Sekelebat bayangan seorang pria dan anak perempuan berusia 17 tahun muncul begitu saja. Pria itu terlihat sangat menyayangi sang anak perempuan, begitu juga sebaliknya. Bayangan itu muncul secara acak.
Ada juga seorang pria dan anak kecil sedang tertawa. Mereka terlihat bermain kejar-kejaran disebuah rumah yang tampak luas.
"Ayah ayo kejar aku" ucap anak kecil itu antusias.
"Ayah sangat lelah kita istirahat ya" ucap pria itu.
******
Emy langsung terbangun dari mimpi yang menurutnya buruk. Dari mimpi itu semua terlihat tidak asing. Seolah Emy pernah mengalami semuanya. Andai Emy adalah manusia seutuhnya, mungkin sekarang ia akan minum air putih.
Emy melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 7 pagi. Ia beranjak dari tempat tidur dan menuju dapur.
"Kenapa aku bisa bermimpi buruk?" Gumamnya pelan. Kelihatannya hari ini sepi. Kemana semua orang? Emy duduk didekat meja pantri.
"Tiba-tiba saja aku jadi menginginkan darah" Emy melihat ke sekeliling ruangan.
"Hei kau!" ucapnya pada anak buah Jack yang kebetulan sedang lewat.
"Iya nyonya, ada yang bisa saya bantu" ucapnya sambil menunduk sopan.
"Tolong carikan aku darah hewan. Saat ini aku benar-benar menginginkannya" ucap Emy.
🍃
Pagi ini Ricko mendapat kabar dari Alvin. Katanya Alvin melihat salah seorang siswa mirip dengan Emy. Kebenaran itu belum tentu benar.
Sebenarnya Ricko sangat merindukan anak semata wayangnya itu. Jack memang vampir yang sangat licik. Jack tidak membiarkan Ricko bertemu Emy meskipun hanya sekali.
'Om Ricko bisa memastikannya besok disekolah. Kami bertiga akan menunggu disalah satu toko dekat sekolah. Penciuman om Ricko juga cukup tajam itu pasti akan sangat membantu'
Ricko kembali membaca pesan saat ada suara notifikasi.
'Baik. Om akan datang sebelum kalian pulang sekolah'
Ricko membalas pesan dari Alvin. Ia kemudian memutuskan untuk berburu hewan dihutan. Rasanya sudah lama tidak berburu.
🍃
Sava duduk disofa depan TV sambil memakan cemilan sisa semalam. Memerhatikan 2 orang yang telah mengacak-acak isi rumahnya.
Sava meminta Alvin dan Varrel membereskan rumahnya secara paksa. Itung-itung sebagai hukuman juga karna telah meninggalkannya seorang diri disaat sedang ketakutan.
"Sebelumnya aku tidak pernah melakukan ini" ucap Alvin mengeluh.
"Seumur hidup aku hanya memburu binatang liar" ucap Varrel ikut mengeluh.
"Kalian tidak usah banyak omong. Kerjakan saja agar cepat selesai" ucap Sava menginterogasi 2 orang yang terlihat kikuk dalam pekerjaan rumah.
"Tapi kau juga harus membantu. Jangan hanya duduk dan diam saja disana" ucap Alvin tak terima.
"Semua itu terserah padaku. Apartemen ini milikku, jadi aku yang berhak mengatur" ucap Sava.
"Sudahlah kita kerjakan saja" Varrel mencegah perdebatan 2 orang yang mungkin saja tidak ada ujungnya.
🍃
Setelah sekian lama Emy menunggu, akhirnya apa yang diminta oleh Emy sampai juga. Emy baru saja akan meminumnya, tapi sebuah tangan telah mendahuluinya. Emy langsung melototkan matanya tanda tidak percaya.
"Aku menunggu ini sudah sangat lama. Dan kamu dengan enaknya langsung meminumnya" ucap Emy. Pelaku yang meminum darah Emy adalah Jack.
"Kamu bisa meminum darahku sayang" ucap Jack.
"Aku sudah tidak minat lagi" ucap Emy.
Emy baru mengingat tentang mimpinya. Ia menyudahi acara merajuknya.
"Oh iya aku baru ingat" ia menjeda sejenak ucapannya.
"Kau mau minum darahku?" ucap Jack.
"Tidak, bukan itu. Semalam aku bermimpi buruk. Semua terasa seperti nyata. Rasanya aku seperti pernah mengalaminya" keluh Emy pada Jack.
Bersambung...................
______________________________________
Halo semuanya😁
Apa kabar? Pastinya baik donk. Meskipun tidak ada yang baca, saya akan tetep lajut nulis.Sampai jumpa dichapter selanjutnya. Silahkan yang mau teken tombol bintang secara suka rela. Bye~
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
EMY [Hiatus]
Short Story*Baca season satu dulu judulnya "My Husband Is a Vampir" Sejak kehadiran Emy hidup Ricko menjadi lebih ceria. Ia membesarkan Emy sendirian. Ricko tidak tahu harus menyebut Emy dengan sebutan apa. Pasalnya Emy mempunyai darah vampir dan manusia yang...