya, kamu pasti bakalan baik-baik aja."

"Taehyun," panggil Beomgyu ketika yang lebih muda menunduk menghindari tatapannya. "Kenapa?"

"Aku khawatir," jawabnya pelan. "Itu aja."

YEONBIN • THE SOULMATES' MARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang