18. Tawaran Arka

19 6 0
                                    

" I need your love before I fall"

"SHIT!" umpat Alex  berlari menuju Arka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"SHIT!" umpat Alex berlari menuju Arka.

Dan akhirnya hal yang kutakutkan sedari tadi terjadi.


















BUGH


Amarah Alex sudah berada di puncaknya. Ia memukul Arka sangat keras di bagian wajah. Bahkan Arka sampai terpental ke lantai.


Alex benar-benar mengeluarkan seluruh tenaganya. Bahkan auranya sudah berwarna Merah menyala bagai api. Kurasa ia tak terima ditegur oleh Pria Cupu yang bahkan ia tak tahu siapa namanya.

Aku mulai memberanikan diri untuk menolong Arka. Mengapa tak ada satupun yang berani menolongnya dan hanya diam seolah tak ada yang terjadi?.

Saat aku hendak berdiri, tanganku ditahan oleh Amber. Aku pun menoleh padanya kesal. Namun dia hanya menggelengkan kepalanya seolah berkata jangan ikut campur.

Dengan sangat terpaksa aku kembali duduk dan berharap ada seseorang yang berani melawan Alex demi Arka.

Sepertinya tuhan mendengar suara hatiku dan memberitahu pada Boy. Boy mulai melangkahkan ke arah Alex yang kini tengah menindih Arka sembari masih memukulnya tak kenal ampun.

Aku tahu Boy berbeda dengan anggota Ardolph yang lainnya. Antek-antek Alex yang lain hanya menonton aksi perkelahian di depan dengan sangat santai. Mereka bagai berada di sebuah pertunjukan laga.

Boy mulai menarik Alex kasar dengan sekuat tenaga.

"Woy santai" lerai Boy

Alex terlihat tak peduli dan masih terus memukuli Arka.

"LU MAU BUNUH DIA APA" Seru Boy keras.

Kini Alex berhasil ditarik oleh Boy. Alex berdiri sambil masih menatap tajam pada lawannya yang telah berbaring lemah. Alex mengusap keningnya yang kotor karena sepatu Arka tadi.

"Gua tandain ya muka lu!, cuih" ancam Alex sambil meludah pada Arka.

Alex melepaskan tangannya kasar dari Boy. Lalu ia memberi kode pada temannya agar segera keluar kelas. Anggota Ardolph satu persatu berjalan ke luar. Saat anggota terakhir melewati Arka, ia menendang kaki Arka keras.

Hal itu tentu membuat Arka meringis dan membuat Boy menatap tajam pada temannya itu. Boy mulai membantu Arka berdiri dan memapahnya berjalan.

IRIDESCENT - KthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang