4. a

3 2 0
                                    

#FLASH BACK#
Saat Emy berada dikamar mandi, ada seorang siswi yang mimisan. Tanpa Emy sadari siswi tadi masuk bilik sebelah. Saat bau darah mulai menyebar, Emy segera bersembunyi. Agar tidak ada yang curiga.

"Kau tidak papa?" Ucap anak rambut pendek.

"Aku tidak papa. Ini hanya kelelahan" ucap anak berponi.

"Apa mau ku antar ke uks"

"Tidak perlu, aku sudah merasa lebih baik"

Emy sempat mendengar perakapan orang-orang sebelum kesadarannya hilang.
#FLASH BACK#

Malam yang sunyi, Emy terbangun dari tidur panjangnya. Entahlah ini disebut tidur atau pingsan. Jam menunjukkan pukul 01.00 malam.

Ia masih menggunakan seragam sekolahnya. Kemudian berjalan keluar kamar. Semua orang pasti sudah tidur.

Terlihat dari seluruh ruangan yang gelap. Menyisakan cahaya remang-remang. Akan lebih baik jika ia kembali dan melanjutkan istirahat. Baru saja ia berbalik, ia menabrak seseorang.

'Bruk'

Emy menajamkan penglihatannya. Seorang laki-laki berbadan tinggi dan tegap. Siapa lagi jika bukan ayahnya.

"Ayah? Ayah sedang apa disini?" -Emy.

"Seharusnya ayah yang bertanya. Sedang apa kau disini? Ini sudah malam, sebaiknya istirahat. Tubuhmu belum pulih" -Ricko.

"Aku memang ingin kembali ke kamar dan beristirahat😊" setelah mengatakan itu Emy langsung pergi.

***

Hari ini adalah hari minggu. Meskipun begitu Emy tetap melakukan kegiatan rutinnya. Baru saja kakinya menginjak ruang tamu. Matanya sudah disuguhkan pemandangan satu manusia yang sedang makan camilan.

"Em, kamu sudah baikan?" Dia adalah Sava.

"Seperti yang terlihat" sambil berjalan ke arah sofa.

Meskipun warna matanya masih sama seperti sebelumnya, yaitu merah kecoklatan.

"Tumben sendirian, biasanya kan kamu sama Alvin" -Emy.

"Dia lagi berburu, katanya pengen makan yang seger-seger" -Sava.

"Kirain kemana, kalian kan kemana-mana selalu nempel kayak lem" setelah mengatakan itu Emy tertawa cekikikan. Karna melihat pipi Sava yang memerah menahan malu.

Dari arah belakang Bi Ani datang menemui keduanya.

"Non Emy diminta tuan untuk ke belakang" -Bi Ani.

***

Emy menemui ayahnya didapur dengan rasa penasaran. Jika harus meminum darah maka ia tidak mau.

"Ada apa ayah? Di ruang tamu ada Sava. Aku jadi merasa tidak enak meninggalkannya sendirian" -Emy.

"Ayah tau itu. Ayah bisa mencium aroma tubuhnya dari jauh. Tujuan ayah memanggilmu kesini adalah untuk melatih kekuatanmu.

Karna kamu memiliki jiwa vampir dan manusia. Atau yang biasa disebut manusia setengah vampir.

Menurut buku yang ayah baca. Jika anak hasil keturunan vampir dan manusia lahir, ia akan memiliki keluatan" jelas Ricko panjang lebar.

"Berarti Sava juga? Kata ayah tante Aya juga manusia kan?" -Emy.

"Iya itu benar. Tapi Sava adalah manusia biasa" -Ricko.

"Baiklah kali ini aku akan menuruti ayah" -Emy.

***

Ricko mengajak Emy dan Sava ke hutan belakang rumah. Dulu tempat ini adalah kesukaan Karin setiap bosan dirumah. Ada sungai kecil yang menjadi tempat bermain Karin.

Ricko teringat masa-masa bersama Karin sewaktu hamil. Saat itu Karin menginginkan Ricko menangkap ikan disungai. Namun tidak bisa sehingga membuat karin tertawa.

Emy melihat Ricko melamun sambil melihat sungai dengan tatapan sendu.

"Ayah kenapa melamun? Pasti teringat mama ya?" -Emy.

Bukannya menjawab, Ricko malah menangis sambil memeluk Emy erat.

Bersambung.......

________________________________________

Berusaha untuk publish cerita tepat waktu dan sesering mungkin. Kalian jangan bosan-bosan baca cerita author.

Silahkan divote dengan suka rela. Sampai jumpa dichapter selanjutnya. Bye~

EMY [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang