16. Rooftop Date

21 5 0
                                    

"  Ketika ganjil di genapkan oleh teka-teki yang belum terpecahkan "


Acha POV

"Yailahh santai aja kalii" hibur Vania.

Aku membuang nafas kasar sambil melihat angka merah di kertas ujianku.

"Yaa lu mah gak ngerasain!" ucapku pada Vania.

Akhir-akhir ini banyak sekali hal aneh yang terjadi di sekitarku. Amplop misterius di rumah yang berantakan, orang aneh yang memotret di sekolah, sampai Saudara Bianca. Apalagi Dokter X yang masih saja tak ada kabar sampai sekarang.

Hal itu tentu membuat pikiranku teralihkan dan berdampak pada nilai di sekolahku. Walau kuakui aku memang lemah dalam Pelajaran Bahasa asing. Namun tak pernah serendah ini yang kudapat.

Mood ku yang awalnya sangat buruk berubah ketika Handphone ku mendapatkan notif dari Arka.




Arka 🐯 : Acha bisa ke rooftop bentar?


Mood ku berubah drastis saat membacanya. Spontan aku membalikkan badan ke arah Arka yang telah berdiri sambil menaikkan kedua alisnya. Lalu Arka keluar kelas terlebih dahulu.

Aku sangat tahu jika Arka merasa tak nyaman dengan Vania. Bagaimana tidak, Vania selalu saja menajamkan matanya saat Arka menghampiriku. Sepertinya Arka sedikit takut dengan Vania.

"Gue ke toilet dulu ya Van" ucapku pada Vania.

Vania hanya mengiyakan dan melanjutkan percakapannya dengan Ka Jason di telepon.

Aku pun dengan perasaan yang senang dan tak dapat mengontrol senyumku bergegas menuju tempat yang Arka maksud.













Aku pun dengan perasaan yang senang dan tak dapat mengontrol senyumku bergegas menuju tempat yang Arka maksud

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku akhirnya sampai di tempat yang Arka maksud. Namun mataku tak melihat siapapun disini.

Saat baru saja ingin menelpon Arka, Pria berkacamata itu muncul dengan memeluk sebuah Kantong plastik penuh.

IRIDESCENT - KthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang