" Pelangi tak kan muncul jika bukan karena langit. langit tak kan indah jika kehilangan pelangi""Do you want to be mine?"
Arka menatap manikku sangat lekat.
Aku benar-benar tak bisa mengontrol senyumku kali ini. Wajahnya yang sangat serius malah membuatku ingin tertawa."Lu ngigo? Hahahaha" gelakku.
Arka merapatkan bibir dan menundukkan kepalanya. Ia menarik nafas sebentar lalu kembali menatap mataku lekat sembari memegang bahuku dengan kedua tangannya.
"Aku serius" ujarnya kembali.
Aku sangat terkejut mendengar caranya berbicara yang menghentikan gelak tawaku. Baru kali ini aku mendengar cara bicara Arka yang seperti, lelaki seusianya?. Walaupun memang sedikit aneh untuk didengar.
Dengan sangat yakin akhirnya aku mengangguk. Menerima pernyataan cintanya yang tiba-tiba. Rasanya, sekarang aku tak memerlukan apa pun di dunia. Hari ini aku benar-benar merasakan apa itu bahagia. Bahkan kurasa hal itu telah melampaui batasnya.
Arka dengan wajahnya yang berbinar seketika memelukku erat.
Deg
Deg
DegDalam pelukannya aku bisa mendengar detak jantungnya yang sangat cepat. Dan Sepertinya ia sadar akan hal itu. Terbukti dengan Arka yang melepas pelukan dengan tiba-tiba.
"Ah maaf" ungkapnya salah tingkah.
Sore itu kami akhiri dengan gelak tawa yang menghiasi sekitar. Walaupun masih sedikit canggung dengan status baru, kurasa hubungan kami akan semakin dekat.
Dua orang dengan status yang hampir mirip. Seperti bebek di kawanan angsa, daun di antara bunga-bunga, awan di antara pelangi. Seseorang yang hampir tak pernah memiliki tempat istimewa.
Dua insan yang jarang terekspos lampu sorot dan melihat yang lain menjalankan hidup bagai pemeran utama. Namun itu tak mengapa, asalkan ia berada di sisiku. Kami pun pulang dengan saling menggenggam erat tangan masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
IRIDESCENT - Kth
FanfictionIridescent, sebuah bakat untuk melihat warna aura dari orang lain. Walaupun dipercaya hanya sebagai mitos, iridescent tersebar dimana-mana. Tanpa disengaja, Salah satu dari mereka bertemu dengan orang yang tak mempan akan kekuatan itu. Seolah membut...