Ditengah-tengah jam pelajaran, Sava merasa hal janggal. Dari jam istirahat peryama sampai jam mau pulang, Emy belum juga kembali. Perasaanya pun mulai tidak enak.
"Vin, Emy kemana? Kok belum balik? Perasaanku ngga enak nih" ucap Sava sambil berbisik.
"Ngga tau Va. Dari tadi kan aku sama kamu" ucap Alvin tak kalah berbisik.
"Materi hari ini cukup sampai disini. Selamat siang dan sampai bertemu besok" ucap bu Meli kemudian langsung keluar.
Sava dan Alvin yang semula saling menatap langsung putus kontak. Pasalnya tempat duduk mereka berseberangan.
"Siang bu" jawab semua murid kompak.
***
Sava dan Alvin terlihat khawatir. Varrel yang merupakan vampir, mampu mendengar omongan mereka dari jauh. Varrel tadi ingin pulang tapi tidak jadi.
"Nanti kalo ditanya om Riko gimana? Aku harus jawab apa?" Ucap Sava.
"Aku juga ngga tau. Aku hanya mencium bau vampir murni dan serigala. Emy itu bukan seutuhnya manusia ataupun vampir" ucap Alvin yang sudah frustasi.
Varrel semakin penasaran dengan apa yang dibicarakan Alvin dan Sava. Ia pun memutuskan untuk menghampiri keduanya.
"Kalian kenapa? Kok kayak kayak khawatir gitu?" Ucap Varrel.
"Emy hilang. Dari pagi sampai sekarang dia ngga balik-balik" ucap Alvin berkeluh kesah.
"Kalian udah cari belum?" Tanya Varrel memastikan. Sava dan Alvin menggelengkan kepalanya.
"Aku bantu cari ya? Siapa tau teman kalian masih ada disini"-Varrel.
***
Alvin mencari Emy ke kantin, lapangan, dan parkiran. Sedangkan Sava mencari Emy ke seluruh ruang kelas, perpus dan halaman belakang. Dan kini giliran Varrel yang mencari Emy ke gudang dan toilet.
Namun saat didepan toilet, Varrel mendengar suara erangan. Ia mengandalkan penciumannya. Baunya seperti aroma vampir dan manusia yang bersatu. Seperti yang tadi pagi Varrel rasakan.
Juga seperti yang didengarnya saat menguping. Varrel segera masuk ke dalam, karna keadaan sepi jadi aman-aman saja. Disana ia melihat Emy dengan wajah memerah menahan hasrat.
"Darah, berikan aku darah" ucap Emy seperti orang mabuk.
Darah? Apakah ia vampir? Tapi badannya seperti manusia pada umumnya.
"Lebih baik aku segera membawanya pulang. Sebelum ada yang mendengar ocehannya" ucap Varrel.
"Cepat berikan aku darah"-Emy.
"Aku akan membawamu pulang. Mungkin ayahmu bisa mengobatimu" ucap Varrel.
Sebenarnya Varrel ini adalah seorang vampir. Ia tinggal seorang diri dihutan. Ayah dan ibunya meninggal karna dibunuh oleh vampir bernama Jack, saat Varrel masih kecil.
🍃
Saat ini Varrel sudah berada didepan rumah Emy. Ia segera mengetuk pintu agar Emy bisa ditangani. Beberapa saat setelah mengetuk pintu, keluarlah seorang pria paruh baya.
Wajahnya terlihat panik saat melihat putrinya mengerang seperti orang kesakitan. Pria itu adalah Ricko, ayah Emy. Dalam hati bertanya-tanya. Namun ini bukan waktunya bertanya. Ini adalah saatnya mengobati Emy.
***
Ricko, Emy, dan Varrel. Ketiganya berada didalam rumah. Varrel melihat Ricko yang sedang meminumkan Emy segelas darah. Juga membantu memegang kedua tangan Emy.
Ngomong-ngomong soal darah, ia jadi ingin darah. Tapi tidak untuk sekarang, ia harus menahannya.
"Apa yang terjadi pada Emy? Tanya Ricko.
"Kurang tau om. Tadi katanya Emy sempat menghilang. Dan pas ditemukan sudah dalam keadaan seperti ini" ucap Varrel.
Bersambung................
_________________________________________
Halo semuanya...
Author minta bantuannya. Jika ada kesamaan nama, typo atau sesuatu yang janggal mohon dikomen ya?Silahkan divote dengan sukarela author akan menerimanya dengan ikhlas.
Sampai jumpa dichapter selanjutnya. Bye~
KAMU SEDANG MEMBACA
EMY [Hiatus]
Short Story*Baca season satu dulu judulnya "My Husband Is a Vampir" Sejak kehadiran Emy hidup Ricko menjadi lebih ceria. Ia membesarkan Emy sendirian. Ricko tidak tahu harus menyebut Emy dengan sebutan apa. Pasalnya Emy mempunyai darah vampir dan manusia yang...