Vier.

2.5K 336 32
                                    

"Soobin-ah!" panggil Yeonjun ketika ia mendengar pintu depan terbuka, menandakan Soobin baru saja pulang.

Soobin mendapatkan panggilan dari kedai kopi tempatnya bekerja part-time pagi itu. Pemilik kedai memintanya datang untuk menggantikan shift salah satu pegawainya yang mendadak sakit. Soobin yang kebetulan tidak memiliki jadwal apapun dengan senang hati menyanggupi.

"Iya, Kak?" sahut Soobin sambil berjalan menuju dapur setelah menutup pintu, meletakkan bungkusan yang dibawanya ke atas konter. Soobin kemudian melihat Yeonjun yang berjalan ke arahnya sambil membawa sebuah coat panjang berwarna hitam di tangan kanannya. "Kenapa, Kak?"

"Lihat coat Kakak yang kayak gini gak, tapi warnanya coklat?"

"Bukannya kemarin lagi dilaundry?"

"Bukan, itu yang satunya. Ini yang lebih gelap."

Soobin tampak berpikir, mencoba mengingat dimana terakhir Yeonjun mengenakan coat yang dimaksud. "Apa tinggal di rumah Kakak waktu kita berkunjung kemarin?"

"Hmm." Yeonjun menggumam, ikut mengingat-ingat. "Aku telpon Bunda deh."

"Butuh banget, Kak?"

Ia lalu menggeleng lalu tersenyum kecil pada Soobin. "Gak sih, cuma lagi pengen make aja."

Yeonjun meletakkan coat yang dipegangnya di punggung kursi makan seraya berjalan mendekat dan berdiri di samping Soobin yang sibuk mengeluarkan beberapa roti dari kotak. "Banyak banget. Buat apa?"

"Pemilik kedai tadi ngasih beberapa tambahan roti waktu aku beli satu kotak buat nanti ke rumah Kak Taehyung dan Kak Eunbi. Katanya bonus karena aku gak keberatan ngisi shift dadakan tadi pagi."

Yeonjun manggut-manggut mengerti. Ia lalu mengalihkan perhatiannya dari roti-roti tersebut pada Soobin yang tengah sibuk memindahkannya ke dalam kontainer plastik untuk mereka bawa nanti dengan senyuman yang terpatri di wajahnya ketika menatap beragam roti di depannya. Yeonjun tertegun. Matanya menangkap lesung yang terbentuk di pipi Soobin karena senyuman itu, dan ia ingin sekali menyentuh lesung pipi itu dengan telunjuknya.

Kepala Soobin yang menoleh dengan tiba-tiba ke arahnya membuat Yeonjun mengerjapkan mata, kaget dengan betapa dekat jarak mereka tanpa ia sadari. Yeonjun melihat Soobin mengangkat sepotong cinnamon rolls berukuran kecil lalu mengarahkan pastry itu ke depan mulutnya.

"Kakak mau cicip?" Soobin mengangguk sembari menyorongkan roti itu pada Yeonjun, yang kemudian digigit pinggirnya oleh yang lebih tua. "Aku tau Kakak gak begitu suka yang manis-manis, tapi gimana? Enak gak?"

Yeonjun mengunyah sebentar sebelum mengangguk dan mengangkat jempolnya pada Soobin, membuat yang lebih muda tersenyum karenanya. Soobin lalu memberikan roti yang sudah digigit itu pada Yeonjun. "Nih, dihabisin."

Yeonjun menerima roti tersebut lalu membaginya menjadi dua bagian. Satu bagian dengan bekas gigitannya tadi dimasukkan ke mulutnya, sedang yang satu lagi diarahkan Yeonjun pada Soobin. "Dan aku tau kamu suka roti."

"Akwu uwdwah mwakwan swepwotong twadwi." kata Soobin tidak jelas sambil mengunyah potongan yang disuapkan Yeonjun padanya.

Yeonjun tertawa. "Kunyah dulu, Binie."

Soobin nyengir sebelum kembali mengunyah, memandang Yeonjun dengan pipi menggembung. Bibir kecil Soobin yang mengerucut ketika mengunyah membuat Yeonjun akhirnya kalah pada egonya. Ia tersenyum lebar sebelum mengangkat tangannya untuk menangkup pipi gembil Soobin dan mencubitnya pelan.

"Kamu lucu banget, tau gak." Soobin terbatuk pelan membuat Yeonjun segera meraih gelas dan menuangkan air ke dalamnya sebelum menyodorkan pada Soobin. Ia kemudian menepuk lembut punggung yang lebih muda. "Pelan-pelan makannya, keselek kan."

YEONBIN • THE SOULMATES' MARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang