Jam pelajaran masih berlangsung. Sang guru meninggalkan kelas disaat semua muridnya sedang mengerjakan tugas. Suara riuh nan berisik memenuhi ruang kelas. Beberapa saling lempar pertanyaan agar bisa menjawab soal yang rumit.
Alvin, Sava, dan Varrel kesusahan menjawab soal. Karna diantara mereka bertiga tidak ada yang sepintar Emy. Dulu Emy selalu membantu mereka dalam mata pelajaran.
"Sebentar lagi waktunya istirahat. Segera kumpulkan tugas kalian dimeja guru" ucap sang ketua kelas memberi instruksi.
'Kriiing!!!'
Lima menit setelah ketua kelas memberi instruksi bel istirahat berbunyi. Satu persatu semua siswa mulai mengumpulkan tugasnya dan keluar kelas untuk segera istirahat. Juga untuk mengisi perut mereka yang sudah keroncongan.
Kini tinggal Alvin, Sava, dan Varrel yang belum mengumpulkan tugas. Dengan terpaksa mereka harus mengumpulkan tugasnya, baik sudah selesai maupun belum. Saat semua sudah sepi Alvin segera membuka ponselnya dan mengetikkan sesuatu disana.
"Kira-kira rencana kita berhasil tidak ya?" Ucap Sava menganalisa.
"Aku yakin semua yang dia rencanakan pasti berhasil" ucap Varrel meyakinkan.
"Dia terlihat sangat serius dengan tujuannya" ucap Sava.
"Kenapa kalian masih disini?" Ucap Alvin tiba-tiba.
"Kami baru saja kembali. Kau terlalu fokus, jadi tidak tau apa yang terjadi disekitarmu" ucap Sava.
"Jangan berbohong! Aku tau apa yang terjadi disekitarku. Instingku sebagai seorang serigala sangat tajam" ucap Alvin.
Sesaat suasana menjadi hening. Alvin beranjak dari tempat duduknya. Ia mendekati Sava yang sedang membereskan buku dan alat tulisnya. Sedangkan Varrel sudah berada ditempat duduknya sambil nemejamkan matanya.
Sava mendongakkan kepalanya karna merasa diperhatikan. Perlahan Alvin mulai mendekatkan wajahnya ke wajah Sava. Hingga mereka bisa merasakan napas satu sama lain.
Hati Sava berdegup sangat kencang. Begitu juga dengan Alvin. Saat bibir mereka hampir bersentuhan, Sava langsung menjauhkan wajahnya dari wajah Alvin. Tetapi Alvin langsung mendekatkannya kembali dan membisikkan sesuatu.
"Lain kali saat ingin berbicara lihat dulu siapa orangnya" bisiknya ditelinga kiri Sava.
Ia melakukan itu guna mengurangi degupan dijantungnya. Tak lupa mengecup sekilas pipi Sava yang membuat sang pemilik blank seketika. Kemudian melenggang pergi sebelum sang pemilik mengamuk.
***
Tak terasa hari sudah semakin siang. Sekolah telah usai beberapa menit yang lalu. Dari jauh terlihat Emy berjalan seorang diri. Siswa yang berlalu lalang sudah tidak sepadat yang tadi.
Saat ini Ricko, Alvin, Sava, dan Varrel berkumpul dikedai barang antik. Mereka sudah siap membawa Emy kembali, terutama Ricko. Tepat saat Emy melintas didepan kedai buru-buru Ricko mendekatinya.
"Permisi, bisakah nona membantuku?" dengan terpaksa Ricko berpura-pura tidak mengenal Emy.
Lagi pula itu juga bagian dari rencana. Sejujurnya hati Ricko terasa sakit. Apalagi melihat mata Emy berwarna merah. Ia tau bahwa warna mata Emy menandakan bahwa Emy membutuhkan darah.
Emy tidak langsung menjawab. Rasanya tenggorokannya terasa sangat sakit saat dipakai untuk berbicara. Juga ia tidak tau siapa pria yang meminta bantuan.
"Maaf aku tidak bisa" tolak Emy halus.
"Nona kumohon. Ini sangat darurat" ucap Ricko agak memaksa.
"Saya benar-benar tidak bisa. Permisi" Emy bersiap akan pergi. Tetapi dengan cepat Ricko mencegahnya dan segera membawa ke mobil. Karna Ricko bisa membaca situasi dengan cepat.
"Lepas! Kau ingin membawaku kemana" Emy memberontak sekuat tenaga. Batinnya terus meronta-ronta meminta pertolongan Jack.
Ia takut dirinya tidak akan bisa bertemu lagi dengan Jack. Satu-satunya orang yang Emy kenal dan sayangi.
Bersambung..........
______________________________________
Typo bertebaran. Silahkan ditandai di kolom komentar.
Yang mau vote secara suka rela saya terima dengan senang hati. Sampai jumpa dichapter selanjutnya. Bye~
KAMU SEDANG MEMBACA
EMY [Hiatus]
Short Story*Baca season satu dulu judulnya "My Husband Is a Vampir" Sejak kehadiran Emy hidup Ricko menjadi lebih ceria. Ia membesarkan Emy sendirian. Ricko tidak tahu harus menyebut Emy dengan sebutan apa. Pasalnya Emy mempunyai darah vampir dan manusia yang...