JS 4

670 71 8
                                        

Tok tok tok

Klek.

Asahi masuk dalam ruangan haruto. Ia dipanggil tadi untuk datang keruangannya. Tak lupa laptop ditangannya.

"Masuk sa, duduk disana aja, nnt gue kesana" haruto menunjuk sofa yang berada di tengah ruangan.

"Ne.." asahi duduk pada sofa dan meja yang berada di tengah ruangan.

Ia membuka laptopnya dan mulai membuka pembaruan web yang baru ia buat. Haruto beranjak dari kursinya dan duduk disebalh asahi untuk melihat progres kerjaannya.

Fokus haruto teralihkan melihat jari-jari asahi yang sedang mengetik terpelester. Walau plester itu sama dengan warna kulit tp kalau jarak dekat tetap terlihat.

"Kenapa jarinya?"

"Ah ini kena beling" asahi mengerjap.

"Lagi debus apa gmn?"

"Gaak, gasengaja jatohin gelas" asahi agak sedikit tertawa.

Haruto hanya khawatir saja pada karyawannya. Tp dibalut canda.

Setelah selesai ngotak ngatik asahi menampilkan sisi web yang baru di update olehnya. Haruto menggeser duduknya menjadi semakin dekat dengan asahi untuk melihat laptopnya, pdhl laptopnya bisa digeser. Paha mereka bertemu, haruto menundukan badannya untuk melihat lebih dekat layar laptopnya. Ini terlalu dekat menurut asahi dengan duduk berdempetan seperti ini padahal space sofa masih bnyk.

"Bagus-bagus, keren banget emg asahi" haruto mengangguk2 memberikan jempol.

Haruto menatap asahi yang menunduk. Asahi sebenarnya tersipu malu jika dipuji. Merasa gemas haruto mengasak rambutnya.

Klek.

Pintu itu terbuka oleh oknum jeongwoo yang membawa makanan untuk haruto.

Asahi dan haruto menengok masih dengan posisi mengasak rambut yang terhenti. Asahi yang mengerjap, langsung beranjak dengan rambut yg berantakan setelah diasak pimpinannya. Sedangkan haruto ya mana peka sih, apa yang dia lakukan itu merupakan hal biasa aja mnurut dia.

"saya balik ke meja dulu, permisi" asahi beranjak melewati pintu dan mendapatkan tatapan tak suka dari jeongwoo.

Haruto malah duduk santai tak bergerak dari posisinya tadi. Menunggu kekasihnya itu datang padanya. Jeongwoo malah duduk di sebrang sofa dari pada disebelahnya, pdhl haruto sudah ngode untuk duduk disebelahnya.

"Kenapa lagi?" Tanya haruto melihat wajah kesal jeongwoo.

"Nih makanan buat lo" jutek jeongwoo sedikit melempar bungkusan itu ke meja.

"Sini, aku mau disuapin kamu" haruto mengisyaratkan duduk disampingnya.

"Gjls"

"Ayolah jongu, aku laper"

"Makan sendiri"

"Jeongwoo.."

"Ish oke oke, kenapa si tadi duduknya harus deketan? Kan space sofanya lebar dan apa apaan tadi yg gue liat?! Ini udh dua kali to gue liat lo kayak gitu, aneh" jeongwoo yang akhirnya mengeluarkan keluh kesahnya.

Haruto membuka kaleng cola yang ada dibungkusan yang jeongwoo bawa. Ia mengangguk dan tersenyum, akhirnya tau apa yang membuat kekasihnya ini jutek sekali.

"Dia cuman rekan kerja jeongwoo, kamu tau kan aku suka yang gemes gemes, termasuk kamu" haruto menatap mata jeongwoo yang akhirnya jeongwoo juga rada salting dan mengalihkan pandangannya.

"Ck pacaran aja sama dia"

"Boleh?" Haruto terkekeh, malah membuat jeongwoo marah.

Haruto beranjak dari tempat duduknya dan duduk disebelah jeongwoo yang sedang melipat tangannya dan wajah yang sedang mengumpat.

It's Okay (Jaesahi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang