" Not Friends Not enemies. Just some strangers with same memories"
" are you Lost baby girl?"
Wajah tenangnya yang sangat dingin justru membuat darahku berdesir. Matanya yang indah mengunci penglihatanku.Dengan cepat aku menggigit tangannya yang membekap mulutku. Entah gigiku yang tak tajam atau tangannya yang terbuat dari batu. Orang asing yang tampan ini tak memberi reaksi apa pun saat kugigit.
Ia masih melihat ke arah rumahku di seberang. Apa mereka bersekongkol?. Oh tidak apa mereka berdua akan membunuhku?.
Mungkin gigitanku yang kesekian kali sedikit memberinya rasa nyeri. Seketika ia menoleh padaku dan melepas bekapannya di mulutku sambil meringis tanpa suara.
Saat kesempatan emasku untuk kabur datang, ia kembali menarikku dan membanting tubuhku di pohon tadi. Ia menaikkan jari telunjuknya ke arah bibirnya. Seperti memberi isyarat untuk diam.
Entah mengapa aku memilih menuruti perkataannya. Di bawah pohon yang sangat besar, diriku sedikit menahan nafas karena ketakutan.
Saat beberapa menit berlalu, pria asing ini melepas genggamannya dan tersenyum ke arahku.
"Udah lama yah.." ucapnya.
Aku tak merespon perkataannya yang seperti sedang mabuk dan langsung berlari ke arah rumahku. Untunglah orang bertudung hitam tadi sudah tak ada.
Sekilas aku menyadari, pria yang membekap mulutku tadi masih mengikuti. Dengan cepat aku mengambil apa pun yang ada di dalam tas sebagai alat perlindungan diri.
"PERGI ATAU GUE TERIAK?!" seruku keras sambil menodongnya dengan buku tebal.
"Makin gede makin galak ya" sanggahnya mengambil buku tebal tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
IRIDESCENT - Kth
FanfictionIridescent, sebuah bakat untuk melihat warna aura dari orang lain. Walaupun dipercaya hanya sebagai mitos, iridescent tersebar dimana-mana. Tanpa disengaja, Salah satu dari mereka bertemu dengan orang yang tak mempan akan kekuatan itu. Seolah membut...