Part 19 ☕

132 42 9
                                    

Setelah beberapa menit berlalu akhirnya listrik nya benar kembali membuat kedua sahabat bara mengucap rasa syukur dan ada satu orang disana yang kesal karena rencana nya tak berhasil.

"Alhamdulillah"

Riza:" yaudah lo ke dalem duluan"

Gio:" gue ke dalem dulu"

"Sial rencana gue gagal"

Riza melihat ke arah taman yang ada di sebrang jalan cafe dan dia menangkap pergerakan seseorang tapi dia tidak tau itu siapa, dia hanya curiga saja, dia pun langsung masuk.

Anya:" kamu dari mana?"

Riza:" dari luar lah, eh iya gio sama atta mana?"

Citra:" mereka nyamperin ke gudang kita kesini nungguin lo"

Dinda:" yaudah yuk samperin"

Mereka pun langsung menghampiri gio dan atta yang masih menunggu mereka ternyata, mereka semua langsung masuk dan terlihat lah senja dan bara di bagian guda di dalam.

"Bara! Senja!"

Gio:" bar.. bar... bara bangun"

Senja:" lebih baik kalian anter dia pulang jangan bangunin dia, dia butuh istirahat"

Ucap senja dengan tatapan khawatir dan disiratkan bingung apakah ia harus menceritakan hal ini atau tidak kepada teman teman nya? Tapi karena dia merasa bahwa dia juga belum mengetahuinya jadi dia memilih diam, teman teman nya tau seperti ada yang di sembunyikan senja tapi mereka memilih diam.

Atta:" apa tadi tra...."

"Atta!"

Ucap gio dan riza bersamaan dan memberikan tatapan mematikan yang mengisyaratkan atta untuk diam karena dia hampir saja keceplosan tentang hal yang selalu bara tutupi.

Riza:" gak baik kalau cewe cewe pulang malem gini sendiri, gini buat bara biar gue yang urus gue juga udah telpon pak wira tadi, dia udah ada di depan"

Gio:" ok yaudah suruh pak wira masuk za"

Pak wira:" permisi"

"Pak wira"

Mereka pun mengangkat bara yang sangat sangat  lemas dan muka nya pucat.

Mereka sudah bersama pasangan mereka masing masing, sekarang hanya tinggal senja yang masih di menunggu.

Gio:" ja, lo ikut mobil bara sekalian temenin dia kasian kalau dia sendirian"

Dinda:" iya ja bener"

Pak wira:" iya non kasian den bara nya"

Senja:" yaudah emang nya gpp nih?"

"Gpp kok"

Senja pun akhirnya masuk ke dalam mobil bara dan memindahkan kepala bara ke paha nya agar bara merasa nyaman.

Mereka semua pulang memgantarkan pasangan mereka, sepanjang perjalanan entah kenapa badan bara malah menjadi panas senja terus memegang kening bara hingga akhirnya pada saat senja akan mengangkat tanga nya bara menahan nya dengan tangan nya memegang tangan senja agar tetap disitu.

Bara:" jangan pindahin tangan lo"

Hanya beberapa kata itu yang keluar dari mulut bara dan itu membuat senja pasrah dengan keinginan bara.

Pagi yang cerah pun tiba mengusik tidur yang empunya yang sedang sembunyi di balik selimut hingga akhirnya ada yang mengetuk pintu hingga akhirnya dia bangun.

Ira:" sayang bangun yuk"

Senja:" iya, tunggu di bawah aja"

Senja langsung beranjak dari tidur nya langsung bergegas ke kamar mandi, dan dia tidak sadar dengan panggilan yang memanggil nya tadi karena dia benar benar lelah.

Barista i love you [√] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang