Tiga hari berjalan. Asahi sudah hampir menyelesaikannya sekarang. Tingal menunggu haruto memeriksa pekerjaannya. Apa sesuai dengan permintaannya atau tidak. Tentu menunggu pimpinannya itu selesai rapat.
Ting!
Bunyi lift yang berhenti di lantai kantornya terdengar sampai meja asahi. Ia berharap itu adalah haruto, jadi dia bisa cepat2 merevisi jika ada yang tidak sesuai.
Haruto datang ke meja asahi.
"Sorry sa, baru kelar gue, gmn udh jadi?" Haruto sangat gakenakan.
"Ne.." asahi menunduk.
"Mana?" Haruto menuju depan komputer milik asahi.
Jarak mereka dekat bersebelahan. Haruto menunduk menopang badannya dengan tangan di meja dan satu lagi di kursi asahi untuk melihat komputer asahi. Asahi menunjukan website yang ia buat tiga hari ini. Haruto hanya mengangguk dan berkata bagus.
"Sa, bisa gak kalo ini kesini dan ini langsung di klik bisa muncul kesini" haruto.
"Kayak gimana?" Asahi masih mencerna karena haruto berbicara sangat cepat.
"Gini" tanpa aba-aba juga tangan haruto menyentuh tangan asahi yang masih memegang mouse.
Haruto menggeser-geser kursor dan fokus pada layar komputer untuk menunjukan apa yang dia mau. Cukup banyak mau sih tapi ya namanya juga pekerjaan. Tapi asahi sedikit risih dengan badan haruto yang bersentuhan, terlihat merangkulnya dan tangan diatas tangan asahi yang disentuhnya. Asahi hanya bisa menunduk memperhatikan instruksi dari haruto.
"To.."
"Ne?" Haruto mengalihkan fokusnya pada seseorang yang memanggilnya.
Orang itu hanya diam melihat asahi dan haruto yang sedekat itu. Setelah melihat orang tersebut asahi buru2 melepaskan tangannya dari genggaman mouse itu dan seolah-olah ingin menjelaskan apa yang terjadi.
Sedangkan haruto? Mana peka dia. Dia juga gasadar apa yang sedang dilakukannya.
Iya itu jeongwoo yang memanggil. Dia mematung ketika melihat adegan yang sedikit aneh pada pegawai baru yang ia kenal itu. Jeongwoo dengan wajah marahnya ia cepat-cepat masuk ke dalam ruangan haruto dan membanting pintu.
Haruto merasa ada yang aneh dengan pacarnya itu.
"Bentar ya sa, gue urus pacar gue dulu"
"Ya.." asahi masih kagok lalu kembali mengerjakan yang tadi dibicarakan haruto, seenggaknya dia mengerti yang dimaksud haruto.
—
"Ngapain sih? Sampe banting pintu segala?" Tanya haruto pada jeongwoo yang duduk disofa dengan tangan dilipat.
"Tanya aja sono sama kaca"
"Dateng-dateng kok marah-marah, lagi badmood? Kenapa hmm?" Haruto duduk disamping jeongwoo dan merangkulnya.
"Ngapain tadi sama karyawan baru itu?" Jeongwoo masih dengan wajah kesalnya.
"Gak ngapa-ngapain, cuma mau kasih tau dia yang aku mau buat webs—"
"Tapi ngapain sampe pegang2 kyk gitu?!"
Haruto mengerti.
"Ohh jadi cemburu?"
"Gue bilang tanya sendiri sama kaca"
Haruto berdecik dan tersenyum miring.
"Ahh jd senang klo uri jeongwoo cemburu"
"Apaansi to, kasih penjelasan kek atau ngeredain emosi gue, malah gajelas"
"Abis ini makan yuk, aku traktir di all you can eat favorit aku, tapi abis aku kerja ya" haruto beranjak tak lupa mengasak rambut jeongwoo dan meninggalkan ruangannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
It's Okay (Jaesahi)
Fiksi PenggemarAsahi dan jaehyuk berteman sejak awal semester, tidak mungkin perasaan itu tidak muncul pada salah satunya. Tapi tak ada yang mau jujur pada perasaannya? "Gapapa katanya" Req @ teubaaa