3. a

9 4 7
                                    

Baru saja Emy sampai disekolah, ia sudah mendengar bisikan-bisikan. Karna ia juga mempunyai darah  ampir, jadi ia bisa mendengar dengan jelas.

"Katanya hari ini ada murid baru loh."

"Denger-denger murid baru itu ada dua."

"Katanya mereka ada dikelas yang berbeda. Aku udah ngga sabar pengen liat."

Emy hanya mengabaikannya. Kemudian ia melanjutkan jalannya ke kelas.

***

Satu kelas duduk dengan rapi ketika sang guru berdiri didepan kelas bersama seorang siswa laki-laki.

Sebagian bertanya-tanya dan sebagiannya lagi hanya diam.

"Silahkan perkenalkan dirimu" ucap bu Meli mempersilahkan.

"Varrel" singkat, padat, dan jelas.

"Hanya itu saja? Silahkan duduk dibangku yang kosong" ucap bu Meli sambil menunjuk bangku disamping Emy.

Selama jam pelajaran berlangsung Emy dan Varrel saling diam. Tidak ada yang membuka suara.

"Anak-anak sampai sini apa ada yang perlu ditanyakan lagi?" ucap bu Meli memastikan. Namun semua murid hanya diam.

"Baiklah jika tidak ada silahkan istirahat. Sampai ketemu nanti." Kemudian pergi meninggalkan kelas.

Kini tinggal Emy dan Varrel yang berada didalam kelas. Sedangkan Sava dan Alvin sudah pergi lebih dulu.

Varrel mengendus udara disekitarnya. Rasanya aneh, seperti ada bau vampir tapi seperti ada bau manusia juga. Siapa wanita disampingnya ini?

"Kamu kenapa? Apa tubuhku bau? Kalau iya aku akan pergi saja" baru satu langkah Emy akan pergi, laki-laki itu sudah lebih dulu mencegahnya.

"Siapa kau sebenarnya?"-varrel.

"Aku... aku..." belum sempat Emy menjawab tiba-tiba suara Sava memekakkan telinga.

"Emy ikut aku yuk ke kan...tin" suara Sava tercekat kala melihat Emy dan Varrel berpegangan tangan.

"Hei apa yang kau lakukan pada Emyku. Jangan macam-macam ya"-Sava.

"Fiuh... Sava aku akan sangat berterimakasih padamu. Kau sudah menyelamatkanku dari laki-laki ini" ucap Emy dalam hati.

"Emy kau tidak apa-apa kan? Tidak ada yang terluka kan? Ayo ikut aku saja" ucap Sava lalu menarik tangan Emy agar keluar kelas.

"Siapa perempuan itu? Kenapa dia memiliki darah vampir dan manusia secara beraamaan? Akan aku selidiki" ucap Varrel dalam hati.

***

Emy baru menyadari satu hal, bahwa saat ini ia sedang ada dikantin.

"Va, kenapa kamu membawaku kesini? Aku kan tidak suka bau makanan manusia"-Emy. Niatnya pergi ketempat lain ia urungkan ketika Alvin bertanya.

"Em, kenapa kamu memakai kacamata hitam?"-Alvin.

"Warna mataku masih belum normal"-Emy.

'Byur'

Seseorang telah menumpahkan minuman dibaju Emy. Lantas Emy, Sava, dan Alvin langsung berdiri guna melihat siapa pelakunya.

"Maaf aku ngga sengaja"-Lauren.

"Iya ngga papa. Aku ke toilet dulu" Emy langsung beranjak ke toilet guna membersihkan pakaiannya.

Lauren masih berdiri disamping meja tempat Sava dan Alvin. Setelah memastikan Emy benar-benar pergi, Lauren langsung membuka suara.

"Eh temen kalian itu buta ya? Kok pake kacamata hitam"-Lauren.

"Punya mulut tolong dijaga ya. Emy itu ngga buta" ucap Alvin tersulut emosi.

"Vin tahan emosi kamu. Kita diliatin banyak orang" Sava berusaha menenangkan Alvin.

"Daripada kamu disini membuat masalah, lebih baik kamu pergi dari sini"-Alvin.

Satu hal yang perlu kalian ketahui. Jika Alvin tak dapat mengontrol emosinya, jiwa serigalanya akan keluar.

"Memang saya mau pergi dari sini, karna bersama kalian hanya membuang buang waktu"-Lauren.

***

Disisi lain Emy merasakan hal aneh. Rasa yang sama saat ia pulang sekolah kemarin.

"Kenapa rasanya aku ingin minum darah? Bagaimana ini?" Kini Emy mulai khawatir.

Tak lama kemudian kesadarannya mulai tak terkontrol.

"Darah"

Bersambung..........

_________________________________________

Setelah sekian lama akhirnya bisa up lagi. Berasa kek liat udara seger.

Ya udahlah sekian dari author. Jika kalian suka silahkan vote yg berbentuk bibtang. Author menerima dengan suka rela.

See you next time. Bye~
👇

EMY [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang