Zehn.

1.9K 261 9
                                    

Yeonjun mengambil bungkusan teh seduh terakhir dari dalam kotak kemudian meletakkannya ke dalam sebuah mug sebelum menuangkan air panas ke dalamnya. Ia lalu menambahkan sedikit gula, mengaduknya perlahan dan meletakkannya di sebelah sepiring scrambled eggs di atas konter dapur. Yeonjun menoleh ke arah pintu dapur setelah membuka kabinet di atasnya untuk mengambil bungkus kopi yang masih bersegel dan tersenyum ketika melihat Soobin berdiri di ambang pintu sambil mengucek matanya mengusir kantuk.

"Hey, nyenyak tidurnya?"

Soobin mengangguk beberapa kali sambil berjalan ke arah kulkas. Namun sebelum ia membuka pintunya, tangannya ditarik oleh Yeonjun yang kemudian menuntunnya untuk duduk di kursi makan. Kemudian ia kembali ke konter dapur dan membawa sepiring scrambled eggs dan segelas teh hangat ke hadapan Soobin.

"Aku buatin sarapan. Tadi mau ambil apa? Air putih?"

"Tadi mau ambil susu."

"Teh aja ya pagi ini, gimana?" tawar Yeonjun sambil mengaduk kopi yang sedang diseduhnya sebelum mendorong teh panas yang beberapa menit sebelumnya telah ia seduh. "Ini aku udah buatin."

Soobin menatap ke arah piring di depannya dan Yeonjun bergantian. "Kakak gak makan?"

"Udah kok. Kamu udah sikat gigi belum?"

Soobin menggeleng kemudian bangkit berdiri dari duduknya. "Bentar, mau sikat gigi dulu."

Soobin kembali sekitar sepuluh menit kemudian, dan mendapati Yeonjun sudah duduk di kursi makan, meniup pelan sebelum menyeruput kopinya. Ia lalu berjalan mendekat dan duduk di kursi tempat piring dan gelasnya diletakkan beberapa menit yang lalu. Soobin mengambil gelas teh dengan kedua tangannya dan menggosok telapak tangannya pada permukaan gelas yang hangat sebelum meminum isinya. Ia lalu mengangkat garpu dan memakan scrambled eggs yang sudah dibuatkan Yeonjun untuknya.

"Enak, Kak," puji Soobin sebelum suapan ketiga masuk ke dalam mulutnya. "Makasih ya."

"Sama-sama," ucap Yeonjun sambil tersenyum, kemudian meraih sebuah tisu untuk mengelap jejak saus di ujung bibir yang lebih muda, membuat Soobin menghentikan gerakan tangannya dan menatap Yeonjun. "Dihabisin ya."

"Telat bilangnya Kak, udah mau habis gini."

Yeonjun tertawa. "Ya bagus kalo gitu. Tadinya mau buatin kamu omurice tapi gak jadi."

"Kenapa gak jadi?"

"Gak tau, tiba-tiba gak jadi pengen aja."

Soobin mengerjap bingung ke arah Yeonjun yang mengangkat bahunya tak acuh. "Kakak aneh."

"Heh." Yeonjun mendengus. "Aneh-aneh gini bikin perut kamu kenyang ya."

"Hehehe ampun Kakak, makasih ya." Soobin terkekeh membuat Yeonjun berdecih dengan senyuman yang menyusul setelahnya memperhatikan yang lebih muda menghabiskan sarapannya. "Kita hari ini ke rumah ayah dan bunda?"

Hari ini Sabtu, dan seperti biasa rutinitas akhir pekan adalah mengunjungi kediaman orang tua Yeonjun. Soobin melanjutkan makannya sambil menatap Yeonjun yang bergumam sambil mengusap pinggiran gelas dengan jempolnya.

"Minggu lalu kan udah ya. Minggu ini kita belanja aja, yuk? Banyak yang habis, Bin. Oatmeal, teh, tepung terigu, buah-buahan di kulkas juga tinggal sedikit."

"Aku ikut Kakak ajaㅡ" Ucapan Soobin terhenti tatkala tangan Yeonjun meraih miliknya. Ia mengangkat kepalanya dan melihat Yeonjun yang menggeleng padanya.

"Jangan gitu. Kalo kamu butuh sesuatu atau punya keinginan lain kamu ngomong sama aku ya?"


<<<

YEONBIN • THE SOULMATES' MARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang