Setelah meminum darah, Emy kembali bersikap normal. Tingkah lakunya juga sudah tidak seperti ulat kepanasan. Tapi matanya belum kembali normal. Warnanya masih sama seperti sebelumnya, yang kini berwarna merah kecoklatan.
"Apa sudah mendingan?" Tanya Ricko masih cemas.
"Sebenarnya apa yang terjadi padaku?" Tanya Emy.
Saat Emy mencium bau darah, maka ia takkan terkendali. Dan saat itu juga ia seperti terhipnotis. Tidak mengingat kejadian yang baru dialami. Terakhir yang diingat Emy adalah saat sampai dirumah Arga.
"Kau hanya butuh darah" ucap Ricko.
Emy nampak ragu denga jawaban Ricko. Sekilas ia melirik pada temannya, Sava dan Alvin. Untuk menuntut jawaban dari keduanya.
"Apa yang dibilang om Ricko itu benar" ucap Alvin, seolah mengerti maksud Emy.
"Sekarang kami harus pulang. Hari sudah mau malam" sahut Sava cepat, sebelum Emy bertanya lebih lanjut.
***
Emy dan Ricko mengantar Sava dan Alvin sampai ke teras rumah. Setelahnya gantian Ricko yang mengantar Emy ke kamar.
"Sayang, apa kamu sudah mendingan? Apa kamu mau minum lagi?"
"Ayah, aku udah engga apa-apa. Ayah jangan khawatir ya?"
"Tapi ayah masih khawatir"
"Bi.. bi Ani"
Merasa dipanggil Bi Ani langsung datang ke kamar Emy.
"Iya tuan. Ada yang bisa saya bantu" ucap Bi Ani.
"Tolong ambilkan segelas darah didapur ya" ucap Ricko. "Baik tuan" ucap Bi Ani.
Beberapa saat kemudian Bi Ani datang kembali dengan segelas darah. Setelah itu ia kembali ke tempatnya.
"Ini minumlah agar putri ayah cepat pulih" sambil menyodorkan gelas.
"Tapi ayah juga harus minum" ucap Emy.
"Ayah sudah minum tadi" ucap Ricko.
"Ayolah ayah kumohon, sedikit saja" ucap Emy.
Ricko hanya mampu menuruti kemauan Emy. Baginya berdebat dengan Emy tidak akan selesai-selesai.
🍃
Bunda lestat adalah pemimpin bangsa serigala. Wanita beranak satu ini telah lama hidup sendirian. Meskipun sudah hidup ratusan tahun, ia masih mampu memimpin kamunya.
"Bunda..." suara rengekan terdengar ditelinganya. Bunda lestat sangat hafal suara ini. Apalagi nadanya terdengar memohon.
"Bunda lagi apa" pemilik suara itu adalah Lauren. Anak satu-satunya dari Bunda Lestat.
"Bunda sedang menyiapkan makan malam untuk kita" ucap Bunda Lestat.
Kaum serigala yang dipimpin Bunda Lestat tidak seperti serigala pada umumnya. Mereka akan makan makanan manusia jika berada didunia manusia. Tapi jika dihutan mereka akan makan daging dan darah.
"Bunda... aku pengen ke dunia manusia" ucap Lauren.
Baiklah kali ini Lestat tidak bisa mengelak. Ia harus mengijinkan putrinya pergi kemanapun yang ia mau.
"Tapi bunda khawatir jika ada manusia yang tau identitasmu" ucap Bunda Lestat.
"Aku akan berhati-hati. Lagian aku juga bisa jaga diri" ucap Lauren.
🍃
Pukul 6.30 Emy sedang bersiap-siap berangkat sekolah. Saat ini ia mencari kacamata hitam. Matanya masih belum berubah. Sejujurnya ia tidak mau memakai aksesoris apapun. Katanya ia merasa risih saat memakainya, tapi ini demi keamanan. Setelah semuanya siap ia segera berangkat.
"Ayah, hari ini aku mau berangkat sendiri" ucap Emy.
"Apa matamu belum berubah?" Tanya Ricko saat melihat kacamata Emy. Emy hanya menggeleng kecil.
"Baiklah hati-hati dijalan. Jika ada apa-apa segera hubungi ayah" ucap Ricko.
Sudah menjadi kebiasaan Ricko yang selalu memberi nasehat pada Emy setiap paginya. Sedangkan Emy juga tak pernah bosan mendengarnya.
"Iya ayahku" setelah itu Emy berangkat.
Bersambung.............
_________________________________________
Akhir yang membagongkan. Akhirnya saya bisa up lagi setelah sekian lama. Rasanya seperti baru keluar dari goa.
Ngga perlu banyak omong lagi. Yang mau vote dan komen secara sukarela. Silahkan
Bye~
KAMU SEDANG MEMBACA
EMY [Hiatus]
Short Story*Baca season satu dulu judulnya "My Husband Is a Vampir" Sejak kehadiran Emy hidup Ricko menjadi lebih ceria. Ia membesarkan Emy sendirian. Ricko tidak tahu harus menyebut Emy dengan sebutan apa. Pasalnya Emy mempunyai darah vampir dan manusia yang...