07. Kegelapan yang indah

30 3 0
                                    

"Jika kalian mengerti tentang takdir, adakah yang ingin menjadi tutorku?"

"Jika kalian mengerti tentang takdir, adakah yang ingin menjadi tutorku?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-
-
-








Acha POV

Hembusan angin menerpa kulit tubuhku dengan lembut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hembusan angin menerpa kulit tubuhku dengan lembut. Di tanah lapang yang tak kutahu dimana ini, aku berdiri di tengah-tengah sendirian.

Dress berwarna putih yang sangatlah indah membuatku sedikit kedinginan. Beberapa kali mataku menyapu tanah yang sangatlah luas. Namun tak ada seorang pun disini.

Kepalaku mengadah ke atas langit yang sangat cerah hari ini. Terlihat semburat cahaya yang melengkung disana.


Aku tak tahu apa itu. Bentuknya seperti pelangi, namun tak ada warna-warni yang menghiasi. Hanya semburat melengkung berwarna abu-abu.


Penglihatanku mendadak menjadi sedikit buram. Tanganku menggosok kedua mataku bergantian. Saat membuka mata kembali, aku melihat sosok yang terasa Familiar perlahan mendekat dengan samar-samar.

Sosoknya terlihat seperti lelaki yang lumayan tinggi namun terkesan lemah. Ia perlahan mendekat sambil membawa setangkai bunga berwarna merah.

Pandanganku masih belum terlalu jelas, mataku mengerjap beberapa kali. Saat kubuka kembali, sosok bersahabat tadi mulai berlari sambil perlahan merubah wujudnya.

Sesuatu yang sangatlah besar dan berwarna hitam sedang berlari menuju tempatku berdiri. Rasanya tubuhku menjadi seperti patung, sangatlah kaku dan tidak bisa digerakkan.

Sosok seram itu berlari sangat cepat dengan membawa bunga berwarna hitam. Saat ia hendak menerjangku, pandanganku menghitam.

Sangatlah hitam legam, tak ada apapun atau siapapun disini. Apa aku mati?

Aku berusaha sekuat mungkin untuk membuka mata. Mulai terdengar suara dengung yang memecah telingaku.







IRIDESCENT - KthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang