Seperti biasa suasana sekolah selalu ramai. Dari anak piket, petugas kebersihan juga anak-anak yang baru datang. Mobil yang ditumpangi Ricko terparkir didepan gerbang sekolah. Emy diantar Ricko ke sekolah.
"Emy ingat pesan ayah. Jangan sampai melihat darah. Dan jangan memaksa diri memakan makanan manusia" ucap Ricko sebelum pergi.
"Ayah tidak mau kamu seperti kemarin" lanjutnya lagi.
"Siap pak bos!!" ucap Emy berlagak seperti anak kecil.
Keduanya tertawa bersama hingga Ricko akhirnya benar-benar pergi.
***
Saat berjalan dikoridor Emy bertemu Sava dan Alvin. Sava adalah anak dari Devan dan Aya. Meskipun umurnya berbeda beberapa bulan.
Sedangkan Alvin adalah sahabat Emy dan Sava saat MOS. Ketiganya mengetahui adanya vampir dan manusia serigala.
"Hai Emy, kamu udah baikan?" Tanya Alvin basa basi.
"Ya aku baik senang bisa bertemu dengan kalian lagi" ucap Emy.
"Btw, ke kantin yuk bentar, aku laper nih" sudah menjadi kebiasaan Sava, jika setiap pagi mengajak ke kantin.
"Aku juga pengen ikut biar ngga badmood" ucap Emy.
***
Sebelumnya Emy tidak pernah ke kantin. Ini adalah pertama kalinya ia ke sini. Satu pertanyaan, apakah dikantin selalu ramai? Meskipun bukan jam istirahat?
Jawabannya 'iya'. Dikantin selalu ramai meskipun bukan jam istirahat.
"Apa kalian nanti mau ikut denganku setelah pulang sekolah?" Tanya Emy ketika Alvin dan Sava sudah memesan makanan.
"Ikut ke mana?" Tanya Alvin.
"Ke rumah om Arga, ayah memintaku untuk latihan" ucap Emy.
"Latihan? Buat apa?" Ucap Sava.
"Kalian pasti tau, aku akan menceritakannya nanti setelah pulang sekolah" ucap Emy.
***
Sisi lain dari Emy. Emy adalah manusia setengah vampir. Saat ia melihat darah, ia tidak akan bisa mengendalikan dirinya sendiri.
Jiwa vampirnya akan menguasainya. Kemudian saat kulitnya terkena sinar matahari maka akan terbakar. Seperti vampir pada umunya. Emy juga mempunyai darah layaknya manusia.
Untuk Sava, dia adalah manusia seutuhnya. Karna dari lahir Aya dan Devan memberinya makanan manusia.
Terakhir adalah Alvin, ia adalah manusia serigala. Dulunya Alvin adalah manusia biasa. Karna gigitan seekor serigala, ia berubah menjadi serigala.
***
Jam pulang sekolah sudah tiba. Di kelas XI IPA hanya menyisakan Emy, Alvin, dan Sava. Mereka kembali membahas tentang kelemahan Emy.
"Kalian tau kan, aku tak bisa berdekatan dengan darah" ucap Emy.
Kedua temannya mengangguk. Mereka sebenarnya kasian saat melihat Emy yang tak terkendali.
"Mungkin karena itulah ayah memintaku latihan" ucap Emy.
Emy mendapat pesan dari Ricko. Bahwa ia berada didepan gerbang.
"Aku duluan ya teman-teman. Ayah sudah menungguku" Emy langsung beranjak dari tempatnya. Alvin dan Sava menatap kepergian Emy.
"Vin aku punya ide, gimana kalo kita datang ke tempat latihan Emy" Sava memberi usul.
"Buat apa?" Tanyanya dengan muka sok polos.
"Buat makan. Ya buat support lah. Kita bantuin Emy supaya dia semangat" ucap Sava dengan jengkel.
Ada satu keunikan pada Sava dan Alvin. Yaitu selalu bertengkar tentang hal sepele. Mereka di ibaratkan seperti kucing dan tikus. Kecuali jika ada seseorang diantara mereka berdua.
"Yok pulang keburu sore ntar" ucap Alvin.
"Iya-iya bawel" ucap Sava.
Bersambung..............
_________________________________________
Gaje ya? Maapkeun author, udah lama ngga buat cerita. Jadinya ya kayak gini deh😔
Silahkan di vote+komen secara sukarela. Dan sampai jumpa di chapter selanjutnya. Bye~
KAMU SEDANG MEMBACA
EMY [Hiatus]
Short Story*Baca season satu dulu judulnya "My Husband Is a Vampir" Sejak kehadiran Emy hidup Ricko menjadi lebih ceria. Ia membesarkan Emy sendirian. Ricko tidak tahu harus menyebut Emy dengan sebutan apa. Pasalnya Emy mempunyai darah vampir dan manusia yang...