7. b

4 2 0
                                    

Emy berada dalam kamar sendirian. Sepertinya vampir sialan itu mengunci pintunya. Diluar ada 2 penjaga yang sedang berdiri. Emy bisa melihatnya dari lubang kunci.

Sekarang bagaimana ia akan menemui ayah dan teman-temannya? Dan bagaimana kabar mereka sekarang? Entah sudah jam berapa srkarang? Emy tidak lagi mempedulikannya.

Saat dirinya sedang memikirkan cara untuk kabur. Tiba-tiba ada yang memeluknya dari belakang.

"Apa yang sedang kau pikirkan?" Itu adalah suara Jack.

Terlihat dari kaca lemari, bahwa Jack sedang memeluknya sambil mengecup lehernya. Emy sempat berpikir agar Jack mengizinkannya menemui ayahnya. Kemudian ia mengubah niatan itu.

"Bagaimana bisa seorang vampir sepertimu bisa mempunyai bayangan?" Bukannya menjawab, Emy malah balik bertanya.

"Aku memakai sesuatu yang membuatku mempunyai bayangan. Juga saat terkena sinar matahari ataupun api aku tidak akan terbakar" ucap Jack.

Aroma darah menyeruak masuk kedalam hidung Emy. Sebelum dirinya hilang kendali, Emy buru-buru menutup hidungnya. Ia tidak mau Jack menahannya disini lebih lama.

"Ada apa? Kenapa menutup hidung?" Ucap Jack sambil melepas pelukannya.

"Aku menyium bau darah"-Emy.

Jack mulai mendekatkan wajahnya ke wajah Emy. Tangannya juga menahan pinggang Emy agar tetap seimbang. Ia juga menyingkirkan tangan Emy dari hidung Emy.

Jack semakin mendekatkan wajahnya hingga bisa saling merasakan hembusan napas satu sama lain.

"Apa yang kamu lakukan?" Emy sedikit memalingkan wajah.

"Nurut saja dan jangan banyak protes"- Jack.

Perlahan Jack mulai mencium bibir Emy. Emy mengira bahwa itu hanya keinginan Jack. Namun tanpa Emy sadari, ia juga telah menghisap darah yang diberikan Jack.

Jack mengangkat tubuh Emy ke atas ranjang tanpa melepaskan ciuman mereka. Ia melakukan hal itu supaya lebih nyaman. Dan melanjutkan adegan panas itu disana.

🍃

Saat ini Ricko sudah berada dirumahnya. Ia tidak sendirian dirumah. Ada Alvin dan Varrel yang duduk diruang tamu bersamanya. Ricko telah menceritakan semuanya.

"Jadi ini alasan om Ricko melarang kami mencari Emy?" Tanya Alvin.

"Yang bisa kulakukan saat ini adalah pasrah. Jack tidak akan melepaskan apa yang sudah menjadi miliknya"-Ricko.

"Serasa tidak percaya, Emy telah dinikahi secara paksa"-Varrel.

Untuk sesaat ketiganya hanya diam. Tidak ada topik pembicaraan yang dapat mereka bahas. Kemudian Ricko membuka suaranya lagi.

"Om yakin, Jack pasti telah menyembunyikan Emy ditempat yang tersembunyi"-Ricko.

"Jack sangatlah kuat. Terakhir kali kami bertemu saat aku masih kecil. Saat itu ia membunuh semua keluargaku karna tidak mau membantunya"-Varrel.

Ricko terkejut bukan main. Ini adalah kabar burung. Sedangkan Alvin yang berada disamping Varrel, mencoba menenangkan sahabatnya. Menepuk punggung Varrel pelan untuk menyalurkan ketenangan.

***

Hari demi hari terlewati. Hingga tak terasa sudah satu bulan berlalu. Seperti biasa Alvin, Varrel dan Sava pergi ke sekolah. Mereka juga mulai terbiasa tanpa adanya Emy.

"Aku dengar dari anak-anak lain, katanya hari ini free semua guru sedang rapat. Ayo ke kantin"-Sava.

"Kalian saja yang pergi. Aku disini saja"-Varrel.

"Baiklah kami akan segera kembali"-Alvin.

Sava dan Alvin sampai dikantin. Keduanya memilih tempat duduk yang jauh dari keramaian.

"Aku pesenin makanan ya"-Sava.

Selepas kepergian Sava, dari jauh Alvin melihat seseorang yg mirip dengan Emy.

"Emy"


Bersambung..............

________________________________________

Writer block emang nyebelin banget. Apa itu pertanda disuruh istirahat kali ya? Ngga boleh mikir terlalu dalam.

Sekian dari saya. Yang mau vote secara sukarela silahkan. Saya menerima dengan ikhlas.

Sampai jumpa dichapter selanjutnya. Bye~

EMY [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang