1. a

25 8 4
                                    

Suara jam beker berbunyi nyaring didalam sebuah kamar. Seorang anak perempuan menggeliat diatas ranjang. Dengan terpaksa ia membuka kedua matanya.

Tangannya meraba benda kecil yang sedang berbunyi agar mati. Betapa terkejutnya ia ketika melihat jam sudah pukul 07.30 WIB.

Ia langsung buru-buru mandi dan bersiap menuju ke sekolah. Saat semua sudah siap ia langsung menemui seorang lelaki yang berstatus sebagai ayahnya.

"Ayah kenapa masih belum siap, aku sudah sangat terlambat" ucapnya dengan wajah cemberut.

"Memangnya kau mau kemana? Tubuhmu itu belum pulih. Kau masih butuh istirahat" ucap Ricko.

"Bagaimana dengan sekolahku? Aku sudah ketinggalan jauh" Emy berusaha membujuk.

"Kembali saja ke kamar dan ganti bajumu. Ayah sudah meminta izin kepada kepala sekolah" ucap Ricko.

Terpaksa Emy harus menuruti kata Ayhnya. Dengan berat hati ia kembali ke kamarnya. Terkadang Ricko merasa heran dengan sifat Emy yang lebih mirip pada ibunya.

"Emy maafkan ayah, ini semua demi kebaikanmu" ucap Ricko dalam hati.

***

Setelah mengganti bajunya Emy berbaring dikasur sambil menatap langit-langit kamarnya. Ruangan yang dicat warna dan ungu, memberikan nuansa yang damai.

Emy akan merasa sangat bosan jika harus berada dikamar terus. Tapi, jika dirasakan dengan seksama. Lama kelamaan Emy merasakan lapar diperutnya.

Kira-kira sudah berapa lama ya ia tidak makan. Satu minggu 2 minggu.

🍃

17 tahun lamanya Arga dkk berhenti menjadi seorang vampir pembimbing. Dan sekarang Ricko datang ke rumahnya meminta bantuan agar Emy anaknya bisa mengendalikan dirinya terhadap darah.

Kemungkinan besar hasilnya sangat kecil. Karna Emy manusia setengah vampir. Jika vampir seutuhnya, dalam waktu satu atau dua minggu mereka cepat bisa menguasai dirinya sendiri.

"Ini adalah hal yang mustahil, tapi aku akan mencobanya" Arga berusaha meyakinkan.

"Kapan pelatihannya dimulai?" ucap Arga memastikan.

"Besok setelah Emy pulang sekolah. Malam ini aku akan membujuknya" ucap Ricko.

Membujuknya? Raut wajah Arga berubah kebingungan. Bukankah Emy anak yang penurut?

Seolah bisa membaca pikiran, Ricko langsung mengatakan sesuatu.

"Oh, aku lupa memberitahumu. Tadi pagi Emy merajuk gara-gara aku tidak mengijinkannya ke sekolah" ucap Ricko.

🍃

Malam ini Emy belajar untuk bekal kesekolah besok. Walaupun cuman sekedar membaca, Emy mampu mengingat semua yang baru dibacanya.

Disekolah Emy dijuluki sebagai siswa pintar dan berbakat. Ia juga tinggi dan berkulit putih.

'Tok-tok-tok'

Suara ketukan pintu terdengar. "Emy apa ayah boleh masuk" ucap Ricko dari luar.

"Ayah masuklah! Pintunya tidak dikunci" ucap Emy dari dalam.

"Putri ayah sedang belajar. Apa ayah boleh minta sesuatu?" Ucap Ricko.

"Boleh, tapi ayah harus mengijinkan Emy kembali ke sekolah besok" ucap Emy.

"Apapun buat putri ayah tercinta. Jadi, ayah ingin kamu berlatih bersama om Arga besok" ucap Ricko.

Demi apapun Emy merasa sangat bahagia. Ingin sekali ia berteriak sekencang mungkin. Tapi niat itu ia urungkan karna ada Ricko. Sebagai gantinya Emy langsung memeluk Ricko dengan erat. Sudah tiga hari Emy tidak ke sekolah.

"Terimakasih ayahku tercinta"- Emy.

"Sama-sama"-Ricko.

Bersambung........

_________________________________________

Hai guys ini gimana ceritanya seru ngga? Author masih pemula banget. Ya... ini emang agak-agak aneh sih😂

Silahkan yang mau vote+komen dengan suka rela. Sampai jumpa dichapter selanjutnya

EMY [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang