Zweiunddreissig: A home to heal, a love worth keeping.

2.2K 136 78
                                    

"Yeonjun! Soobin! Ih udah lama banget gak kesini," seru Eunbi ketika melihat Yeonjun dan Soobin muncul di pintu kamar inapnya. "Udah semingguan lebih kan dari yang terakhir?"

"Iya, Kak. Maaf ya," ucap Yeonjun sembari memeluk Taehyung dan memberikan bungkusan berisi buah kepada yang lebih tua. Soobin mengikuti di belakangnya. Lalu keduanya mendekati Eunbi di ranjangnya dan memeluk wanita itu juga bergantian.

"Soobin udah sehat? Kemarin kata bunda kamu sakit ya?" tanya Eunbi, tangannya meraba pipi dan dahi Soobin ketika pemuda itu menarik diri dari pelukan mereka.

"Udah, Kak. Kemarin demam biasa aja kok, sekarang udah sehat," jawab Soobin. "Kak Eunbi gimana kabarnya?"

"Baik, baik. Ini kalo dipaksa pulang juga sebetulnya udah bisa. Tapi karena si kembar disini masih di NICU jadi aku juga mau disini aja biar deket." Eunbi kemudian memandang ke arah Soobin dan Yeonjun bergantian. "Mau lihat mereka gak?"

"Boleh?"

"Boleh dong," balas Eunbi cepat. "Tapi gak bisa ramean, gantian aja ya. Yeonjun dulu boleh baru nanti Soobin. Yuk, aku anterin. Kak Tae bantuin, mau berdiri."



Yeonjun keluar dengan senyum merekah lebar pada parasnya. Ia segera menghampiri Soobin yang lantas berdiri tatkala melihat Yeonjun keluar dari pintu NICU tak jauh darinya. Soobin ikut tersenyum dengan pandangan sedikit bertanya saat Yeonjun menggamit dan menggenggam tangannya kemudian.

"Lucu banget, lucu banget banget." Yeonjun mulai bercerita sambil sesekali meremat tangan Soobin di genggamannya. "Soobin, kamu kalo lihat mereka pasti pengen gendong juga. Pengen peluk."

"Ihh nggak sabar," balas Soobin, lalu menengok ke arah Eunbi meminta untuk segera diantar ke dalam. "Mau lihat Minju dan Minji juga sekarang, Kak."

"Yuk, yuk."

Setelah menggunakan hand sanitizer, masker serta mengenakan baju khusus untuk masuk NICU Soobin pun mulai memasuki ruangan itu. Ia melihat beberapa inkubator ditempati oleh bayi-bayi dengan kondisi tertentu. Mata Soobin berubah sendu, dalam hatinya berdoa mengharapkan yang terbaik untuk para bayi yang dilihatnya. Sesekali Soobin menggumam pelan ketika pandangannya terarah pada papan yang menampilkan nama-nama bayi tersebut, namun tulisan keterangan kondisi mereka terlalu kecil untuk dapat Soobin baca.

Di sisi lain ruangan, tempat Eunbi kini sudah berdiri menunggu berjalan mendahuluinya, terdapat dua buah inkubator dengan dua bayi yang tampak tertidur di dalamnya. Soobin segera menghampiri Eunbi untuk dapat melihat kedua bayi kembar itu dari dekat. Mereka terlihat begitu kecil dengan dada yang naik turun dengan cepat namun tampak tertidur dalam damai. Seketika Soobin mengulum senyum melihat pemandangan di depannya.

"Ini Minji," sebut Eunbi sembari menunjuk inkubator di sebelah kiri, sebelum tangannya beralih ke inkubator di sebelah kanan. "dan ini Minju."

Soobin pun melangkah semakin dekat dan menempelkan tangannya di sisi inkubator itu secara bergantian. Netranya tidak lepas dari kedua bayi mungil tersebut. Baru bertemu saja, Soobin sudah merasa sayang. Yeonjun benar, rasanya ia ingin bisa segera memeluk mereka meski Soobin sebetulnya belum tahu cara menggendong bayi dengan benar.

"Cantik banget Kak, anak-anak kamu," ucap Soobin, mengalihkan atensinya sebentar ke Eunbi sebelum kembali kepada Minji dan Minju di dalam inkubator. "Cantik kayak namanya. Yang duluan lahir siapa, Kak?"

"Minju," jawab Eunbi. "Lima menit kemudian baru Minji. Kata dokter Minju yang lebih kesulitan untuk napas, kemarin sampe pake alat bantu."

"Oh iya?" Soobin memandang ke arah Minju dengan khawatir.

"Iya. Kemarin dicoba metode co-bedding beberapa kali waktu kondisi mereka memungkinkan, dan itu cukup ngebantu. Minji kelihatan lebih tenang, dan Minju juga udah bisa napas sendiri tanpa alat bantu."

YEONBIN • THE SOULMATES' MARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang