Neun.

1.9K 265 58
                                    

"Jadi malam ini enaknya kita lanjut maraton Friends atau The Queen's Gambit aja?" tanya Yeonjun dengan tangannya sibuk menscroll isi beranda dari salah satu platform pemutar film.

"Kakak mau begadang?"

Yeonjun hanya mengedikkan bahu. "Sebelum mulai sibuk sama magang dan lainnya." Dia lalu menoleh ke arah Soobin yang kini memindahkan popcorn ke dalam mangkuk besar dari panci. "Tapi kalo kamu keberatan atau lagi mau ngerjain sesuatu gak papa, Bin. Kita bisa nonton film sekali habis aja."

"Aku cuma tanya, Kak, bukan keberatan."

"Oh, okay."

Kemudian, hening.

Sudah seminggu berselang sejak mereka berakhir pekan di rumah orang tua Yeonjun, bersama Taehyung dan Eunbi yang saat itu juga berkunjung, dan Yeonjun merasa sejak saat itu seperti ada dinding pembatas tak kasat mata yang memisahkan mereka. Atau itu hanya perasaannya saja?

Yeonjun bersender di dinding menghadap dapur dengan tangan bersedekap memandang ke arah Soobin yang sedang berdiri membelakanginya, tampak sibuk dengan mangkuk yang kini penuh berisi brondong jagung yang dibuatnya. Netranya terus mengikuti Soobin bergerak, ke arah kulkas untuk mengambil jus stroberi instan dan menuangkannya ke dalam dua buah gelas kosong. Bahkan ketika Soobin berbalik ke arahnya dan meletakkan gelas tersebut di konter, Yeonjun tetap bergeming dengan pandangan mengarah pada pemuda tinggi di depannya itu.

Soobin menelengkan sedikit kepalanya tatkala mendapati pandangan Yeonjun ke arahnya. "Kenapa, Kak?"

Yeonjun terdiam sejenak sebelum menghela napas pelan, kemudian menggeleng lalu berjalan mendekat ke konter. "Gak papa. Udah ini aja?"

"Yup. Tolong bawain ke ruang tengah dulu ya Kak. Aku mau cuci ini dulu," pinta Soobin menunjuk ke arah panci kotor dengan kedikan kepalanya.

Yeonjun menurut setelah melihat Soobin langsung berbalik memunggunginya tanpa menunggu jawaban darinya. Yeonjun tahu ia mungkin sedikit overreacting, tetapi Yeonjun tetap tidak bisa menyingkirkan rasa aneh di dadanya melihat Soobin yang seperti tidak biasanya.

Yeonjun meletakkan dua gelas jus ke atas meja sebelum berjalan menuju kamarnya untuk mengambil laptop dan selimut miliknya untuk dibawa ke ruang tengah. Ketika kembali, ia sudah mendapati Soobin sedang mengatur bantal-bantal sofa untuk mereka bersender sembari menonton. Soobin segera mengambil selimut dari tangan Yeonjun yang tampak kesulitan. Kemudian ia pun duduk dan menyampirkan selimut di pangkuan mereka berdua. Soobin meraih mangkuk popcorn sebelum bersender dan menonton seri apapun yang disetel Yeonjun di laptopnya.

"Soobin-ah."

"Hm?" Soobin lalu menoleh tatkala Yeonjun tak kunjung berbicara setelah memanggilnya. "Kenapa, Kak?"

Yeonjun menekan tombol spasi di laptopnya untuk mempause film yang kini sedang mereka tonton bersama. "Kamu lagi mikirin apa?"

"Huh? Aku nonton...."

"Aku tau kamu lagi gak fokus sama filmnya, Binie." Yeonjun menghela napas sambil menggeleng tidak setuju. "Pandangan kamu kosong, menerawang jauh."

Soobin menggeleng. "Nggak kok, Kak. Perasaan kamu aja itu."

"Ada yang ganggu pikiran kamu?"

Soobin kembali menggeleng, menarik bantal sofa ke arah dadanya untuk dipeluk. "Aku gak papa, Kak, gak mikirin apa-apa juga."

Yeonjun menatap ke arah Soobin yang kini sedang balik menatapnya. Pandangannya penuh rasa keingintahuan berusaha menyelisik isi kepala dari pemuda yang ditakdirkan semesta itu padanya. Namun tatkala yang lebih muda memutuskan kontak dengan mengalihkan pandangannya, Yeonjun hanya bisa menghela napas, menyerah. Ia lalu menjulurkan tangannya untuk menekan spasi memulai kembali kegiatan menonton dalam diam.

YEONBIN • THE SOULMATES' MARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang